Soko Berita

Kentongan Kembali Berdentang, Cara Kota Bandung Hadapi Ancaman Bencana

Di tengah keprihatinannya atas musibah yang menimpa warga, Wali Kota Farhan kembali menggaungkan penggunaan sistem peringatan dini tradisional: kentongan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
07 April 2025

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meninjau langsung lokasi banjir dan longsor di Kampung Sukagalih, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Bandung, Senin (7/4). (Ist.Pemkot Bandung)

SOKOGURU, BANDUNG: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meninjau langsung lokasi banjir dan longsor di Kampung Sukagalih, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Bandung, Senin (7/4). 

Di tengah keprihatinannya atas musibah yang menimpa warga, Farhan kembali menggaungkan penggunaan sistem peringatan dini tradisional: kentongan.

Mitigasi Bencana yang Realistis dan Bisa Diterapkan

Langkah ini, menurut Farhan, adalah bagian dari mitigasi bencana yang realistis dan bisa segera diterapkan, khususnya di kawasan rawan bencana seperti kaki Gunung Manglayang.

Baca juga: Wakil Wali Kota Bandung Ajak ASN Jadi Teladan dalam Kebersihan dan Mitigasi Bencana

“Kalau sudah terlihat Manglayang tertutup awan dan hujan deras mulai turun, aparat wilayah seperti RT, RW, Linmas, lurah bahkan camat harus segera memberi peringatan menggunakan kentongan,” tegas Farhan. 

“Ini metode lama, tapi sangat efektif,” ucap Farhan.

Ist.Pemkot Bandung.

Farhan menilai, kentongan merupakan alat sederhana yang bisa menjangkau warga secara cepat, tanpa perlu bergantung pada teknologi canggih. 

Oleh karena itu, sistem ini mulai disosialisasikan ke seluruh aparat kewilayahan untuk dijadikan bagian dari sistem informasi berbasis komunitas.

Selain itu, Farhan juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan semua pihak. 

Baca juga: Pemkot Bandung Gencar Pangkas Pohon untuk Mitigasi Bencana

Ia mendorong kolaborasi antara RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan organisasi masyarakat agar penanganan bencana tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah.

Pemkot Bandung Jalin Koordinasi Lintas Daerh

Di sisi lain, Pemkot Bandung juga terus menjalin koordinasi lintas daerah untuk mencari solusi jangka panjang, termasuk pembenahan aliran sungai antarwilayah. 

Namun, Farhan menegaskan bahwa semua upaya yang dilakukan tidak akan mengorbankan masyarakat kecil.

Baca juga: Pemkot Bandung Siapkan BPBD untuk Perkuat Mitigasi Bencana dan Kesiapsiagaan Warga

“Saya sebagai Wali Kota berprinsip tidak akan menggusur warga. Tapi kalau warga sudah merasa tidak kuat tinggal di lokasi yang sering terdampak, kami sudah siapkan tempat relokasi yang aman dan layak,” ujarnya.

 “Silakan, kita pindah secara sukarela,” ucap Farhan kepada warga yang tempat tinggalnya rawan terdampak bencana.

Dengan kombinasi teknologi modern dan kearifan lokal seperti kentongan, serta semangat gotong royong masyarakat, Farhan optimistis Bandung bisa lebih tangguh dalam menghadapi bencana alam. (SG-2)