BAGI sebagian orang Indonesia, nama Pokemon sudah tak asing. Film animasi Jepang atau manga yang menampilkan monster yang memiliki kekuatan magic tersebut pernah popular di Tanah Air.
Monster lucu berwarna kuning yang bernama ‘Pikachu’ melekat di hati anak-anak di Indonesia dan dunia. Boneka Pikachu pun banyak dicintai dan diburu penggemar Pokemon.
Pokemon tak hanya dihadirkan dalam bentuk animasi, tapi juga video games, kartu gim atau trading card games dan bentuk lainnya.
Baca juga: Indonesia Petik Pelajaran dari Tokyo Marathon 2024 dalam Kembangkan ‘Sport Tourism’
Pokemon yang mulai dikenalkan pada 1996 oleh Satoshi Tajiri semula ditargetkan untuk anak-anak berusia 5 -12 tahun ternyata mampu dicintai segala usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Saking popularnya Pokemon yang mendunia menjadikan tokoh animasi ini diidentikan dengan ‘Negeri Sakura’. Bahkan sejumlah event di Jepang kerap menghadirkan sosok Pokemon.
Sementara itu, dalam upaya mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) Indonesia ke pasar internasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) memperkuat kolaborasi dengan pengembang game Pokemon GO di Jepang, yakni Niantic.
Dalam merealisasikan kerja sama tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan Vice President of Emerging Markets Niantic, Omar Tellez, di Tokyo, Jepang, Senin (4/3).
Baca juga: Gelaran Sport Tourism Turut Bangkitkan Pariwisata dan Perekonomian UMKM
Dalam pertemuan dengan Omar Tellez di Tokyo, Sandiaga mengapresiasi Niantic yang turut mempromosikan potensi parekraf Indonesia melalui rangkaian event "Pikachu Indonesia Journey" sejak diluncurkannya pada 11 Januari 2024.
"Saya berharap Pikachu Indonesia Journey dapat memberikan program peningkatan kapasitas untuk developer game terbaik di Indonesia, bekerja sama dengan Google dan Microsoft untuk melakukan pitch evaluation," kata Sandiaga.
Menurutnya, setelah di Bali pekan lalu, Pikachu Indonesia Journey yang akan digelar di Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta ini dinilai mampu meningkatkan kapasitas pengembang game Indonesia serta promosi Pikachu dengan nuansa lokal Indonesia.
Terlebih, event Pikachu Indonesia Journey: Bali yang digelar pada 2-3 Maret 2024 berhasil mencapai angka penjualan tiket 13.151 orang dan 90% pengunjungnya adalah wisatawan mancanegara yang berasal dari 36 negara.
Baca juga: Pacu Kunjungan Wisatawan, Penyebaran Informasi Objek Wisata Borobudur Terus Digenjot
"Jadi kami berharap event selanjutnya dapat menarik lebih banyak audiens untuk berpartisipasi. Oleh karena itu, kami tertarik untuk memperkuat kolaborasi ini dengan Niantic," katanya.
Selain menggelar rangkaian event Pikachu Indonesia Journey, Niantic bekerja sama dengan Garuda Indonesia juga telah meluncurkan “Pokémon Air Adventures" yang menawarkan pengalaman terbang dengan tema Pokemon pada beberapa rute penerbangan domestik di Indonesia.
Menparekraf menyarankan agar Niantic dapat bekerja sama dengan Pixel dan InJourney untuk mempromosikan event Pikachu Indonesia Journey di beberapa bandara di Indonesia.
Hal ini disambut dengan baik oleh Vice President of Emerging Markets Niantic, Omar Tellez. Omar berkomitmen untuk selalu siap bekerja sama dengan Kemenparekraf/Baparekraf RI dalam memperkenalkan kekayaan tradisi dan budaya Indonesia lewat gim Pokemon GO.
"Kami berharap ke depan dapat bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk mempromosikan Pikachu Indonesia Journey lebih luas lagi," kata Omar. (SG-2)