DI BAWAH arahan pelatih asal Kroasia, Bojan Hodak, Persib Bandung kembali menasbihkan diri sebagai raja sepak bola Indonesia.
Gelar juara Liga 1 musim 2024/2025 yang diraih Pangeran Biru tak sekadar menambah koleksi trofi, melainkan simbol kebangkitan, konsistensi, dan kematangan strategi.
Hodak bukan hanya pelatih, ia adalah pemimpin visioner yang mengubah arah sejarah Persib.
Baca Juga:
Sejak ditunjuk menjadi pelatih Persib pada 26 Juli 2023, Hodak langsung tancap gas.
Bukan perkara mudah mengambil alih tim sebesar Persib, dengan tekanan suporter yang fanatik dan ekspektasi tinggi.
Namun, pria kelahiran Zagreb, 4 Mei 1971, menjawab semua tantangan itu dengan kepala dingin dan kecerdasan taktik yang luar biasa.
Pendekatannya tidak meledak-ledak, tapi penuh presisi.
Dengan formasi andalannya 4-3-3 yang sering kali berubah fleksibel di tengah pertandingan, Hodak mampu menyulap Persib menjadi tim paling solid, baik dalam bertahan maupun menyerang.
Baca Juga:
Tak heran jika Maung Bandung mendominasi statistik defensif dan ofensif sepanjang musim.
Di balik layar, Bojan juga terkenal sebagai pelatih yang membangun mental juara, bukan hanya taktik permainan.
Sebelum menulis kisah sukses bersama Persib, Hodak sempat menukangi PSM Makassar pada 2020.
Meskipun kiprahnya di klub asal Sulawesi itu terhenti karena pandemi Covid-19, pengalaman singkat tersebut justru jadi pijakan penting baginya untuk memahami karakter sepak bola Indonesia.
Ia belajar dari waktu yang sedikit, dan menerapkannya dengan hasil yang maksimal di Bandung.
Lisensi kepelatihan profesional level kontinental menjadi bukti keabsahan kualitas Hodak.
Tapi bukan hanya sertifikat yang berbicara—rekam jejaknya di berbagai liga Asia Tenggara seperti Malaysia dan Vietnam juga menambah bobot keahliannya.
Ia dikenal disiplin, tenang, dan selalu memprioritaskan organisasi tim, bukan permainan individual.
Keberhasilan Persib Bandung di bawah Hodak bukan kebetulan. Semua berjalan karena proses.
Dari pemilihan pemain yang tepat, rotasi yang bijak, hingga motivasi psikologis yang selalu dihidupkan dalam ruang ganti.
Hodak tahu kapan harus bersikap keras dan kapan harus merangkul pemain.
Baca Juga:
Dalam setiap wawancara, ia tak pernah melempar tanggung jawab—sebuah nilai kepemimpinan sejati.
Para Bobotoh pun seakan mendapatkan harapan baru bersama Hodak. Mereka tak lagi sekadar berharap, tapi percaya.
Stadion selalu bergemuruh, bukan hanya karena gol yang tercipta, tapi karena ada rasa aman, Persib berada di tangan yang tepat.
Atmosfer inilah yang menjadi pembeda Persib musim ini dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kini, nama Bojan Hodak sudah menjadi bagian dari sejarah besar Persib Bandung.
Ia tak hanya membawa piala, tetapi juga membangun identitas permainan yang kuat dan bermartabat.
Dan jika musim depan kembali membara, satu nama yang akan disebut lebih dulu oleh para Bobotoh, Bojan, Sang Arsitek Kejayaan.
5 Poin Penting dari Sosok Bojan Hodak
Mental Juara Pemain – Hodak menanamkan mental pantang menyerah dan fokus sepanjang musim yang terlihat dalam pertandingan-pertandingan krusial.
Kedisiplinan Latihan – Ia dikenal menerapkan jadwal latihan ketat dengan analisis data performa yang detail untuk setiap pemain.
Komunikasi Efektif – Meskipun bukan penutur asli bahasa Indonesia, Hodak mampu menjalin komunikasi yang kuat dengan pemain lokal dan asing.
Pembinaan Jangka Panjang – Ia juga terlibat dalam perencanaan akademi muda Persib untuk mencetak talenta lokal masa depan.
Kiprah Internasional – Sebelum di Indonesia, Hodak pernah sukses menjuarai liga Malaysia bersama Johor Darul Ta’zim dan meraih AFC Cup, memperkuat kredibilitasnya sebagai pelatih top Asia Tenggara. (*)