Soko Kreatif

Jangan Dicuci! Ini 10 Cara Simpan Daging Kurban Agar Tahan Lama setelah Idul Adha

Cara menyimpang daging kurban setelah Idul Adha. Biasanya daging kurban melimpah saat perayaan Idul Adha, maka dari itu perlu tahu cara simpan daging yang benar

By Pipin Lukmanul Hakim  | Sokoguru.Id
16 Mei 2025
<p>Ilustrasi daging mentah. Berikut cara menyimpan daging kurban agar tahan lama setelah Idul Adha. (Foto: Freepik).</p>

Ilustrasi daging mentah. Berikut cara menyimpan daging kurban agar tahan lama setelah Idul Adha. (Foto: Freepik).

SOKOGURU - Hari Raya Idul Adha akan identik dengan proses penyembelihan hewan kurban, baik itu sapi, kambing maupun domba.

Sebab, ini merupakan satu di antara amalan Idul Adha untuk meneladani kisah Nabi Ibrahim AS, yang rela menyembelih putranya, Nabi Ismail AS sesuai dengan perintah Allah SWT.

Biasanya setelah Lebaran Idul Adha, daging kurban akan melimpah. Agar daging kurban tersebut tetap segar dan awet untuk dikonsumsi dalam waktu lama, penting untuk diketahui cara penyimpanan daging dengan baik dan benar.

Sebagaimana dilansir dari laman Baznas, para ulama menyepakati jika kurban adalah syariat yang hukumnya sunnah muakkad atau yang sunah yang dikuatkan.

Banyak hikmah dan keutamaan yang akan didapat individu umat Islam yang melaksanakan ibadah kurban tersebut dengan ikhlas sesuai syarat dan ketentuannya.

Maka dari itu, berkat keutamaan dan berbagai manfaat dari ibadah kurban ini membuat umat Islam berlomba-lomba untuk menunaikan penyembelihan hewan ternak.

Sehingga, tidak jarang jumlah daging kurban yang didapat sangat banyak, bahkan tidak habis jika dikonsumsi selama satu hari.

Agar tidak mubazir dan membuat makanan, terdapat cara menyimpan daging kurban agar tetap awet untuk dikonsumsi.

Cara Menyimpang Daging Kurban

Seperti dilansir dari laman Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia FK-KMK UGM, cara menyimpang daging kurban agar tahan lama ini bisa diterapkan di rumah.

1. Jangan Cuci Daging

Daging yang hendak disimpan sebaiknya tidak dicuci terlebih dahulu. Air mentah bisa membawa bakteri yang justru mempercepat pembusukan saat disimpan. Daging cukup dibersihkan nanti ketika mau dimasak.

2. Potong dan Kemas Sesuai Kebutuhan

Potonglah daging menjadi beberapa bagian sesuai porsi sekali masak. Simpan di kantong plastik atau wadah kedap udara.
Jika memungkinkan, gunakan kemasan vakum untuk meminimalkan oksidasi, dan memperlambat pembusukan akibat lemak yang tengik.

3. Bungkus dengan Rapat

Membungkus daging ini bisa juga menggunakan aluminium foil, atau wadah kedap udara lainnya untuk membungkus daging sebelum masuk kulkas. Agar mencegah freezer burn, dan menjaga kelembapan serta kualitas daging.

5. Pastikan Kondisi Kulkas Bersih

Bersihkan lemari pendingin dari sisa makanan, dan pisahkan penyimpanan daging mentah dengan makanan matang untuk menghindari kontaminasi.

6. Cek Kondisi Daging

Simpan daging dalam kondisi segar. Untuk daging kemasan perlu cek tanggal kadaluarsanya, dan buang jika sudah berbau atau berubah warna.

7. Atur Suhu Kulkas dan Freezer

Jika dimasukkan kulkas (chiller), maka simpan pada suhu di bawah 4 derajat Celcius, karena cocok untuk menyimpang jangka pendek, yakni 2-3 hari.

Sementara untuk penyimpanan hingga berbulan-bulan gunakan freezer dengan suhu minus 18 derajat Celcius. Jangan sering dibuka-tutup kulkas karena bisa menaikkan suhu.

8. Gunakan Sistem First In, First Out (FIFO)

Tempatkan daging yang lebih aman disimpan di bagian depan. Tambahkan label tanggal pada tiap kemasan agar mudah memantau masa simpan daging tersebut.

9. Cairkan Daging Secara Bertahap

Sebelum dimasak, pindahkan daging dari freezer ke chiller, agar proses pencairan berlangsung perlahan dan merata. Ini bisa membantu mengurangi pertumbuhan bakteri serta menjaga tekstur daging tetap baik saat diolah menjadi suatu hidangan.

10. Jangan Dibekukan Ulang

Setelah daging dicairkan, langsung oleh semuanya. Sebab membekukan daging berulang yang sudah dicairkan bisa menurunkan kualitas, dan meningkatkan risiko pembusukan. (*)