USAHA mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kini memainkan peran krusial dalam perekonomian Indonesia.
Meski demikian, era digital saat ini masih menyisakan tantangan besar bagi pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital secara efektif.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Hokky Situngkir, mengungkapkan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar, menyumbang 5,11% dari PDB tahun 2022.
Baca juga: Target Ambisius UMKM Digitalisasi Jangan Hanya Fokus pada Reseller Tetapi Produsen
Proyeksi Bappenas menunjukkan bahwa angka ini bisa mencapai US$109 miliar pada 2025, menjadikan adopsi teknologi digital oleh UMKM sebagai prioritas utama.
“Dalam menghadapi pesatnya transformasi digital, kami berkomitmen mewujudkan proyek prioritas berdasarkan empat pilar: infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital,” ujar Hokky dalam keterangan resminya, Minggu (4/8).
Untuk mendukung hal ini, Kemenkominfo meluncurkan program UMKM Level Up Tahun 2024. Program ini merupakan wujud komitmen untuk menciptakan ekonomi digital yang berkelanjutan, memberdayakan, dan inklusif.
Indonesia diharapkan dapat bertransformasi dari sekadar pengguna teknologi menjadi produsen melalui keterlibatan UMKM sebagai motor penggerak.
Baca juga: Bank Mandiri Perkuat Digitalisasi UMKM melalui Mandiri Digipreneur Hub
“Proses adopsi teknologi digital akan difasilitasi melalui dua program: pendampingan UMKM Level Up yang fokus pada peningkatan kapabilitas digital, dan program akselerasi bisnis UMKM yang fokus mengembangkan rencana bisnis dengan dukungan teknologi digital,” jelas Hokky.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menekankan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian nasional dan global. UMKM menyumbang 70% lapangan kerja dan PDB.
Namun, 67% UMKM sedang berjuang bertahan akibat tekanan bisnis jangka pendek, keterbatasan keahlian, dan sumber daya yang menghambat adopsi teknologi.
Baca juga: BSI Gandeng Startup Qasir.id Dorong Digitalisasi 24 Ribu UMKM
“Adopsi teknologi digital adalah solusi untuk mengatasi tantangan ini,” tegas Budi.
“Teknologi digital dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi UMKM, serta membuka peluang perluasan akses pasar, inovasi, dan pengurangan risiko fisik melalui penyimpanan di cloud,” kata Budi.
Namun, 64% UMKM masih kesulitan mengadopsi teknologi digital, menghadapi tantangan finansial, kesenjangan keterampilan digital, dan keamanan siber.
Budi menyebutkan tiga strategi utama untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia: pemanfaatan data dan teknologi untuk merancang strategi bisnis yang efisien, pengembangan kecakapan digital, dan pemanfaatan platform digital untuk kolaborasi global.
Budi berharap program UMKM Level Up dapat mendorong UMKM lebih ekstensif dalam mengadopsi teknologi digital, tidak hanya untuk memperluas akses pemasaran tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, inovasi, dan nilai transaksi.
Program UMKM Level Up akan dilaksanakan melalui pendampingan intensif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan mampu mewujudkan UMKM Indonesia yang berdaya saing dengan dukungan teknologi digital.(SG-2)