SOKOGURU - Menyusun proposal pengajuan modal usaha koperasi desa membutuhkan strategi yang terstruktur.
Dokumen ini menjadi bukti keseriusan koperasi dalam mengembangkan unit usahanya secara profesional.
Pihak bank akan menilai proposal dari segi isi dan kelengkapan informasi. Oleh karena itu, menyusun proposal dengan format yang sistematis sangat membantu proses persetujuan pinjaman.
Pertama, ringkasan eksekutif koperasi wajib dicantumkan secara padat dan jelas. Di bagian ini dijelaskan unit usaha apa yang akan dikembangkan serta alasan pemilihan sektor usaha tersebut.
Kedua, koperasi harus mencantumkan dasar hukum dan dokumen legalitas yang sah.
Legalitas ini menunjukkan bahwa koperasi beroperasi sesuai aturan yang berlaku dan dapat dipercaya sebagai mitra usaha.
Ketiga, profil koperasi beserta struktur kepengurusan harus disampaikan secara informatif.
Nama, latar belakang pengurus, serta pengalaman mereka akan menambah kredibilitas koperasi di mata pemberi pinjaman.
Keempat, studi kelayakan usaha menjadi dokumen utama dalam menunjukkan potensi usaha koperasi.
Bagian ini menjelaskan proyeksi keuntungan, target pasar, dan strategi operasional selama beberapa tahun ke depan.
Kelima, rencana penggunaan dana pinjaman dijelaskan secara rinci dan terukur.
Baca Juga:
Penggunaan dana yang tepat dan transparan dapat meningkatkan kepercayaan pihak bank kepada koperasi.
Keenam, proyeksi arus kas selama tiga tahun ke depan perlu ditampilkan.
Cashflow ini membantu menilai kemampuan koperasi dalam mengelola dana dan mengembalikannya secara berkala.
Ketujuh, contoh laporan keuangan koperasi tahun sebelumnya wajib dilampirkan.
Laporan ini menunjukkan track record keuangan koperasi dan manajemen dana secara historis.
Kedelapan, koperasi harus menyertakan struktur organisasi serta kualifikasi SDM yang dimiliki.
Dengan informasi ini, bank dapat menilai kekuatan sumber daya manusia dalam menopang kegiatan usaha koperasi.
Baca Juga:
10 Poin Penting Tambahan
- Surat permohonan resmi dari pengurus koperasi kepada bank atau lembaga pemberi dana.
- Dokumen identitas pengurus utama dan akta pendirian koperasi.
- Riwayat kegiatan koperasi selama lima tahun terakhir atau sejak berdiri.
- Surat rekomendasi dari dinas terkait atau tokoh masyarakat lokal.
- Lampiran foto kegiatan usaha koperasi dan lokasi fisiknya.
- Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) koperasi.
- Strategi pemasaran produk atau jasa yang ditawarkan oleh koperasi.
- Perjanjian kerja sama atau MoU dengan pihak ketiga jika ada.
- Skema pelunasan pinjaman dan jaminan yang bisa diberikan koperasi.
- Penjelasan dampak sosial dan ekonomi dari pengembangan usaha koperasi. (*)