POTENSI besar produk olahan laut dari masyarakat pesisir sering kali belum mampu menghasilkan keuntungan maksimal.
Penyebab utamanya adalah lemahnya branding atau penjenamaan produk.
Menjawab tantangan ini, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar pelatihan branding bagi pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Baca juga: DPR RI Soroti Kendala Sertifikasi SNI, UMKM Terancam Kehilangan Daya Saing
Pelatihan yang berlangsung di Kampung Sontoh Laut, Surabaya, ini bertujuan membantu UMKM pesisir meningkatkan nilai tambah produk melalui strategi pemasaran modern dan kemasan yang menarik.
Optimalkan Potensi Lokal
Ketua tim Abmas, Drs. Zainul Muhibbin MFilI, menyebutkan bahwa produk olahan laut masyarakat pesisir memiliki beragam potensi.
Ketua tim Abmas, Drs. Zainul Muhibbin MFilI, (Dok.ITS)
Namun, keterbatasan pemahaman tentang branding dan desain kemasan menjadi tantangan utama dalam meningkatkan nilai jual.
Baca juga: Dorong UMKM Mendunia, Dekranasda Jabar Gaungkan Pesona Tenun Majalaya
“Keterbatasan ini membuat produk mereka kurang kompetitif di pasar. Karenanya, pelatihan ini fokus pada bagaimana menciptakan identitas produk yang kuat dan menarik,” ujar Muhibbin sebagaimana dilansir situs ITS, Kamis (5/12)..
Materi Pelatihan Berbasis Digital
Pelatihan ini melibatkan lima dosen dan 15 mahasiswa dari Departemen Studi Pembangunan ITS.
Mereka memberikan berbagai materi, seperti:
- Visualisasi produk untuk menciptakan kesan menarik di mata konsumen.
- Segmentasi target pasar agar produk dapat lebih tepat sasaran.
- Pembuatan tagline sebagai elemen penting dalam penjenamaan.
- Desain kemasan kreatif yang meningkatkan daya tarik produk.
Selain itu, peserta dilatih menggunakan media sosial seperti TikTok dan Instagram untuk pemasaran.
Peserta juga diperkenalkan pada platform e-commerce agar dapat mengikuti tren pasar digital.
“Kami ingin UMKM ini lebih siap bersaing di pasar modern dengan memanfaatkan teknologi digital,” tambah Muhibbin.
Pendampingan Personal
Untuk memaksimalkan hasil, peserta diberikan contoh desain logo dan merek sebagai referensi.
Setelah itu, mereka dapat berkonsultasi langsung dengan tim pelatih untuk menyempurnakan logo, merek, dan kemasan produk mereka.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, tim ITS juga memproduksi video dokumentasi yang memuat hasil pelatihan serta desain produk UMKM lokal.
Video ini akan digunakan sebagai media promosi untuk memperkenalkan potensi Kampung Sontoh Laut ke khalayak luas.
Selaras dengan SDGs
Muhibbin menegaskan bahwa kegiatan ini mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8 tentang pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Ia berharap pelatihan ini dapat membantu Kampung Wisata Sontoh Laut memaksimalkan potensinya, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
Baca juga: Tenun Cilacap Berpadu dengan Teknik Sashiko Unjuk Gigi di Inacraft on October 2024
“Dengan branding yang kuat, produk UMKM lokal bisa lebih dikenal dan bersaing, baik di pasar lokal maupun global,” pungkas Muhibbin. (SG-2)