WALI Kota Bandung Terpilih, Muhammad Farhan, mengunjungi Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk membahas strategi pengelolaan dan reduksi sampah di Kota Bandung.
Diskusi yang berlangsung pada Rabu (12/2/2025) di Executive Lounge, Gedung Rektorat Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35, Bandung, menekankan pendekatan teknologi dan rekayasa sosial dalam menangani permasalahan sampah perkotaan.
Dalam pertemuan ini, Muhammad Farhan yang juga merupakan alumni Unpad menyoroti pentingnya solusi holistik dalam pengelolaan sampah.
Baca juga: Unpad Bantu UMKM Tingkatkan Daya Saing Lewat Strategi Brand Positioning
“Kita harus mempertimbangkan aspek sosiologis, hukum, psikologis, serta pemanfaatan ekonomi dari sampah itu sendiri,” ujar Farhan.
Ia juga menegaskan bahwa program Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang telah diterapkan di 413 RW di Kota Bandung menjadi langkah awal dalam mengurangi sampah sejak dari sumbernya.
Unpad turut memperkenalkan konsep baru dalam pengelolaan sampah yang mengelompokkan limbah ke dalam tiga kategori utama: sampah pangan, sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah residu.
Tak hanya itu, Unpad juga mengembangkan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) untuk memantau serta mengevaluasi efektivitas pengelolaan sampah di berbagai kawasan.
Prof. Dr. Tomy Perdana, S.P., M.M., Direktur Kerja Sama dan Kemitraan Alumni Unpad, menyatakan bahwa berbagai riset yang telah dilakukan Unpad dapat menjadi acuan dalam perencanaan strategi pengelolaan sampah.
“Salah satu pendekatan yang kami kembangkan adalah model sistem dinamis yang mampu memberikan solusi berbasis data dalam pengelolaan sampah,” jelasnya.
Selain aspek teknologi, perubahan perilaku masyarakat menjadi fokus utama dalam strategi pengelolaan sampah.
Dr. Herlina Agustin, S.Sos., M.T., peneliti Komunikasi Lingkungan dari Program Studi Jurnalistik Unpad, menegaskan bahwa edukasi dan sosialisasi berperan krusial dalam mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya reduksi sampah.
Ia bahkan menggagas simbol maskot perempuan sebagai representasi peran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah domestik.
Baca juga: Prof Arief Sjamsulaksan: Ciptakan Unpad yang Inklusif, Berdampak dan Mendunia
Dari sudut pandang hukum dan kebijakan, Dr. Dra. Bintarsih Sekarningrum, M.Si., Kepala Program Studi Magister Sosiologi FISIP Unpad, menekankan bahwa pengelolaan sampah harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagaimana telah diatur dalam undang-undang.
“Undang-undang sudah mengatur dengan jelas bahwa peran masyarakat sangat penting dalam mencapai hasil yang optimal dalam pengelolaan sampah,” ungkapnya.
Unpad Dukung Pemkot Bandung Ciptakan Sistem Pengelolaan Sampah Lebih Efektif
Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita, menegaskan komitmen Unpad dalam mendukung upaya Pemkot Bandung dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif.
Baca juga: Tuan Rumah Rapat Kerja Apdovi 2024, Unpad Dorong Pengembangan Dosen Vokasi
“Kami akan terus mendampingi Pemkot Bandung, terutama dalam perubahan perilaku masyarakat. Proses ini memang membutuhkan waktu, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kita bisa memiliki roadmap pengelolaan sampah yang lebih baik,” ujarnya.
Turut hadir dalam diskusi ini Dosen FEB Unpad, Rizky Ramadhan, S.E., M.I.L., Ph.D., serta tim dari Pemkot Bandung.
Kolaborasi ini menunjukkan langkah nyata dalam mengatasi tantangan sampah melalui integrasi teknologi, rekayasa sosial, dan partisipasi masyarakat.
Dengan pendekatan ini, diharapkan Bandung dapat menjadi kota yang lebih bersih, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. (SG-2)