Humaniora

Peringatan Isra Mikraj: Menag Nazaruddin Ajak Umat Tegakkan Salat

Salat menguatkan fondasi spiritual dalam membangunan umat dan bangsa. Ketika fondasi ini kuat, nilai-nilai keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan akan tumbuh dan membawa manfaat bagi semua. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
27 Januari 2025
Menag Nasaruddin Umar menyampaikan pesan penting pada peringatan Isra Mikraj di Jakarta , Minggu (26/1). Menurutnya ada tiga perjalanan penting Rasulullah SAW yaitu: Isra Mikraj, Hijrah, dan Haji Wada. (Dok. Kemenag)

SALAH  satu pesan terpenting dari peristiwa Isra Mikraj yang jatuh pada 27 Rajab atau Senin (27/1) adalah Salat.  Untuk itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk menegakkan Salat.

 

“Isra Mikraj adalah peristiwa monumental yang membawa pesan mendalam bagi umat manusia. Isra’ Mi’raj menjadi perjalanan suci dan bersejarah sekaligus titik balik kebangkitan dakwah Rasulullah saw,” pesan Menag di Jakarta, dalam keterangan resmi Kementerian Agama (Kemenag), Minggu (26/1).

 

Ada tiga perjalanan penting Rasulullah saw, lanjut Menag, yaitu Isra Mikraj, Hijrah, dan Haji Wada. Hijrah dari Mekkah ke Madinah menjadi momentum perubahan, Haji Wada menandai kemenangan. Isra Mi’raj adalah puncak perjalanan seorang hamba (al-abd) menuju sang pencipta (al-Khalik) menuju kesempurnaan ruhani (insan kamil).

 

Baca juga: Gandeng KPK Awasi Penyelenggaraan Haji 2025, Komnas Haji Apresiasi Menag

 

"Oleh-oleh Isra Mikraj adalah salat. Karenanya, pesan terpenting dari peringatan Isra Mikraj adalah menegakkan salat. Mari menegakkan salat. Rasulullah dalam sebuah hadis menyebut salat sebagai Mi’rajnya orang mukmin. Salat juga tiang agama," imbuh Nasaruddin.

 

Salat, jelas  Menag lagi, adalah fondasi spiritualitas dan pilar agama. Salat mengajarkan kedisiplinan, ketundukan, dan hubungan yang erat dengan Sang Pencipta. Dan, salat ditutup dengan salam, memberi pesan tentang pentingnya menebar kedamaian dan keselamatan. 

 

Salat mengajarkan tentang pentingnya keseimbangan antara hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dengan sesama manusia.

 

Baca juga: Kemenag Terbitkan Panduan Program Makan Bergizi Gratis di Pesantren

 

"Salat menguatkan fondasi spiritual dalam membangunan umat dan bangsa. Ketika fondasi ini kuat, nilai-nilai keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan akan tumbuh dan membawa manfaat bagi semua. Spiritualitas yang terinternalisasi dengan baik akan menjadi landasan untuk membangun persatuan, toleransi, dan harmoni sosial," papar Menag.

 

"Salat mengajarkan kita bahwa kesalehan individual harus berdampak pada kesalehan sosial, yang menjadi pilar penting dalam membangun masyarakat yang adil dan bermartabat,"jelasnya.

 

Menag Nasaruddin berharap, peringatan Isra Mikraj tahun ini menjadi inspirasi bagi umat untuk terus memperkuat iman, memperbaiki amal, dan membangun masa depan bangsa yang lebih baik. "Dengan menjadikan spiritualitas sebagai landasan, salat sebagai pilar, mari hadirkan peradaban yang penuh rahmat dan keberkahan," tutupnya. (SG-1)