Soko Berita

Indonesia Gaet Selandia Baru Perkuat Ekonomi Hijau, Targetkan Emisi Nol Bersih 2060

Indonesia perkuat kerja sama ekonomi hijau dengan Selandia Baru. Wamendag Roro sebut target emisi nol bersih 2060 dan dorong investasi hijau berkelanjutan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
01 Juli 2025
<p>Wamendag RI Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha Selandia Baru yang tergabung dalam Dewan Bisnis ASEAN-Selandia Baru (ASEAN-New Zealand Business Council/ANZBC) di Auckland, Selandia Baru, pada Senin (30/6). (Dok.Kemendag)</p>

Wamendag RI Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha Selandia Baru yang tergabung dalam Dewan Bisnis ASEAN-Selandia Baru (ASEAN-New Zealand Business Council/ANZBC) di Auckland, Selandia Baru, pada Senin (30/6). (Dok.Kemendag)

SOKOGURU, AUCKLAND, SELANDIA BARU – Indonesia terus mendorong kerja sama strategis dengan Selandia Baru di sektor ekonomi hijau. 

Dalam pertemuan bilateral di Auckland, Selandia Baru, pada Senin (30/6), Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara demi transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.

"Indonesia menyambut baik peluang besar ini. Selandia Baru adalah pemimpin dalam sektor ekonomi hijau, dan kami ingin berbagi pengalaman serta menyelaraskan prioritas untuk mempercepat kerja sama," ujar Wamendag Roro.

Baca juga: AS Ancam Produk Kayu Lapis RI dengan Bea Dumping 84 Persen, Kemendag Bergerak Cepat!

Ia menegaskan komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi karbon. Target Nationally Determined Contribution (NDC) 2023 mencatat pengurangan emisi sebesar 31,89% secara mandiri dan hingga 43,2% dengan dukungan internasional pada tahun 2030. 

Indonesia Tetapkan Target NZR pada Tahun 2060

Sementara, Indonesia juga menetapkan target Net Zero Emissions (NZE) paling lambat 2060.

“RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBET) sedang difinalisasi sebagai upaya mempercepat pengembangan energi ramah lingkungan,” tambahnya.

Baca juga: Kemendag Jalin Kerja Sama dengan Lembaga Halal Australia GAHC, Perkuat Potensi Ekspor Produk Halal

Roro juga menyampaikan potensi kerja sama bilateral dalam pengolahan limbah menjadi energi, penguatan sektor pertanian dan perikanan, serta perdagangan hortikultura yang ramah lingkungan.

"Kita bisa ciptakan ekosistem perdagangan berkelanjutan yang inklusif dan saling menguntungkan," jelasnya.

Lebih lanjut, Indonesia kini aktif mendorong transisi energi melalui diversifikasi sumber energi, adopsi kendaraan listrik, hingga pengembangan skema pembiayaan karbon dan perdagangan hijau. Transisi ini ditargetkan mulai terealisasi penuh pada 2030.

"Kami berharap Selandia Baru menjadi mitra strategis dalam pencapaian target transisi energi Indonesia," ucap Roro.

Baca juga: Produk Impor Tak Sesuai Ketentuan Tembus Rp15 Miliar, Kemendag Siap Lakukan Pemusnahan

Dalam kesempatan tersebut, Roro juga secara resmi mengundang Selandia Baru untuk meningkatkan investasi di sektor hijau Indonesia. 

"Kita punya keunggulan komparatif dan kepentingan bersama, terutama karena keduanya berada di kawasan ring of fire," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Perubahan Iklim Selandia Baru Simon Watts menyambut baik ajakan kerja sama tersebut. 

Selandia Baru Andalkan Lebih dari 80 Persen Energi Terbarukan

Ia menyebutkan bahwa Selandia Baru saat ini telah mengandalkan lebih dari 80% energi dari sumber terbarukan, termasuk 20% dari energi panas bumi.

“Selandia Baru juga telah menerapkan larangan plastik sekali pakai dan memilah sampah rumah tangga sejak lima tahun terakhir. Ini menjadi bagian dari komitmen kami terhadap ekonomi hijau,” ujar Watts.

Kolaborasi ini menjadi bagian penting dalam peta jalan menuju ekonomi hijau global. 

Dengan kerja sama erat antara Indonesia dan Selandia Baru, transisi menuju ekonomi berkelanjutan diyakini akan lebih cepat dan berdampak luas bagi masyarakat kedua negara. (*)