MASALAH sampah di Kota Bandung, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan.
Dengan volume sampah yang terus meningkat dan terbatasnya ruang pembuangan, isu ini bukan lagi sekadar pekerjaan rumah pemerintah, melainkan tantangan bersama.
Butuh sinergi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat untuk merealisasikan visi Bandung bersih dan bebas sampah.
Baca juga: Pasar Induk Caringin, Bandung Dikepung Tumpukan Sampah dan Bau Menyengat
Perlu Perubahan Paradigma Penanganan Sampah
Ketua Komisi III DPRD Kota Bandung, Agus Hermawan, menyadari bahwa penanganan sampah memerlukan perubahan paradigma di masyarakat.
"Sampah adalah hasil dari kehidupan manusia. Karena itu, tidak bisa hanya pemerintah yang bekerja. Dibutuhkan pola hidup disiplin, edukasi sejak dini, dan keteladanan orang tua dalam pengelolaan sampah di rumah tangga,” tegas Agus, Selasa (21/1).
Dok.Pemkot Bandung
Agus juga menekankan peran DPRD dalam memastikan program pemerintah berjalan sesuai visi besar kota ini.
"Kami akan terus mengawal kebijakan pemerintah agar pengelolaan sampah menjadi lebih efektif," tambahnya sebagaimana dikutip situs Pemkot Bandung.
Mengakhiri Cara Lama
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga, menilai metode pengelolaan sampah konvensional seperti open dumping sudah usang.
"Selama ini, sampah hanya ditimbun, sementara jumlahnya terus bertambah. Teknologi pemusnahan sampah terdesentralisasi harus segera diterapkan untuk meminimalkan residu yang masuk ke TPA," jelas Awang.
Dorongan untuk berpindah ke teknologi modern dan menerapkan konsep reduce, reuse, recycle (3R) semakin mengemuka.
Baca juga: Krisis Sampah Pasar Induk Caringin Ancam Operasional dan Lingkungan
Salah satu langkah konkret yang mendapat dukungan adalah program "Sampah Hari Ini Habis Hari Ini," yang dicanangkan oleh Wali Kota Bandung terpilih dalam 100 hari pertama pemerintahannya.
Menurut Awang, program ini bisa menjadi fondasi bagi perubahan besar dalam sistem pengelolaan sampah Kota Bandung.
"Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal komitmen kolektif," katanya.
Revolusi Kesadaran Warga
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah kini mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Beberapa inisiatif warga, seperti pemilahan sampah di rumah tangga dan pengolahan limbah menjadi barang bernilai ekonomis, mulai diterapkan di berbagai lingkungan.
Meski begitu, tantangan tak mudah diatasi. Kota ini membutuhkan komitmen jangka panjang untuk mengubah kebiasaan lama.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama—antara pemerintah, DPRD, masyarakat, hingga pelaku usaha yang memiliki peran dalam rantai pasok limbah.
Dengan pengawasan ketat, penerapan teknologi modern, dan kesadaran kolektif yang terus tumbuh, Bandung optimistis melawan tumpukan sampah.
Baca juga: TPST Batununggal, Bandung Terapkan Inovasi Pengolahan Sampah Berdaya Guna Tinggi
"Bandung bersih dan bebas sampah bukan lagi mimpi. Dengan kerja keras, visi ini bisa menjadi kenyataan," ujar Agus penuh keyakinan.
Perjalanan Bandung menuju kota bebas limbah memang panjang, tetapi langkah-langkah kecil yang dilakukan hari ini adalah kunci untuk memastikan masa depan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.(SG-2)