SOKOGURU, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan tajam setelah puluhan siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat, mengalami keracunan massal usai menyantap makanan dari program tersebut pada Senin (21/4/2025).
Insiden ini memicu keprihatinan mendalam dari Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, yang menilai peristiwa tersebut sebagai alarm keras bagi pelaksanaan program MBG di lapangan.
Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi. (Dok.DPR RI)
"Ini kejadian yang sangat memprihatinkan. Tujuan awal program ini mulia—meningkatkan gizi dan menekan stunting. Tapi kenyataannya justru menimbulkan gangguan kesehatan," kata Nurhadi dalam keterangan resminya, Rabu (23/4).
Baca juga: DPR Desak Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan dan Tunggakan Rp1 Miliar
Lebih lanjut, Nurhadi menegaskan bahwa kasus keracunan ini bukan yang pertama dan tidak bisa dianggap sebagai insiden tunggal.
Kasus Keracunan Program MBG di Berbagai Daerah
Ia menyebut kejadian serupa sebelumnya terjadi di berbagai daerah seperti Sukoharjo, Nunukan Selatan, dan Batang.
Bahkan ditemukan menu ikan tongkol berulat dan makanan basi yang dikonsumsi siswa.
Baca juga: Insiden Keracunan di Sukoharjo, DPR Desak Evaluasi Program Makanan Bergizi
"Ini menunjukkan ada persoalan sistemik dalam tata kelola MBG. Perlu audit total, mulai dari penyedia bahan baku, distribusi, hingga standar pengawasan keamanan pangan," tegas legislator dari Dapil Jawa Timur IX tersebut.
Deretan Kasus Keracunan MBG:
* Sukoharjo, Jateng: Puluhan siswa SDN Dukuh 03 keracunan usai menyantap ayam krispi MBG.
* Nunukan Selatan, Kaltara: Siswa SD dan SMA alami mual dan muntah setelah makan ikan tongkol MBG.
* Batang, Jateng: 60 siswa TK hingga SMP keracunan diduga akibat makanan basi.
* Cianjur, Jabar: Terbaru, puluhan siswa dilarikan ke puskesmas usai makan MBG.
Menanggapi ini, Komisi IX DPR akan memanggil Badan Pangan Nasional (BGN) dan pihak terkait untuk dimintai penjelasan resmi.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dorong UMKM, Menteri Maman: Multiplier Effect Luar Biasa
Nurhadi juga mendorong agar dilakukan audit menyeluruh terhadap seluruh vendor penyedia MBG, termasuk penegakan sanksi bila ditemukan pelanggaran.
"Kami di Komisi IX tetap mendukung peningkatan gizi pelajar, tapi pelaksanaannya harus aman, higienis, dan bertanggung jawab. Tidak boleh ada kompromi jika menyangkut nyawa anak-anak kita," pungkasnya. (SG-2) (*)
