SokoLokal

Lewat Pemberdayaan Digital Teacherpreneur, Pertamina Hulu Rokan Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Guru

Program Pemberdayaan Digital Teacherpreneur disusun sebagai strategi pemberdayaan berjenjang untuk memberi dampak langsung pada kesejahteraan para pendidik.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
27 November 2025
<p>Ari Lestari, S.P guru SMKN 1 Lubuk Dalam, Kabupaten Siak menunjukan produk JaeGue yang ia rintis dan mulai berkembang lewat pelatihan Digital Teacherpreneur yang diberikan PHR. (Dok. PHR)</p>

Ari Lestari, S.P guru SMKN 1 Lubuk Dalam, Kabupaten Siak menunjukan produk JaeGue yang ia rintis dan mulai berkembang lewat pelatihan Digital Teacherpreneur yang diberikan PHR. (Dok. PHR)

SOKOGURU, RIAU- Kecakapan pedagogik ternyata dapat berjalan berdampingan dengan kemampuan bisnis digital. Hal itu dibuktikan oleh 21 guru dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau yang kini resmi menjelma menjadi digital teacherpreneur.

Transformasi tersebut merupakan buah dari Program Pemberdayaan Digital Teacherpreneur yang digulirkan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak sebulan lalu.

Dan pada peringatan Hari Guru Nasional 2025, para guru yang di dalam ruang kelas adalah penggerak lahirnya generasi masa depan bangsa itu juga bisa berbisnis digital.

Baca juga: Pertamina Gandeng Rimba Satwa Foundation Beri Solusi Konservasi Multispesies untuk Gajah Sumatra

Program teacherpreneur itu diharapkan dapat menggali potensi para guru dalam bidang kewirausahaan tanpa mengganggu proses belajar mengajar.

Demikian disampaikan Manager Community, Involvement dan Development (CID) PHR, Iwan Ridwan Faizal, dalam keterangan resmi Kementerian BUMN, Kamis, 27 November 2025.

“Edukasi dalam program itu bukan sekadar pelatihan biasa, tetapi pendekatan berkelanjutan untuk mengangkat kesejahteraan pendidik. Semoga bisa mendapatkan peningkatan ekonomi untuk kesejahteraan para guru,” ujarnya.

Baca juga: Di Inacraft Oktober 2025, UMKM Binaan Pertamina Membuahkan Hasil Gemilang, Raup Omzet Rp4,7 Miliar

"Momen hari guru nasional jadi refleksi PHR untuk mendukung kemajuan dunia pendidikan di Riau,” tambah Iwan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, program  Pemberdayaan Digital Teacherpreneur bukan sekadar pelatihan tambahan, melainkan disusun sebagai strategi pemberdayaan berjenjang yang diarahkan untuk memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan para pendidik.

Melalui inisiatif itu, sambung Iwan, PHR menegaskan komitmennya untuk meningkatkan taraf hidup guru sambil menjadikan momentum peringatan Hari Guru Nasional sebagai pemicu aksi nyata.

Baca juga: Latih Kelompok Wanita Tani Olah Jamur Tiram Bernilai Jual Tinggi, Pertamina Dukung Kegiatan UMKM

Salah satu bukti pengaruh program ini tampak pada sosok Ari Lestari, salah satu dari 21 guru peserta terpilih.

Guru SMKN 1 Lubuk Dalam, Kabupaten Siak itu tersenyum bangga ketika melihat layar ponselnya. Di situ terlihat  jumlah pengikut di akun bisnis JaeGue, produk jahe bubuk dan kunyit bubuk yang ia kelola selama dua tahun terakhir, melonjak tajam.

Hasil tersebut tak lepas dari workshop intensif yang diselenggarakan PHR pada Oktober lalu.

"Sebelumnya, kami punya produk, tapi bingung cara jualnya secara digital. Sekarang, kami diajarkan membuat akun bisnis, produksi konten promosi, hingga strategi live harian. Dampaknya langsung terasa," ujar sarjana pendidikan itu.

Cerita serupa juga datang dari Alhafisyah Syahfatul Aini, dari SMAN 3 Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Ia kini aktif mengembangkan usahanya dengan menerapkan strategi pemasaran digital yang baru dikuasainya

Keduanya, bersama 19 guru lainnya, kini mengantongi literasi digital, kemampuan manajemen keuangan, serta keterampilan pemasaran daring yang dapat langsung dipraktikkan.

Walau baru satu bulan berjalan setelah pelatihan, dampak ekonominya sudah terlihat jelas.

Berdasarkan monitoring berkala PHR pada minggu pertama November, para peserta program mulai merasakan peningkatan pendapatan tambahan secara signifikan.

Contohnya, Ibu Agus Budiruliasari dari SMK Abdurrab Pekanbaru menyampaikan keuntungan bersih usaha kulinernya meningkat dari Rp100 ribu menjadi Rp500 ribu dalam waktu singkat.

Banyak peserta lain juga melaporkan kenaikan pendapatan tambahan di kisaran Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.

Pertumbuhan ekonomi itu sejalan dengan peningkatan eksistensi digital.

Akun media sosial usaha para guru mencatat lonjakan 50 hingga 150 pengikut berkat konsistensi menjalankan strategi unggahan konten dan siaran langsung harian.

Menjangkau tiga dimensi utama 

Program Digital Teacherpreneur, kata Iwan, dirancang untuk menjangkau tiga dimensi utama dalam ekosistem pendidikan di Riau, yakni  peningkatan kapasitas profesional melalui pemahaman pedagogik berbasis literasi digital; pemberdayaan ekonomi dengan pendapatan tambahan yang etis dan berkelanjutan; serta penguatan komunitas melalui peran guru sebagai inspirator kewirausahaan digital bagi siswa dan lingkungan sekolah.

Kini, berbekal keterampilan digital yang semakin kuat, 21 guru dari Rokan Hilir, Bengkalis, Kampar, Siak, Pekanbaru, Dumai, hingga Rokan Hulu tidak hanya mendidik generasi di ruang kelas, tetapi juga membangun pilar kemandirian ekonomi dari rumah.

Mereka membuktikan masa depan pendidikan dapat berjalan selaras dengan keberlanjutan ekonomi, sekaligus membuka cakrawala baru bagi profesi guru di era digital. (SG-1)