Humaniora

Innocreavest 2025: Unpad Dorong Mahasiswa Wujudkan Inovasi Jadi Bisnis Nyata

Acara bertajuk Innocreafest Graduation Day 2025 dengan tema Learning and Growing Together ini menjadi ajang bagi mahasiswa Unpad untuk menampilkan hasil pengembangan bisnis yang telah mereka rintis selama mengikuti program. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
14 Februari 2025
Salah satu peserta Innocreafest Graduation Day 2025 yang digelar di Gedung KST, Unpad, Jatinangor, Bandung, Kamsi (13/2/2025), (SG/Deri Dahuri) 

SUASANA di Gedung Kawasan Sains dan Teknologi, Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, begitu semarak pada Kamis (13/2/2025). 

 

Sekitar 120 mahasiswa yang tergabung dalam 34 tim memenuhi ruangan dengan booth-booth menarik yang memamerkan produk inovasi unggulan mereka. 

 

Setiap tim berusaha menampilkan karya terbaiknya, lengkap dengan tampilan busana yang tak kalah unik, menciptakan atmosfer yang penuh semangat dan kreativitas.

 

Baca juga: Kolaborasi Unpad dan Pemkot Bandung Hadirkan Solusi Inovatif Pengelolaan Sampah

 

Acara bertajuk Innocreafest Graduation Day 2025 dengan tema Learning and Growing Together ini menjadi ajang bagi mahasiswa Unpad untuk menampilkan hasil pengembangan bisnis yang telah mereka rintis selama mengikuti program. 

 

Innocreafest sendiri merupakan bagian dari upaya Unpad dalam mendukung mahasiswa berwirausaha dengan mengembangkan produk berbasis inovasi.

 

Dukungan Hibah untuk Pengembangan Bisnis

 

Menurut Nurillah Jamil Achmawati Novel dari Unit Layanan Inkubasi Bisnis, Direktorat Riset, Hilirisasi, dan Pengabdian Masyarakat Unpad, Innocreafest 2025 berhasil meluluskan 120 mahasiswa dari berbagai fakultas.

 

Nurillah dari Unit Layanan Inkubasi Bisnis, Direktorat Riset, Hilirisasi, dan Pengabdian Masyarakat Unpad. (SG/Deri Dahuri)

 

"Program ini sebelumnya berada di Direktorat Inovasi dan Korporasi, tetapi setelah direktorat tersebut ditiadakan, kini dikelola oleh Direktorat Riset, Hilirisasi, dan Pengabdian Masyarakat," jelas Nurillah kepada Sokoguru.id, Kamis (13/2).

 

Baca juga: Unpad Bantu UMKM Tingkatkan Daya Saing Lewat Strategi Brand Positioning

 

Sebagai bentuk dukungan nyata, setiap tim yang lolos dalam program ini mendapatkan hibah dengan maksimal Rp15 juta. 

 

Dana tersebut digunakan untuk membantu tim dalam menghilirkan ide bisnis mereka, termasuk mengembangkan produk dan memperluas pasar.

 

“Setiap tim sudah memiliki pasar dan meningkatkan kapasitas produksi. Bahkan, mereka juga harus memiliki pemasukan rutin dari hasil penjualan produk inovasinya, meskipun jumlahnya bervariasi,” tambah Nurillah.

 

Kolaborasi Lintas Fakultas dan Tantangan ke Depan

 

Menariknya, mahasiswa yang tergabung dalam Innocreafest berasal dari fakultas yang berbeda-beda. 

 

Dok.Sokoguru.id

 

Misalnya, tim yang beranggotakan mahasiswa Fakultas Ekonomi bisa berkolaborasi dengan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Ilmu Pertanian atau Fakultas Pertanian. 

 

Pola kerja lintas disiplin ini mencerminkan semangat inovasi multidisiplin yang dikembangkan di Unpad.

 

Namun, Jamil juga mengungkapkan bahwa tahun ini menjadi tahun terakhir bagi Unpad memberikan hibah dalam Innocreafest.

 

"Ke depan, kami tetap menginkubasi para inovator muda, tetapi mereka harus lebih mandiri dalam mencari pendanaan,” terang Nurillah. 

 

“Kami ingin mereka belajar menjalin kemitraan dan menemukan sumber pendanaan lain untuk mengembangkan bisnisnya," ujarnya.

 

Unpad dan Program Wirausaha Berkelanjutan

 

Unpad sendiri memiliki berbagai program internal yang mendukung wirausaha mahasiswa. 

 

Dok.Sokoguru.id

 

Direktorat Kemahasiswaan memiliki program seperti Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) yang telah dilaksanakan tahun lalu.

 

Baca juga: ITS Gelar Pelatihan Branding untuk Tingkatkan Nilai Jual UMKM Pesisir

 

Selain itu, melalui Kantor Hilirisasi dan Kemitraan Industri bersama Kantor Kawasan Sains dan Teknologi di  Direktorat Riset, Hilirisasi, dan Pengabdian pada Masyarakat, Unpad secara aktif mendukung hilirisasi produk inovatif civitas Unpad baik dosen, tendik, maupun mahasiswa.

 

Selain itu, Unpad juga secara aktif mendukung hilirisasi produk-produk inovatif. Beberapa hasil inovasi mahasiswa dan dosen sudah diproduksi massal dan masuk ke industri. 

 

Salah satunya adalah alat kesehatan UPro yang bekerja sama dengan perusahaan besar Proline. 

 

Produk lain seperti propolis dan skincare juga telah dikembangkan bersama mitra industri.

 

Namun, tantangan tetap ada. Menurut Nurillah, salah satu kendala utama adalah perbedaan standar antara riset akademik dan kebutuhan industri.

 

“Sering kali, produk yang menurut peneliti sudah layak, ternyata masih harus menyesuaikan dengan standar industri. Itulah tantangan dalam proses hilirisasi,” jelasnya.

 

Meski demikian, dengan ekosistem inovasi yang terus berkembang di Unpad, program seperti Innocreafest tetap menjadi langkah penting dalam melahirkan inovator muda yang siap berkompetisi di dunia bisnis. 

 

Meskipun pendanaan hibah tak lagi tersedia, semangat mahasiswa Unpad untuk berwirausaha dan menciptakan produk inovatif terus tumbuh.

 

Selain itu, program inovasi mencerminkan visi Unpad sebagai kampus yang berkontribusi nyata bagi perkembangan ekonomi dan industri kreatif Indonesia. (SG-2)