SOKOGURU, JAKARTA- Sebanyak 19 siswa Islamic Fashion Institute (IFI) mencuri perhatian pengunjung Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 di Kartika Expo Center Balai Kartini, Jakarta, lewat karya busana yang digelar di panggung peragaan, Jumat, 7 November 2025 malam.
Tepuk tangan tak henti-hentinya bergemuruh memenuhi seisi ruang Fashion Show. Suara-suara dukungan samar turut menyertai setiap karya yang ditampilkan.
Dalam suasana dukungan yang bersatu padu, satu per satu karya generasi muda siap memberikan warna baru bagi masa depan industri modest fashion Indonesia.
Baca juga: JMFW 2026 Dimulai, Mendag Busan Targetkan Transaksi USD10 Juta
Seluruh koleksi yang ditampilkan merupakan hasil rancangan dari para siswa IFI. Kreasi yang ditampilkan adalah bagian dari ujian akhir mereka di program Fashion Designer Basic IFI.
Pada penilaian akhir, seluruh siswa merancang dan menampilkan busana yang mencerminkan karakter dan identitas merek yang mereka bangun selama proses pembelajaran di IFI.
Mengusung konsep urban casual, busana yang ditampilkan para siswa selaras dengan tren fesyen masa kini. Selain itu, seluruh karya yang ditampilkan juga dirancang agar yang layak dipasarkan (saleable).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Dirjen PEN Kemendag) Fajarini Puntodewi mengapresiasi karya para siswa yang ditampilkan.
Menurutnya, seluruh karya yang ditampilkan oleh generasi muda siswa IFI merupakan potret masa depan industri modest fashion Indonesia.
“Karya yang ditampilkan oleh para siswa IFI hari ini adalah cikal bakal industri modest fashion Indonesia di masa depan. Semangat dan kreativitas anak-anak muda inilah yang akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,” ujar Puntodewi.
Baca juga: JMFW 2026 Digelar 6–9 November 2025, Mendag Busan: Kukuhkan Kiblat Tren Modest Fashion Masa Depan
Sebelum tampil pada parade, seluruh siswa telah menjalani magang wajib selama tiga bulan, kemudian pengalaman menghadirkan karya di panggung peragaan busana menjadi bagian penting dari transisi menuju dunia profesional yang sesungguhnya.
Selain menampilkan karya, parade busana juga memberikan kesempatan para siswa untuk belajar berkolaborasi, membangun portofolio, dan memahami dinamika industri fesyen dari balik panggung.
General Manager IFI, Hanni Haerani, mengatakan, para siswa tersebut
adalah desainer muda yang perlu diberikan panggung dan publikasi untuk memberikan nuansa baru pada busana muslim.
“Melalui JMFW 2026, kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia dengan keragamannya bisa menghasilkan busana muslim yang modern, melalui karya siswa yang ditampilkan,” ujarnya.
Hanni berharap, parade itu tidak hanya menjadi ajang kelulusan tetapi menjadi pembelajaran nyata bagi para siswa sebelum memasuki industri fesyen.
“Harapannya, lewat parade ini para siswa siap untuk masuk industri dan kelak mampu untuk menembus pasar fesyen global,” ujar Hanni.
Andhin, salah satu siswa yang menampilkan karyanya membagikan kesannya mengikuti gelaran JMFW 2026.
“JMFW 2026 menjadi kesempatan bagi saya menampilkan empat karya yang merupakan tugas akhir dari pembelajaran di IFI. Selain menampilkan karya, melalui JMFW 2026 saya mendapat banyak acuan seputar modest fashion serta mendapat wawasan seputar tren fesyen terbaru,” ujarnya.
Hadirnya karya talenta muda pada panggung parade JMFW 2026 menunjukkan potensi nyata modest fashion tanah air.
Melalui panggung parade, JMFW 2026 bukan hanya menampilkan karya jenama ternama Indonesia, melainkan juga menjadi panggung lahirnya generasi kreatif baru masa depan industri modest fashion Indonesia. Dari panggung inilah, langkah Indonesia menjadi pencipta tren (trendsetter) semakin nyata.
(SG-1)