SALAH satu event olahraga yang popular dan menjadi sorotan dunia adalah Tokyo Marathon.
Tokyo Marathon tak hanya sekedar lomba lari marathon yang menghadirkan para juara dunia marathon dan puluhan ribu peserta dari mancanegara dengan hadiah yang cukup menggiurkan.
Tokyo Marathon juga telah menjadi ajang sport tourism dari ‘Negeri Sakura’ bergengsi yang telah menjadi magnet yang menarik wisatawan mancanegara untuk datang berpartisipasi sekaligus mengunjungi objek wisata di Jepang.
Tokyo Marathon 2024 yang diikuti lebih dari 30 ribu pelari baik lokal maupun dari mancanegara baru saja usai digelar pada Minggu (3/3).
Baca juga: Gelaran Sport Tourism Turut Bangkitkan Pariwisata dan Perekonomian UMKM
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno dengan menggandeng selebritas Raffi Ahmad dan penyanyi Yura Yunita tak sekedar hadir di ibu kota Jepang, mereka turut berpartisipasi mengikuti ajang Tokyo Marathon 2024.
Bukan hanya itu, sekitar 400 orang asal Indonesia turut berpartisipasi dalam Tokyo Marathon 2024.
Terkait event Tokyo Marathon 2024. Sandiaga Uno mengatakan kesuksesan Tokyo Marathon 2024 di Jepang yang diikuti lebih dari 38 ribu peserta dari berbagai negara bisa menjadi inspirasi dan penyemangat sekaligus tolok ukur dalam penyelenggaraan event berbasis olahraga dalam menarik kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Baca juga: Kegiatan Otomotif Buleleng: Barometer Peningkatan Sport Tourism Pulau Dewata
Sandiaga mengatakan, keikutsertaannya di ajang Tokyo Marathon 2024 bukan sekadar berpartisipasi namun juga belajar lebih jauh tentang penyelenggaraan salah satu dari enam lomba lari yang masuk dalam World Marathon Majors tersebut.
"Indonesia ingin belajar dari Jepang atas keberhasilan Tokyo Marathon 2024 yang merupakan salah satu event olahraga pariwisata terbaik di dunia," ucap Sandiaga sebagaimana dikutip situs Kemenparekraf, Selasa (5/3).
Wisata berbasis olahraga (sport tourism) merupakan salah satu pasar di sektor pariwisata yang terus tumbuh terutama pasca-pandemi.
Baca juga: Kunjungan Wisman Masih Rendah, Indonesia Perlu Kolaborasi dengan Maskapai Internasional
Berdasarkan data, wisata olahraga menyumbang sekitar 10% terhadap belanja pariwisata global dan diperkirakan tumbuh sebesar 17,5% dari tahun 2023 hingga 2030.
Sementara di Indonesia potensi sport tourism pada 2024 diperkirakan bisa mencapai Rp19 triliun.
Hal ini ditopang oleh potensi alam yang indah, kontur alam yang bervariasi, serta wilayah yang luas serta ragam budaya dan keramahan masyarakat menjadikan Indonesia sangat tepat dalam penyelenggaraan sport tourism.
"Semangat ini harus kita bawa kembali ke Tanah Air untuk mendukung kegiatan sport tourism, menghadirkan event-event olahraga yang berkualitas, yang mampu menarik banyak wisatawan mancanegara," tutur Sandiaga.
Melalui program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, maka diharapkan hal itu akan mampu membangkitkan perekonomian nasional.
“Itulah yang tegas kami dorong, karena melalui sport tourism, kita dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru. Seperti saat MotoGP di Mandalika lalu, 35.000-45.000 lapangan kerja tercipta bukan hanya di Lombok saja, tapi secara nasional,” ujar Sandiaga. (SG-2)