UNIVERSITAS Padjadjaran (Unpad) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kewirausahaan dengan menggelar webinar bertajuk “Strategi Cerdas untuk Posisikan Brand dengan Tepat” pada Kamis (13/2).
Acara ini diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Unpad dan dihadiri oleh 33 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Brand Positioning: Kunci Sukses UMKM
Webinar ini menghadirkan Bhakti Desta Alamsyah, Founder PT Best Brand Indonesia dan praktisi pewaralaba ternama, yang membagikan wawasan mengenai pentingnya membangun identitas unik bagi sebuah merek atau usaha.
Baca juga: ITS Gelar Pelatihan Branding untuk Tingkatkan Nilai Jual UMKM Pesisir
“Brand positioning penting karena brand yang berhasil menempatkan dirinya dengan baik di benak konsumen akan memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan perhatian, pengakuan, dan kepercayaan dari pasar,” ujar Bhakti.
Perbedaan Starbucks dan Dunkin’s Donuts.
Bhakti mencontohkan perbedaan antara Starbucks dan Dunkin’s Donuts.
Meski sama-sama memiliki revenue stream dari produk kopi, Starbucks unggul dalam menawarkan interior yang nyaman serta merchandise menarik.
Sementara itu, Dunkin’s Donuts lebih dikenal dengan cemilan yang mendampingi kopi.
“Brand positioning yang kuat membuat usaha memiliki ciri khas yang membedakannya dari kompetitor, sehingga konsumen bisa memilih berdasarkan preferensi masing-masing,” tambahnya.
Tiga Prinsip Penting dalam Brand Positioning
Bhakti menekankan bahwa pelaku UMKM harus memahami tiga prinsip utama dalam brand positioning:
- Klarifikasi Nilai Unik
Apa yang membuat produk Anda berbeda? Misalnya, McDonald’s tidak hanya menjual burger, tetapi juga menawarkan kepastian rasa dan kecepatan layanan.
- Konsistensi Komunikasi
Contoh Nike yang selalu mengusung semangat ‘Just Do It’ melalui kampanye inspiratif. UMKM juga perlu membangun pesan yang kuat dan konsisten.
- Adaptasi terhadap Perubahan
Seperti Coca-Cola yang mempertahankan positioning ‘kebahagiaan’ meskipun tren konsumen berubah. UMKM harus tetap fleksibel tanpa kehilangan nilai inti bisnisnya.
Sebagai contoh konkret, Bhakti berbagi kisah sukses PT Best Brand Indonesia, yang membangun positioning sebagai “Solusi Terjangkau untuk Bisnis Skala Kecil” dengan fokus pada kemudahan akses dan pendampingan berkelanjutan bagi UMKM.
Inspirasi dan Apresiasi dari Peserta
Acara yang digelar secara daring via Zoom ini mendapat sambutan positif dari peserta. Salah seorang peserta, Rina, mengaku terinspirasi setelah mengikuti webinar ini.
“Materi ini membuka wawasan bahwa branding bukan hanya untuk perusahaan besar. UMKM pun bisa bersaing dengan strategi yang tepat,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi antara akademisi dan praktisi, Pusat Pengembangan Karir Unpad berharap acara serupa dapat terus digelar guna memperkuat ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
Webinar ini menjadi bukti bahwa dengan strategi branding yang tepat, UMKM tidak hanya dapat bertahan tetapi juga berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif. (Fajar Ramadan/SG-2)