SOKOGURU, JAKARTA- Sebanyak 14 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan Pertamina turut ambil bagian dalam pameran berskala nasional Inabuyer B2B2G 2025 di Gedung Smesco, Jakarta.
Pada gelaran yang berlangsung 23-25 Juli itu, lima dari UMKM sektor makanan berhasil lolos dalam kurasi program Pangan Goes to Market yang diinisiasi oleh Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).
Hal itu disampaikan Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan resmi, Jumat, 25 Juli 2025.
Baca juga: Di INABUYER 2025, Kementerian UMKM Dukung Implementasi 40 Persen Belanja Pemerintah
PT Pertamina (Persero), ujarnya, kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong pelaku UMKM agar naik kelas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Dalam acara yang mempertemukan konsumen dan supplier dari berbagai penjuru Indonesia tersebut, Pertamina tidak hanya memfasilitasi keikutsertaan UMKM mitranya, tetapi juga memberikan pendampingan intensif mulai dari pengiriman sampel produk hingga pertemuan bisnis.
Ragam produk yang dibawa oleh para UMKM mencakup sektor makanan, fesyen, merchandise, hingga produk kebersihan.
Baca juga: Inabuyer B2B2G 2025 Digelar Lagi 23-25 Juli, Targetkan Transaksi Rp2 Triliun
“Pangan Goes to Market diinisiasi oleh Hippindo. Program ini membuka akses pemasaran ke jaringan ritel nasional ternama seperti Food Hall, Hero, Superindo, Diamond, Grand Lucky, dan lainnya, dengan sistem pembelian buy-out,” ujarnya.
Adapun UMKM yang berhasil masuk dalam program tersebut yaitu Sanrah Food, Sidaun, Abon Daun Mas, Bananania, dan Serella.
Sementara delapan UMKM lainnya masih dalam tahap proses kurasi dan telah mengirimkan sampel produk untuk ditinjau lebih lanjut.
Baca juga: Meningkat 50%, Inabuyer B2B2G Expo 2024 Raih Potensi Transaksi Rp1,581 triliun
Salah satu sorotan utama di pameran ini datang dari UMKM Glory Nine Degrees milik Sani Sandyani asal Antapani, Bandung.
Dengan produk unggulan berupa fesyen dan merchandise ramah lingkungan seperti goody bag, baju safety, rompi, coverall, hingga selimut traveling, Glory Nine Degrees berhasil mencuri perhatian banyak pengunjung dan pelaku usaha.
Mengusung konsep ramah lingkungan, Glory Nine Degrees membukukan potensi transaksi lebih dari Rp3,9 miliar dari sejumlah BUMN, perusahaan farmasi, ritel, hingga pelaku bisnis internasional.
Produk-produknya dibuat dari bahan tak biasa, seperti kain perca, kulit biji kopi, hingga batang daun pisang.
Selain itu, UMKM tersebut juga menerapkan teknologi virtual fitting room yang memungkinkan pelanggan mencoba produk secara digital, sehingga dapat mengurangi tingkat pengembalian barang, limbah tekstil, dan produksi berlebih.
Prestasi membanggakan juga diraih oleh UMKM Sinar Bersih, yang mencatat potensi transaksi sebesar Rp2,1 miliar.
Produk andalannya berupa pembersih ruangan dan deterjen menarik perhatian berbagai pihak, mulai dari kementerian hingga restoran dan reseller yang hadir dalam pameran.
“Ajang seperti Inabuyer B2B2G bukan sekadar pameran.Ini adalah bukti nyata bahwa UMKM Indonesia memiliki daya saing tinggi jika diberikan akses dan kesempatan menembus rantai pasok dunia usaha,” tambah Fadjar.
Dengan langkah itu, UMKM kian agresif meningkatkan produksi dan melebarkan pasarnya, sehingga akan semakin banyak menyerap tenaga kerja.
Keikutsertaan aktif Pertamina dalam menggerakkan sektor UMKM, ujar Fadjar lagi, merupakan bagian dari kontribusinya terhadap realisasi Asta Cita ketiga pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian rakyat.
Dengan pencapaian luar biasa dari para UMKM binaan di ajang ini, Pertamina menunjukkan bahwa kolaborasi strategis dan dukungan konkret dapat membuka jalan bagi pelaku usaha lokal untuk tampil di panggung yang lebih luas dan berdaya saing tinggi. (SG-1)