KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) akan menggelar program tanam jagung serentak mulai 19 Januari 2025 di berbagai wilayah Indonesia.
Langkah ini diharapkan mampu mendorong percepatan swasembada pangan nasional, khususnya untuk komoditas jagung yang menjadi salah satu prioritas strategis pemerintah.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Ali Jamil, mengungkapkan bahwa total lahan yang akan ditanami jagung mencapai 1,7 juta hektare dengan produktivitas rata-rata 4 ton per hektare.
Baca juga: Kementan Targetkan 1 Juta Hektare Lahan Baru untuk Swasembada Jagung
“Dari luas tersebut, diharapkan 60% efektif ditanam, menghasilkan tambahan produksi sebesar 4 juta ton jagung, atau meningkat 25% dari kondisi saat ini,” ujar Ali Jamil dalam Rapat Koordinasi Peran Polri dalam Mendukung Ketahanan Pangan, Minggu (29/12).
Optimalisasi Lahan dan Infrastruktur
Program ini memanfaatkan lahan perkebunan dan lahan kering di berbagai daerah untuk meningkatkan produksi jagung nasional.
Ali menegaskan bahwa keberhasilan program ini bertumpu pada penyediaan benih unggul, infrastruktur pertanian, serta pengawasan distribusi sarana produksi.
“Dukungan infrastruktur, ketersediaan benih unggul, dan pengawasan distribusi adalah pilar utama keberhasilan program ini,” kata Ali.
Baca juga: Kementan dan TNI AL Lakukan Panen Raya Padi dan Jagung di Lampung
Fokus di Provinsi Strategis
Sebaran target tanam jagung meliputi sejumlah provinsi strategis seperti Kalimantan Tengah (208.136 hektare), Kalimantan Barat (191.838 hektare), dan Sumatera Selatan (156.431 hektare).
Wilayah sentra produksi seperti Sulawesi Selatan, Lampung, dan Jawa Tengah juga menjadi prioritas utama.
Kolaborasi dengan Polri dan Bulog
Untuk memastikan keberhasilan program ini, Kementan menggandeng Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam pengawasan distribusi sarana produksi, serta Bulog sebagai off-taker hasil panen.
“Kami bekerja sama dengan Polri untuk memastikan distribusi pupuk subsidi dan sarana produksi berjalan transparan hingga ke tangan petani. Babinkamtibmas akan mengawal langsung distribusi ini,” jelas Ali.
Baca juga: Tren Ekspor Pangan Naik, Mendag Optimistis Indonesia Capai Swasembada Pangan 2027
Bulog juga memainkan peran penting sebagai penjamin serapan hasil panen petani, sehingga mendorong stabilitas harga jagung di pasar.
Dukungan Pemerintah Daerah
Selain itu, Kementan akan berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah untuk menggerakkan penyuluh pertanian dalam mendukung pengelolaan usaha tani secara efektif.
Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci utama pencapaian target produksi jagung nasional.
Optimisme Mencapai Ketahanan Pangan
Dengan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Polri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, Ali Jamil optimistis target ketahanan pangan nasional dapat dicapai lebih cepat.
“Sinergi yang terbangun antara Kementan, Polri, dan pemangku kepentingan lainnya membuat kami yakin target ketahanan pangan nasional akan terwujud lebih cepat,” tutupnya.
Program tanam jagung serentak ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk mengatasi tantangan pangan, meningkatkan produktivitas pertanian, dan mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan di Indonesia. (SG-2)