SOKOGURU, JAKARTA- Di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026, tidak cuma produk modest fashion yang menarik perhatian pengunjung, tetapi juga tas.
Pada pagelaran busana sopan kali ini, JMFW menghadirkan produk fesyen tas Criyos yang terlihat apik ketika dipadu padankan dengan busana panjang.
Criyos asal Yogyakarta berkolaborasi dengan jenama fesyen Ederra menampilkan harmoni antara budaya dan mode masa kini. Selain tampil di panggung peragaan, Criyos juga ditampilkan pada Trade Exhibition, melalui stan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disperindag DIY).
“Criyos adalah tas bercerita. Pada setiap produknya, seperti tas dengan lukisan Taman Sari, kami gambarkan dan ceritakan sejarahnya. Melalui tas, kami ingin orang menjadi tahu hingga ingin berkunjung langsung ke tempat yang kami ceritakan,” ujar Dilha Ayu Paramita, pemilik sekaligus pendiri Criyos di tengah penyelenggaraan JMFW 2026 di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta, Sabtu, 8 November 2025.
Yogyakarta memang selalu punya sesuatu untuk ditawarkan. Daerah tersebut menyimpan kisah di setiap sudutnya, dari ikoniknya Tugu Jogja hingga kemegahan Candi Ratu Boko.
Dari daerah yang kaya akan budaya dan makna inilah lahir Criyos, jenama fesyen lokal yang memperkenalkan Indonesia lewat cerita menggunakan media tas.
Baca juga: JMFW 2026 Dimulai, Mendag Busan Targetkan Transaksi USD10 Juta
Nama Criyos, sambung Dilha, diambil dari bahasa Jawa yang memiliki arti cerita. Seperti namanya, setiap produk Criyos bercerita tentang berbagai tempat di Indonesia, terutama Yogyakarta.
Ia memulai Criyos pada 2023. Setiap koleksi yang ingin ia kisahkan, ia mulai dengan melakukan perjalanan, yang merupakan hobinya.
Pada setiap perjalanan, Dilha memotret berbagai tempat dan menuangkannya dalam bentuk sketsa yang akan menjadi dasar dari desain tas Criyos.
Baca juga: JMFW 2026 Digelar 6–9 November 2025, Mendag Busan: Kukuhkan Kiblat Tren Modest Fashion Masa Depan
Dari sketsa, ia kemudian mematangkan konsep, yang selanjutnya akan dieksekusi secara lebih detail oleh pelukis. Selain lukisan, setiap tas Criyos dilengkapi narasi seputar lokasi yang digambarkan.
Criyos bercerita melalui lukisan menggunakan dua metode, yakni lukisan tangan (hand painting) dan lukisan digital (digital painting). Keduanya dikerjakan secara manual oleh sejumlah pelukis Yogyakarta.
Lukisan diaplikasikan pada tas berbahan kulit, kanvas, hingga denim, yang dibuat oleh perajin Yogyakarta. “Seluruh produk kami dikerjakan sepenuhnya handmade dan lokal dari Yogyakarta. Mulai dari bahan baku, materi, hingga pengerjaannya dilakukan di Yogyakarta,” jelas Dilha.
Produk Criyos dipasarkan melalui Galery Criyos yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Criyos juga memasarkan produk secara daring melalui media sosial Instagram @criyosbag.
Dari Yogyakarta, Criyos telah membawa kisah tentang Indonesia ke pasar yang lebih luas. Di dalam negeri, Criyos telah menjangkau konsumen di Pulau Sumatra dan Pulau Bali. Selain itu, Criyos kerap menjadi suvenir khas Indonesia yang dibawa pembeli ketika melakukan kunjungan luar negeri. Tas lukis Criyos telah sampai ke Malaysia, Australia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
“Alhamdulillah dengan hadir di JMFW 2026 kami bisa mengenalkan produk kami ke tingkat nasional. Kami ingin bisa berkolaborasi dengan lebih banyak lagi pihak, dengan siapa pun. Kami berharap, produk kami dapat diterima dan lebih dikenal lagi,” imbuh Dilha.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Dirjen PEN), Fajarini Puntodewi, menyampaikan, jenama lokal seperti Criyos merupakan contoh nyata bagaimana ide dan kreativitas anak bangsa mampu membawa produk Indonesia menembus pasar global. “Criyos tidak sekadar berjualan produk, tetapi juga menghadirkan cerita sekaligus mengenalkan keindahan Indonesia kepada dunia. Kreativitas dan inovasi seperti inilah yang menjadi kunci agar produk lokal mampu menembus pasar global dan bersaing dengan produk luar,” ujarnya.
Dari tangan-tangan terampil pelaku kreatif Yogyakarta, lahir karya yang tidak hanya indah, tetapi juga kaya makna.
Melalui detail yang digoreskan pada permukaan tas, Criyos memperkenalkan Indonesia bukan lewat kata, tetapi melalui karya yang fungsional, modern, dan penuh keindahan visual.
Dengan inovasi dan kreativitas, Criyos melukiskan pesona Indonesia, mengundang semua orang untuk mengenal, mengagumi, hingga berkunjung langsung ke tempat yang diceritakannya. (SG-1)