Soko Berita

BAZNAS Jabar Dukung UMKM Lokal, Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja di Desa

BAZNAS Jabar bantu UMKM lokal seperti Hajah Nono Snack di Sumedang. Dukungan ini dorong ekonomi desa untuk ciptakan lapangan kerja bagi warga setempat.

By Ramadhan Safrudin  | Sokoguru.Id
13 Mei 2025
<p>Ilustrasi Sri Dolar Damayanti, pemilik usaha Hajah Nono Snack, menunjukkan produk opak ketan bakar dan emping melinjo yang diproduksi bersama para pengrajin lokal. Foto:Tangkapan layar YouTube.com/BAZNAS Jabar</p>

Ilustrasi Sri Dolar Damayanti, pemilik usaha Hajah Nono Snack, menunjukkan produk opak ketan bakar dan emping melinjo yang diproduksi bersama para pengrajin lokal. Foto:Tangkapan layar YouTube.com/BAZNAS Jabar

SOKOGURU, SUMEDANG – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Melalui program Mustahik Jadi Pengusaha, BAZNAS Jabar memberikan bantuan modal dan pelatihan kepada pelaku UMKM, termasuk pengrajin opak di Dusun Ciledre, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

Salah satu penerima manfaat program ini adalah Sri Dolar Damayanti, pemilik usaha makanan ringan tradisional bernama Hajah Nono Snack.

Usaha ini bergerak di bidang produksi kerupuk emping melinjo dan opak ketan bakar sejak tahun 2014.

"Sejak awal, saya ingin warga dusun yang tidak merantau tetap bisa berdaya. Kami punya potensi alam dan keterampilan, tinggal bagaimana kita mengelolanya," ujar Sri dalam video yang diunggah kanal YouTube BAZNAS Jabar, sebagaimana dikutip sokoguru.id Selasa, 13 Mei 2025.

Menurutnya, banyak penduduk di desanya yang lebih memilih merantau ke kota atau menjadi tenaga kerja luar negeri karena keterbatasan peluang kerja lokal.

Oleh karena itu, usaha mikro berbasis bahan lokal seperti opak menjadi salah satu solusi untuk membuka lapangan kerja desa.

Setelah menerima pendampingan dan dukungan modal dari BAZNAS Jabar, Sri mengaku bisa meningkatkan kapasitas produksi dan melibatkan lebih banyak pengrajin lokal.

Bantuan yang awalnya diterima untuk kebutuhan usaha pribadinya, kini turut dinikmati oleh para pengrajin rumahan di sekitarnya.

"Mereka tadinya jalan sendiri-sendiri. Sekarang dengan adanya program ini, mereka jadi lebih tertarik dan loyal. Kita jadi bisa bergerak sebagai kelompok," tambah Sri.

Salah satu pengrajin yang merasakan manfaat nyata dari program ini adalah Ibu Enan, warga Dusun Ciledre yang juga memproduksi opak dari ketan.

Ia menyampaikan bahwa bantuan yang diterima sangat membantu proses produksi, terutama saat musim hujan.

"Biasanya kalau hujan, opak susah kering. Tapi sekarang, proses pengeringan jadi lebih cepat. Saya terbantu sekali," ujar Enan.

Proses pembuatan opak dilakukan secara tradisional, mulai dari perendaman ketan, pengukusan, pencampuran dengan kelapa, hingga pencetakan, penjemuran, dan pembakaran.

Meski sederhana, usaha ini menjadi sumber penghidupan bagi sejumlah keluarga di dusun tersebut.

Sri berharap program ini bisa terus berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat desa yang membutuhkan dorongan ekonomi.

"Semoga ke depan makin banyak orang yang dapat manfaat. Terima kasih BAZNAS Jabar, semoga semakin berkah," ucap Sri menutup pernyataannya dalam video tersebut.

Langkah BAZNAS Jabar ini memperlihatkan bahwa dukungan konkret terhadap UMKM lokal dapat menjadi penggerak ekonomi sekaligus pencipta lapangan kerja yang relevan dengan potensi desa.(*)