Ekonomi

Tony Blair Optimis Kawasan Asia Tenggara Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Tony Blair menyampaikan keyakinannya bahwa kawasan Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai negara terbesarnya, akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di masa depan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
20 April 2024
Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair melakukan kunjungan ke Indonesia. (ist/VOA)

MANTAN Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair, menyampaikan optimisme tentang masa depan ekonomi global selama kunjungannya ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di kantor Kemenko Perekonomian pada Jumat (19/4).

 

Dalam diskusi yang berlangsung, keduanya membahas perkembangan geopolitik dunia, inklusi keuangan, digitalisasi, dan transisi energi di Indonesia.

 

Diskusi dimulai dengan pembahasan situasi geopolitik yang memanas di beberapa kawasan dunia. Keduanya menyatakan harapan agar situasi tersebut tidak berlanjut karena dapat berdampak negatif pada ekonomi global.

 

Baca juga: Presiden Jokowi Bertemu Tony Blair Bahas Investasi Energi dan Transformasi Digital

 

Blair menyampaikan keyakinannya bahwa kawasan Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai negara terbesarnya, akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di masa depan.

 

Menko Airlangga juga memaparkan pencapaian Indonesia dalam inklusi keuangan dan target ke depannya.

 

"Tingkat inklusi keuangan Indonesia terus meningkat, mencapai 88,7% pada tahun 2023. Selanjutnya, Indonesia menetapkan target inklusi finansial sebesar 90% pada tahun 2024," ujar Airlangga sebagaimana dilansir situs Kemenko Perekonomian, Jumat (19/4)..

 

Blair mengapresiasi pencapaian Indonesia dalam inklusi keuangan dan mendukung langkah-langkah ambisius yang diambil. Keduanya setuju bahwa digitalisasi merupakan strategi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan merata.

 

Baca juga: DPR RI Desak Pemerintah untuk Aktif dalam Diplomasi Deeskalasi Konflik Israel-Iran

 

Diskusi juga mencakup dukungan Tony Blair Institute (TBI) kepada Pemerintah Indonesia, yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai model pertumbuhan ekonomi inklusif yang sukses di kawasan tersebut.

 

Dalam pembahasan transisi energi, Menko Airlangga menjelaskan beberapa komitmen kerja sama pendanaan yang telah dilakukan bersama negara-negara mitra, seperti Asia Zero Emission Community (AZEC) dan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).

 

Diskusi juga menyoroti tantangan teknologi ke depan, terutama dalam perkembangan kecerdasan buatan (AI).

 

Baca juga: Konflik Iran-Israel, DPR RI Minta Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga Minyak

 

Keduanya setuju bahwa pemerintah harus siap menghadapi berbagai dampak teknologi ini melalui regulasi yang komprehensif dan adaptif.

 

Dengan kerja sama antara kedua belah pihak, diharapkan Indonesia dapat terus maju sebagai pemimpin dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. (SG-20