Pertanian

Produksi Gula dari Merauke Sebagai Proyek Strategis Nasional dalam Mengurangi Beban Impor

Rencananya, kebun tebu seluas 500 ribu hektare itu akan terintegrasi dengan pabrik gula berskala besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. ini nanti bisa mengurangi impor white sugar, raw sugar, dan seterusnya.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
18 April 2024
Dok. Kementan

DALAM kunjungan kerjanya di Merauke, Papua Selatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman juga meninjau pertanaman tebu di kabupaten tersebut sebagai proyek strategis nasional dalam mengurangi beban impor yang cukup besar. 

 

Rencananya, kebun tebu itu akan terintegrasi dengan pabrik gula berskala besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

 

"Hari ini kita berada di kawasan proyek strategis nasional untuk tebu, rencana kita bangun 500 ribu hektare (ha) dan ini nanti bisa mengurangi impor white sugar, raw sugar, dan seterusnya," ujarnya  di Distrik Tanah Miring, Papua Selatan, Rabu (17/4), seperti dikutip pertanian.go.id.

 

Baca juga: Pemerintah Targetkan Merauke Jadi Daerah Percontohan Pertanian Modern

 

Menurut Andi Amran, proyek tersebut merupakan solusi permanen dalam meningkatkan kesejahteraan petani karena ke depan Indonesia tidak perlu bergantung pada kebijakan impor. 

 

Selain itu, lanjutnya, produksi dalam negeri akan meningkat seiring banyaknya pabrik yang berdiri di sejumlah daerah.

 

"Saya kira ini adalah solusi permanen untuk Indonesia. Kalau ini 500 ribu ha jadi, ini adalah masa depan negara kita yang bisa mengurangi devisa kita yang digunakan untuk impor, juga meningkatkan kesejahteraan petani, kemudian menekan impor, kemudian kesejahteraan meningkat, devisa kita bertambah. Ini luar biasa," imbuh Mentan. 

 

Baca juga: Atasi Masalah Iklim dalam Pertanian ,PNM Sukses Hadirkan Mesin Pengering Padi

 

Lebih lanjut, Andi Amran mengatakan, penugasan dan pengawalan proyek gula nasional merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo yang menginginkan produksi dalam negeri tumbuh dan berkembang pesat.

 

"Ini aku cek langsung di Merauke di Papua Selatan. Insya Allah ini kami support, pemerintah harus support karena ini adalah perintah Bapak Presiden yang memberikan tugas untuk mengawal proyek ini, proyek strategis nasional khusus tebu," katanya.

 

Sebelumnya, saat meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Mentan juga menargetkan Kabupaten Merauke menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani.

 

Panen raya

Sementara itu, Desa Kuper, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Mentan  Andi Amran bersama Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra meninjau jalannya panen raya padi di tengah-tengah hujan besar yang melanda desa tersebut. 

 

Mentan dan Wamenhan bahkan rela basah kuyup guna turun langsung ke area sawah yang akan dipanen menggunakan mekanisasi berupa combine harvester dan selanjutnya masuk pada proses pencacah gabah.

 

Adapun lokasi yang dipanen berupa  hamparan 400 ha. Menurutnya, varietas padi yang digunakan adalah Inpari 32 yang memiliki produktivitas gabah kering 6,1 ton per ha.

 

"Hari ini penuh berkah luar biasa, dimana Pak Wamen Herindra beliau turun langsung ke lapangan tidak mengenal hujan," imbuhnya. 

 

Menurut Andi, semangat Wamenhan perlu dicontoh karena sebagai orang pertahanan Herindra tetap memupuk optimisme Indonesia agar ke depan bisa swasembada melalui kerja keras dan kolaborasi yang kuat antar lembaga.

 

"Beliau pantang mundur dan semangat bekerja demi swasembada ke depan," katanya.

 

Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra menyampaikan terimakasih atas kerja keras Mentan Amran yang mau berjibaku terhadap jalannya pembangunan pertanian di Indonesia. Sama seperti Mentan, Herindra juga mengaku optimis bahwa Indonesia dalam waktu dekan akan mencapai swasembada. 

 

"Terimakasih Pak Menteri, ini kita di Merauke sedang panen raya memperkuat padi dan memperkuat ketahanan pangan mudah mudahan ke depan Indonesia bisa swasembada pangan," jelasnya.  (SG-1)