SOKOGURU, JATINANGOR- Untuk memperkenalkan program akademik dan lingkungan kampus kepada mahasiswa internasional, Universitas Padjadjaran (Unpad) menyelenggarakan Unpad International Students Orientation 2025 di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Selasa, 23 September 2025.
Pada kesempatan tersebut, Unpad juga meluncurkan Unpad ASEAN Scholarship (UAS) atau Beasiswa ASEAN dan menghadirkan Ambassador Guest Lecture oleh Duta Besar Seychelles, Afrika H. E. Nico Barito.
Pendaftaran program Unpad ASEAN Scholarship akan dibuka mulai Oktober 2025 melalui laman admission.unpad.ac.id.
Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita menyampaikan hal itu dalam keterangan resmi Unpad.
“Lebih dari sekadar acara akademik, kegiatan ini juga mempererat hubungan antarnegara. Ini menjadi pengingat bahwa kerja sama antarbangsa tentu tidak hanya bersifat politik maupun ekonomi, tetapi juga melalui pengetahuan, ilmu, budaya, serta pemahaman lintas budaya,” ujarnya, seperti dikutip Kanal Media Unpad.
Lebih lanjut, Rektor menegaskan, melalui tema mengenai ekonomi berkualitas, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pelayanan yang baik, dan kehidupan berkelanjutan, Unpad berupaya menekankan pentingnya isu tersebut di era globalisasi pasar dan transformasi digital.
“Kepada para mahasiswa, saya juga ingin menekankan untuk manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk belajar sebanyak-banyaknya, dengarkan dengan saksama, catat hal-hal penting, dan terlibatlah secara aktif,” imbuh Arief.
Baca juga: Unpad Dapat Tambahan 326 Kuota KIP Kuliah, Rektor Arief: Disalurkan kepada yang Berhak
Pada kesempatan yang sama, Direktur Akademik Unpad, Prof. Dr. Aliya Nur Hasanah, mengatakan, pada tahun akademik 2025/2026, Unpad menerima 112 mahasiswa internasional dari 27 negara.
Mahasiswa tersebut mengikuti berbagai program akademik, mulai dari studi bergelar melalui beasiswa, program pertukaran mahasiswa, hingga magang.
“Jumlah dan kemitraan ini mencerminkan komitmen Unpad untuk membangun komunitas akademik yang benar-benar berskala global. Kalian (mahasiswa internasional) berada di sini bukan hanya untuk belajar, tetapi manfaatkan setiap momen, belajarlah secara luas, bersama-sama, dan hiduplah tanpa batas,” katanya.
Baca juga: Peserta OIP 2025 dari Ngee Ann Polytechnic Singapura dan Unpad Dapat Pengalaman Interkultural
Sementara itu, dalam materinya berjudul Economic Quality: Sustainable Economic Growth, Goods, Services, and Overall Societal Well-Being (Ekonomi Berkualitas: Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, Barang, Jasa, dan Kesejahteraan Masyarakat Secara Menyeluruh), Nico Barito menekankan, pentingnya membangun ekonomi berkualitas sebagai kunci keberlanjutan sebuah negara di tengah ketidakpastian global.
Menurutnya, ukuran ekonomi tidak semata pada besarnya pertumbuhan, melainkan kualitasnya yang mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Satu-satunya cara untuk bertahan hidup di bagian dunia ini saat ini, dengan segala ketidakpastian dan berbagai persoalan, bukanlah dengan membicarakan seberapa besar ekonomi Anda, melainkan seberapa baik kualitas ekonomi Anda,” papar Nico.
Ia juga menjelaskan mengenai sustainalisme, konsep yang mengintegrasikan tiga aspek utama yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi dalam satu kesatuan nilai.
Menurut Nico, keberlanjutan hanya dapat tercapai apabila ketiga aspek tersebut berjalan seimbang.
“Ekonomi dan lingkungan harus seimbang. Sebab jika ekonomi merusak lingkungan, itu akan sulit. Namun jika lingkungan tidak memberikan manfaat bagi ekonomi, itu juga akan sulit,” katanya.
Untuk Generasi Muda ASEAN
Program Unpad ASEAN Scholarship (UAS) merupakan wujud komitmen Unpad memperkuat kolaborasi akademik dan integrasi kawasan ASEAN.
Program itu hadir untuk memberdayakan calon pemimpin, inovator, serta kolaborator muda dari negara-negara anggota ASEAN agar dapat belajar, berkembang, dan memberikan dampak nyata bersama Unpad.
UAS merupakan program unggulan Unpad yang menjadi wadah bagi generasi muda ASEAN untuk bertukar gagasan, membangun jejaring, dan menciptakan inovasi lintas negara.
Program itu menyediakan tiga jalur utama, yaitu: Master’s Leadership Track, Master’s Excellence Track, serta Visiting Grant yang memungkinkan akademisi, profesional, dan mahasiswa melakukan riset maupun kolaborasi akademik jangka pendek di Unpad.
Melalui UAS, Unpad tidak hanya memberikan akses pendidikan berkualitas, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat integrasi regional, pertukaran budaya, serta pembangunan berkelanjutan di kawasan. Program itu diharapkan dapat melahirkan jaringan profesional ASEAN yang berkomitmen pada kerja sama lintas batas dan pengembangan masyarakat.
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, Unpad menegaskan perannya sebagai universitas yang tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik, tetapi juga mendorong lahirnya jejaring internasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Kehadiran mahasiswa internasional, kuliah tamu dari tokoh diplomasi, hingga peluncuran program beasiswa ASEAN menjadi langkah nyata Unpad dalam memperkuat kontribusinya bagi kolaborasi global dan pembangunan berkelanjutan. (SG-1)