Humaniora

Tokoh Lintas Agama Hadiri Peringatan Isra Mikraj di Bekasi, Wujud Praktik Baik Toleransi

Menag juga menyampaikan bahwa umat muslim dan umat lainnya penting untuk saling menghargai dan memuliakan sesama manusia. Karena, setiap manusia adalah anak cucu adam yang harus dimuliakan.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
28 Januari 2025
Menag Nasaruddin Umar saat menyampaikan tausiah pada peringatan Isra Mikraj 1446 H/2025 M di Masjid Izzatul Islam Grand Wisata Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/1). (Dok.Kemenag)

SEJUMLAH tokoh lintas agama menghadiri peringatan  Isra Mikraj di Kota Bekasi, Jawa Barat. Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi kegiatan tersebut  yang merupakan praktik baik toleransi dan perlu dicontoh daerah lainnya.

 

"Bekasi ini terkenal dengan kota toleransi, sekecil apapun kelompok itu dianggap sebagai bagian dari saudara di lingkungannya. Daerah lain harus mencontoh tradisi yang ada Bekasi ini," katanya saat menyampaikan tausiah pada peringatan Isra Mikraj 1446 H/2025 M di Masjid Izzatul Islam Grand Wisata Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/1).

 

"Alhamdulillah Kota Bekasi yang mempunyai Masjid Indah ini dan dapat berbaur dengan umat beragama untuk memperingati hari Isra Mikraj," ujarnya dalam keterangan resmi Kemenag.

 

Baca juga: Peringatan Isra Mikraj: Menag Nazaruddin Ajak Umat Tegakkan Salat

 

Menag juga menyampaikan bahwa umat muslim dan umat lainnya penting untuk saling menghargai dan memuliakan sesama manusia. Karena, setiap manusia adalah anak cucu adam yang harus dimuliakan.

 

"Sayangilah semuanya termasuk non muslim. Kita diajarkan dalam kitab kita untuk memuliakan anak cucu adam apapun agamanya, mau Hindu, Buddha, Kristen, Katolik atau Konghucu karena mereka juga anak cucu adam. Mereka yang mempunyai keimanan adalah kita saling bersaudara satu dengan yang lain. Memang berbeda agama tapi kita satu bangsa dan satu tanah air," pesan Menag.

 

"Nabi pernah mengundang 60 tokoh lintas agama di Masjid nabi dikasih makan dikasih minum. Dipimpin oleh Abdul Masih , nabi menjamu mereka dari salat ashar sampai salat magrib. Ini mencontoh nabi," imbuhnya.

 

Baca juga: Isra Mikraj dan Apa Kabar Salat Kita

 

Salat, Mikrajnya Kaum Beriman

Dalam kesempatan itu, Menag juga mengingatkan umat muslim agar menjadikan peringatan Isra Mikraj sebagai momentum peningkatan kualitas salat. Mikraj, lanjut Menag, digambarkan sebagai peristiwa ketika Rasulullah saw diperjalankan dari bumi menuju langit ketujuh.

 

"Semua umat muslim dapat meningkatkan kualitas salatnya karena Mikraj ini memperingati agar setiap umat muslim naik ke atas yaitu untuk menambah keimanan dan kualitas salatnya," ungkap Menag.

 

"Bagaimana kita bisa melihat indahnya nikmat Tuhan yang kita rasakan kalau kita hanya berada di bawah atau di basement. Bukan hanya Nabi Muhammad yang bisa Mikraj tapi dikatakan yaitu "bi' abdihi" maka setiap hambaNya mempunyai hak untuk naik ke atas. Salat itu Mikrajnya orang beriman," sambungnya.

 

Baca juga: Menag di Ponpes Mardhotillah: Alumni Pesantren Banyak Berkontribusi untuk Bangsa

 

Terakhir Menag mengajak pada seluruh umat muslim untuk meningkatkan kualitas keimanan kita untuk memperingati hari Isra Mikraj dan menjemput bulan suci Ramadan dengan penuh keberkahan dimulai pada hari ini yaitu bulan Rajab.

 

"Mari kita memperingati suasana Mikraj ini dengan meningkatkan kualitas gambaran kita kepada Allah dengan memperbaiki salatnya. Jemputlah Ramadan dari mulai 1 Rajab. Jadi menjemput Ramadan dimulai dari bulan Rajab. Hari ini persis tanggal 27 Rajab kita berdiri ditempat ini, mulai hari ini jangan tinggalkan salat. Dengan dimulai dari salat sunnah, tahajud dan salat malam. insyaAllah itulah hakekatnya," tutup Menag.

 

Turut mendampingi Menteri Agama Nasaruddin Umar di Bekasi, Kepala Kanwil Jabar Ajam Mustajam dan Direktur Urais (Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah) Arsyad Hidayat. (SG-1)