Soko Kreatif

Tak Ada Kerbau, Motor pun Jadi: SMKN 1 Lempuing Jaya Ciptakan Teknologi Bajak Sawah Murah

Berbekal semangat menelurkan solusi untuk daerahnya, para siswa yang dibimbing oleh M Rohim sukses menciptakan motor bajak sawah.

By Fajar Ramadan  | Sokoguru.Id
19 April 2024
dok. HO/Vokasi Kemendikbud

GUNA teknologi dalam pertanian berkaitan dengan pemangkasan waktu dalam berbagai proses yang ada di dalamnya. Membajak sawah, tradisionalnya menggunakan kerbau. Munculnya traktor memberi jaminan pembajakan lebih efektif dan efisien lagi. 

 

Namun, tidak semua petani di Indonesia mampu memiliki traktor yang dibanderol Rp 25 s/d 400 juta. Tiadanya teknologi yang terjangkau, membuat mereka kembali kestelan awal, menggunakan kerbau. 

 

Di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Pembajakan lahan selalu menjadi masalah mereka, kerbau tak punya pun traktor tak tersewa karena harganya yang tinggi. Mereka tak ingin berjudi dengan keadaan cuaca tak menentu seperti saat ini. 

 

Baca juga: Inovasi Dosen Poliwangi, Mesin Perajang Pisang Otomatis Hasilkan Keripik Unik

 

Ketidakmampuan sebagian besar petani untuk makin produktif dengan kendala seperti itu akhirnya sampai ke hati para siswa di SMKN 1 Lempuing Jaya. 

 

Dengan memanfaatkan motor tua dan besi bekas yang dimiliki sekolah, akhirnya motor bajak sawah pun rampung dikerjakan dan biaya yang dikeluarkan pun sangat terjangkau yakni sekitar 1 juta. 

 

Berbekal semangat menelurkan solusi untuk daerahnya, para siswa yang dibimbing oleh M Rohim sukses menciptakan motor bajak sawah. Inovasi ini merupakan salah satu solusi cerdas untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pertanian.

 

Baca juga: Siswa SMK di Bali Ciptakan Motor Listrik Chopper Custom, Diminati hingga Luar Negeri

 

“Motor bajak sawah adalah mesin pertanian yang didesain khusus untuk membajak lahan sawah dengan cepat dan efisien. Motor ini memiliki beberapa keunggulan selain harganya lebih murah, motor tersebut bisa dikendarai langsung layaknya menaiki motor ATV serta daya jelajahnya cukup luas,” ujar Rohim seperti dilansir vokasi.kemendikbud.go.id, Jumat (19/4).

 

Kehadiran inovasi ini, sambungnya, merupakan jawaban yang diberikan oleh SMKN 1 Lempuing Jaya dalam memahami tantangan yang dihadapi oleh para petani terutama dalam hal pengolahan lahan sawah yang masih dilakukan secara manual dengan alat tradisional. 

 

“Motor bajak sawah ini dapat digunakan untuk kedalaman lumpur sekitar 30 cm. Apabila kedalamannya lebih dari itu, motor harus menggunakan mesin yang tenaganya lebih kuat,” ucap Rohim.

 

Baca juga: Angkat Pesona Alat Musik Tradisional Nusantara, Inacraft 2024 Kembali Digelar

 

Saat ini, SMKN 1 Lempuing Jaya melayani pemesanan dan penyewaan. Kalau untuk sewa itu per hektare dihargai 2 juta. 

 

“Apabila masyarakat memiliki mesin motor yang akan dibuatkan bisa juga datang ke bengkel kita di SMKN 1 Lempuing Jaya OKI dan tentu biayanya akan lebih murah dari harga standar Rp3 juta per unit, sebab masyarakat sudah mempunyai mesin motor sendiri, jadi kami hanya jasa saja,” ucap Rohim. (SG-3)