MENTERI Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki dampak ekonomi yang luar biasa.
Khususnya, dijelaskan Menteri Maman, dalam mendorong pertumbuhan UMKM di sektor pangan dan makanan.
Menurut Maman, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi anak-anak, tetapi juga membuka peluang ekonomi luas bagi masyarakat.
Baca juga: Baznas Trenggalek Hadirkan Makan Bergizi Gratis, DPR Apresiasi Inovasi Gotong Royong
“Dengan adanya program ini, roda ekonomi di seluruh Indonesia akan bergerak. Di setiap desa akan terjadi perputaran ekonomi, menciptakan ekosistem usaha yang menguntungkan bagi pelaku UMKM,” ujar Maman dalam acara groundbreaking pembangunan Center of Excellence program MBG di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Selasa (11/2).
UMKM Jadi Pilar Utama dalam Rantai Pasok Pangan
Menteri Maman menekankan bahwa UMKM adalah pihak yang paling diuntungkan dari program ini.
Ia menilai program MBG menciptakan ekosistem usaha baru yang mencakup semua aspek rantai pasok, dari hulu hingga hilir.
Baca juga: Susu Peternak Lokal Jadi Andalan Program Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi, Jabar
“Hampir semua aspek dalam program ini melibatkan UMKM. Artinya, kita sedang membangun ekosistem usaha yang besar di sektor pangan,” katanya.
Tiga Strategi Utama untuk Keberlanjutan Program
Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas MBG, Kementerian UMKM telah menyiapkan tiga strategi utama:
Pertama, Penguatan Manajemen dan Kualitas Produksi
Kementerian UMKM akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengusaha UMKM yang terlibat dalam MBG guna memastikan kualitas produksi dan manajemen operasional berjalan dengan baik.
Kedua, Dukungan Pembiayaan
Mengantisipasi tantangan dalam realisasi anggaran, Kementerian UMKM telah berkoordinasi dengan bank Himbara untuk menyediakan skema pembiayaan bridging bagi UMKM.
Langkah ini dilakukan agar modal kerja tetap lancar meskipun terdapat tahapan administratif yang harus dilalui.
Ketiga, Membangun Ekosistem Usaha Berkelanjutan
Selain industri, kerajinan tangan, dan fesyen, subsektor makanan kini menjadi unggulan yang berpotensi membentuk ekosistem usaha yang luas dan berkelanjutan.
Kolaborasi dengan Kampus, Riset Jadi Peluang Bisnis
Menteri Maman juga menyoroti peran strategis Center of Excellence MBG di IPB Dramaga, Bogor.
Ia menilai kolaborasi dengan kampus memiliki potensi besar dalam mendukung pengembangan UMKM di sektor pangan dan pertanian.
Baca juga: Belalang dalam Program Makan Bergizi Gratis: Inovasi atau Keputusan Tergesa-gesa?
“Dalam konteks komersialisasi, riset dari perguruan tinggi bisa menjadi peluang bisnis,” ujar Maman.
“Kementerian UMKM terbuka untuk bekerja sama dengan IPB dan universitas lainnya dalam memanfaatkan laboratorium riset untuk sektor pangan dan pertanian,” jelasnya.
Menurut Menteri UMKM, pendekatan ini harus tetap dalam ranah Business to Business (B2B) agar memberikan dampak ekonomi nyata.
“Kami akan terus mengelaborasi bagaimana riset-riset ini bisa diterapkan dalam dunia usaha,” pungkas Maman.
Dengan strategi dan kolaborasi yang kuat, program Makan Bergizi Gratis tidak hanya menjadi solusi bagi ketahanan pangan, tetapi juga katalisator pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan di Indonesia. (SG-2)