Humaniora

Pj Gubernur DKI Jakarta Dukung Kampanye Internet Cerdas bagi Anak di SMAN 96 Jakarta

Teknologi digital bisa membawa manfaat sekaligus tantangan bagi anak-anak, seperti risiko kekerasan berbasis gender online, kecanduan gadget, hingga ancaman peretasan data pribadi. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
01 November 2024
Kegiatan kampanye “Cerdas Berinternet” bagi anak-anak. di  di Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (1/11). (Dok.Pemprov DKI Jakarta)

PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, mengunjungi SMAN 96 Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (1/11) untuk mendukung kampanye “Cerdas Berinternet” bagi anak-anak. 

 

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran anak-anak remaja di Jakarta akan pentingnya penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab.

 

Dalam kesempatan itu, Teguh menekankan pentingnya literasi digital di era teknologi, menyebut bahwa teknologi digital ibarat “pisau bermata dua”.

 

Baca juga: Pemkot Bandung Raih Lima Penghargaan di Festival Literasi Digital (Viral) 2024

 

Teknologi digital bisa membawa manfaat sekaligus tantangan bagi anak-anak, seperti risiko kekerasan berbasis gender online, kecanduan gadget, hingga ancaman peretasan data pribadi. 

 

Baca juga: Workshop Literasi Digital UPI Ajak Tangkal Informasi Negatif dan Bangun Karakter Bangsa

 

“Ancaman kekerasan online, judi daring, dan kecanduan gadget sangat mengkhawatirkan. Dukungan Kementerian PPPA sangat penting bagi perlindungan anak-anak kita,” kata Teguh dalam siaran persnya.

 

Teguh juga mengapresiasi peran para guru dan orang tua yang terus membimbing anak-anak untuk berinternet secara bijak. 

 

Menurut Teguh, sinergi lintas sektor sangat diperlukan agar anak-anak terlindungi dalam menghadapi arus informasi digital yang tak terbendung.

 

Menteri PPPA: Pengawasan Penggunaan Internet pada Anak-anak

 

Sementara itu, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi mengingatkan bahwa internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari anak-anak. 

 

“Internet memungkinkan anak-anak belajar, berteman, dan mengembangkan kreativitas, tetapi kita juga harus memperhatikan risiko seperti kecanduan dan penyebaran data pribadi,” ujarnya. 

 

Baca juga: Cegah Dampak Buruk Gawai, Komunitas PELUK Gelar Edukasi Literasi Digital

 

Ia berharap pemerintah daerah memperkuat pengawasan penggunaan internet oleh anak-anak.

 

Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta, Miftahulloh Tamary, melaporkan bahwa pihaknya telah menangani 27 kasus kekerasan berbasis gender online yang melibatkan anak sepanjang 2024. 

 

Ia menegaskan pentingnya peran orang tua dan guru sebagai garda terdepan dalam membimbing anak agar aman di dunia digital.

 

Sebagai bentuk komitmen, Dinas PPAPP DKI Jakarta menyediakan layanan pendampingan hukum dan psikologis bagi korban kekerasan berbasis gender online melalui Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak, yang dapat diakses 24 jam melalui Call Center Jakarta Siaga 112, hotline.

 

Selain itu, ada pos pengaduan di enam wilayah administrasi DKI Jakarta. (SG-2)