SOKOGURU - Menjelang Hari Raya Iduladha, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan puasa sunnah. Apa saja jenis puasa sunnah ini dan bagaimana niatnya?
Umat Islam memiliki berbagai amalan untuk meraih pahala, terutama menjelang Hari Raya Iduladha.
Salah satunya adalah menjalankan puasa sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa dan sangat dianjurkan oleh ajaran Islam.
Baca Juga:
Amalan Menjelang Iduladha yang Sarat Keutamaan
Menyambut datangnya bulan Dzulhijjah, umat Islam disunnahkan melaksanakan puasa sunnah sebagai bentuk ibadah dan pengharapan pahala dari Allah SWT.
Selain memperkuat keimanan, amalan ini juga menjadi momen spiritual penting menjelang pelaksanaan kurban.
Tiga Jenis Puasa Sunnah Jelang Iduladha
Ada tiga jenis puasa sunnah yang dianjurkan sebelum Iduladha tiba.
Ketiganya memiliki keutamaan masing-masing dan menjadi ibadah yang sangat utama dilakukan, terutama bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
Puasa Dzulhijjah: Amalan di Awal Bulan yang Penuh Berkah
Jenis pertama adalah puasa Dzulhijjah yang dilakukan pada sembilan hari pertama di bulan Dzulhijjah. Puasa ini bisa dimulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah setiap tahunnya.
Namun perlu diingat, umat Islam tidak diperbolehkan untuk berpuasa pada Hari Raya Iduladha (10 Dzulhijjah) dan hari-hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah), karena pada hari-hari tersebut berpuasa hukumnya haram.
Niat Puasa Dzulhijjah dalam Bahasa Arab dan Artinya
Adapun bacaan niat puasa Dzulhijjah adalah:
“Nawaitu shouma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.
Puasa Tarwiyah: Hapus Dosa Setahun
Jenis puasa kedua adalah puasa Tarwiyah, yang dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Puasa ini sangat dianjurkan karena diyakini mampu menghapus dosa selama satu tahun penuh.
Puasa Tarwiyah disarankan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Sebab, pada tanggal tersebut, jamaah haji sedang melaksanakan kegiatan inti ibadah haji, yaitu hari Tarwiyah.
Keutamaan Puasa Tarwiyah Sesuai Hadis
Dalam sebuah hadis disebutkan,
“Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Artinya
Bacaan niat puasa Tarwiyah adalah:
“Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.”
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.
Puasa Arafah: Hapus Dosa Dua Tahun
Puasa ketiga adalah puasa Arafah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Amalan ini disunnahkan bagi umat muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.
Keutamaan puasa Arafah sangat besar, yaitu dapat menghapus dosa dua tahun: satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.
Hadis tentang Keutamaan Puasa Arafah
Sebagaimana disebutkan dalam hadis:
“Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas” (HR Muslim).
Niat Puasa Arafah dan Waktu Pembacaannya
Bacaan niat puasa Arafah adalah:
“Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala. Niat ini bisa dibaca pada malam hari sebelum subuh, atau siang hari sebelum matahari tergelincir jika lupa berniat di malam hari.
Baca Juga:
Manfaat Spiritual dan Pahala Besar di Hari-Hari Suci
Dengan memahami keutamaan dan tata cara puasa sunnah sebelum Iduladha, umat Islam dapat memanfaatkannya sebagai bentuk peningkatan amal dan ketakwaan menjelang hari besar kurban.
Amalan ini memberikan peluang besar untuk memperoleh ampunan serta pahala berlimpah.
Baca Juga:
Sudah Siap Menyambut Iduladha dengan Puasa Sunnah?
Tiga puasa sunnah sebelum Iduladha Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah merupakan momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sudahkah Anda menyiapkan diri untuk menjalankannya tahun ini? (*)
