DALAM rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79, berbagai acara meriah digelar di seluruh Indonesia, termasuk oleh Komunitas PELUK (Peduli Edukasi dan Literasi Teknologi Anak), yang terdiri dari siswa-siswi SMAN 8 Jakarta.
Berkolaborasi dengan Taman Bacaan Bukit Duri Bercerita, mereka mengadakan kegiatan literasi digital yang penuh makna bagi anak-anak di Bukit Duri Tanjakan, Tebet, Jakarta Selatan, pada Minggu (18/8).
Selama dua jam, sekitar 40 anak usia sekolah dasar mengikuti edukasi yang diberikan oleh para siswa SMAN 8 Jakarta.
Baca juga: Workshop Literasi Digital UPI Ajak Tangkal Informasi Negatif dan Bangun Karakter Bangsa
Materi yang diajarkan meliputi cara mencari informasi yang benar, penggunaan media sosial sesuai usia, serta bijak dalam menggunakan gawai.
Acara ini dikemas dengan permainan dan hiburan yang membuat anak-anak antusias sepanjang kegiatan.
Komunitas PELUK sendiri adalah sebuah proyek sosial yang diinisiasi oleh lima siswa kelas XII SMAN 8 Jakarta.
Mereka terdiri dari Athaya Amirah Putri Levanska, Brian Jonah Simorangkir, Lady Brigita Purba, Kaylila Allena Ardryani, dan Joan Allyssa Sihombing sebagai bagian dari Program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Persiapan Angkatan 4.
Mereka bersama lima relawan lainnya dari sekolah yang sama, bertekad untuk mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya literasi digital.
Menginspirasi Anak dan Orang Tua
Kaylila Allena Ardryani, salah satu pendiri Komunitas PELUK, mengungkapkan bahwa acara ini adalah bentuk kepedulian mereka terhadap masyarakat sekitar, khususnya anak-anak.
“Kami merasa penting untuk mengedukasi mereka tentang penggunaan gawai yang baik dan benar,” ujarnya.
Baca juga: Menparekraf Pacu Literasi Digital Santri di Balikpapan Lewat Santri Digitalpreneur
Pemilihan Bukit Duri sebagai lokasi pertama kegiatan ini pun bukan tanpa alasan, karena letaknya yang dekat dengan lingkungan sekolah mereka.
Acara ini tidak hanya memberikan edukasi bagi anak-anak, tetapi juga menyadarkan para orang tua yang turut menyaksikan.
Mereka diingatkan akan pentingnya mengawasi dan membimbing anak-anak dalam menggunakan teknologi, sehingga dapat meminimalisir dampak negatifnya.
Fokus pada Peningkatan Literasi Digital
Athaya Amirah Putri Levanska menuturkan bahwa proyek literasi digital ini merupakan langkah awal dari upaya mereka untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak mengenai penggunaan teknologi secara bijak.
“Kami menggunakan metode pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan mereka, dan hasilnya sangat positif,” jelasnya.
Joan Allyssa Sihombing juga terkesan dengan semangat anak-anak yang mengikuti kegiatan ini. Meskipun kondisi tempat yang panas dan sempit, antusiasme mereka tidak luntur.
“Responsivitas mereka membuat kami merasa senang dan semakin bersemangat untuk melanjutkan visi kami dalam mengedukasi masyarakat,” ungkapnya.
Baca juga: Kemenkominfo Pacu Pelaku UMKM Manfaatkan Teknologi Digital
Dalam sambutannya, Brian Jonah Simorangkir, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang mendukung terlaksananya acara ini, termasuk Taman Bacaan Bukit Duri Bercerita yang telah menyediakan sarana untuk kegiatan.
“Kami berharap Komunitas PELUK dapat terus berkembang dan membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Lady Brigita Purba menutup dengan penuh harapan agar kegiatan ini bisa terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi anak-anak Indonesia.
“Melihat senyuman dan semangat mereka membuat hati kami terenyuh. Kami akan terus berinovasi untuk meningkatkan literasi digital anak-anak di seluruh Indonesia,” kata Lady dengan penuh semangat.
Komunitas PELUK telah memulai langkah kecil dengan dampak yang besar, menggugah kesadaran akan pentingnya literasi digital di era modern ini.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, mereka berharap dapat terus menebar manfaat bagi masyarakat luas. (SG-2)