Soko Bisnis

Di INABUYER 2025, Kementerian UMKM Dukung Implementasi 40 Persen Belanja Pemerintah

Meskipun angka belanja 40% untuk UMKM telah tercapai, tetap perlu penguatan validitas entitas usaha, legalitas UMKM, dan jaminan produk dibuat di dalam negeri.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
24 Juli 2025
<p>NABUYER memperkuat peran UMKM dalam mendukung ekosistem ritel modern Indonesia. (Dok. Kementerian UMKM)</p>

NABUYER memperkuat peran UMKM dalam mendukung ekosistem ritel modern Indonesia. (Dok. Kementerian UMKM)

SOKOGURU, JAKARTA INABUYER menjadi platform strategis untuk menjaga kedaulatan ekonomi nasional dengan melibatkan UMKM sebagai pemeran utama rantai pasok. 

Event INABUYER bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah wujud nyata implementasi PP Nomor 7 Tahun 2021 yang memberikan perlindungan dan ruang sebesar-besarnya kepada UMKM untuk menjadi raja di negeri sendiri.

Hal itu disampaikan Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam sambutannya saat pembukaan INABUYER B2B2G EXPO 2025 di Jakarta, Rabu,  23 Juli 2025.

Baca juga: Inabuyer B2B2G 2025 Digelar Lagi 23-25 Juli, Targetkan Transaksi Rp2 Triliun

Pada acara yang berlangsung hingga Jumat, 25 Juli 2025 di Gedung Smesco itu, Menteri Maman mengatakan, meskipun angka belanja 40% untuk UMKM telah tercapai menurut data LKPP, namun tetap perlu penguatan dari sisi validitas entitas usaha, legalitas UMKM, dan jaminan bahwa produk yang dibeli benar-benar buatan dalam negeri.

“Kami ingin memastikan bukan hanya entitas usahanya yang UMKM, tetapi juga produknya benar-benar manufaktur lokal,” katanya, dalam keterangan resmi Kementerian UMKM, Kamis, 24 Juli.

Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama LKPP dan Himpunan dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) kembali menyelenggarakan INABUYER B2B2G EXPO 2025 sebagai bentuk nyata implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021, yang mengamanatkan alokasi belanja barang/jasa pemerintah sebesar 40% untuk pengusaha UMKM.

Baca juga: Inabuyer B2B2G Expo 2024 untuk Perluas Pasar Produk UMKM

Menteri Maman menambahkan, komitmen pemerintah terhadap penguatan ekonomi kerakyatan semakin tercermin dalam berbagai kebijakan afirmatif, termasuk penegasan bahwa belanja pemerintah harus memberikan porsi besar bagi UMKM, koperasi, dan produk dalam negeri.

“Hal itu menjadi wujud nyata keberpihakan pemerintahan di bawah Presiden Prabowo terhadap ekonomi dan pengusaha UMKM di lapisan akar rumput termasuk dari desa-desa untuk tumbuh sejajar dengan kota dan wilayah maju lainnya,” katanya.

Selanjutnya, Menteri UMKM menjelaskan, pihaknya ersama LKPP serta kementerian dan lembaga terkait lainnya memiliki tanggung jawab moral dan institusional untuk menerjemahkan pesan besar Presiden ke dalam kerja-kerja nyata. 

Baca juga: Meningkat 50%, Inabuyer B2B2G Expo 2024 Raih Potensi Transaksi Rp1,581 triliun

“Setiap kebijakan yang kami lakukan harus berdampak langsung pada UMKM. Semua harus memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi rakyat,” imbuh Maman.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, menyatakan bahwa INABUYER menjadi salah satu sarana penting untuk memperkuat rantai pasok dalam negeri secara menyeluruh dari hulu hingga hilir. Menurutnya, penguatan rantai pasok dalam negeri sejalan dengan arah pembangunan Presiden Prabowo Subianto. 

“Isu rantai pasok ini menjadi perhatian Presiden Prabowo, dan INABUYER adalah salah satu strategi kuncinya,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa tantangan saat ini bukan hanya soal belanja, tetapi juga kualitas dan daya saing produk dalam negeri. “Ini wilayahnya Menteri UMKM, agar pengusaha kita bisa menghasilkan produk berkualitas dan kompetitif,” ujar Hendrar.

Melalui optimalisasi katalog elektronik versi 6 (V6), lanjut Hendrar, LKPP terus berupaya mempermudah transaksi antara pengusaha lokal dengan instansi pemerintah. Sistem yang semakin efisien ini diyakini dapat memangkas biaya dan waktu proses pengadaan.

“Kami percaya, inti dari penguatan ekonomi nasional adalah komitmen tinggi dari semua pihak,” katanya.

Hendrar meyakini, dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, INABUYER diharapkan bukan hanya menjadi ajang transaksi, tapi juga simbol keberpihakan nyata kepada produk dalam negeri.

 

Sinergi pengusaha ritel, pemerintah, BUMN, dan pengusaha lokal

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menyampaikan bahwa INABUYER merupakan wujud nyata sinergi antara pengusaha ritel, pemerintah, BUMN, dan pengusaha lokal dalam membangun rantai pasok nasional yang kuat dan berkelanjutan.

“Melalui INABUYER, Hippindo berkomitmen memperkuat peran UMKM dalam mendukung ekosistem ritel modern Indonesia,” ujarnya. 

Ajang itu, menurutnya,  menghadirkan kemudahan bagi pengusaha ritel untuk menjangkau produk dalam negeri yang berkualitas, sekaligus mendorong peningkatan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta memperluas dukungan terhadap program Bangga Buatan Indonesia, Beli Produk Indonesia, dan BINA (Belanja di Indonesia Aja) yang sedang dijalankan bersama kementerian/lembaga terkait dan ekosistem ritel.

Ia juga mengatakan INABUYER B2B2G Expo menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan tahunan Hari Ritel Modern Indonesia (Harmoni) yang telah diinisiasi Hippindo selama tiga tahun terakhir, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap sektor konsumsi dalam negeri. (SG-1)