Ekonomi

Telur Asin Desa Sujung, Cerita Sukses UMKM Abinisa Tembus Pasar Nasional

Tidak hanya meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi, tetapi klaster juga membantu para pengusaha telur asin Desa Sujung memperluas akses pasar, mulai dari lokal hingga nasional. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
11 September 2024
Susi Rahwati, pemilik UMKM Abinisa, yang memproduksi telur di Desa Sujung, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. (Ist/BRI) 

TELUR asin khas Desa Sujung, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, yang diproduksi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah lama menjadi favorit di kalangan masyarakat. 

 

Namun, di balik kelezatan telur asin ini, terdapat kisah inspiratif tentang kesuksesan Klaster Telur Asin Abinisa, sebuah inisiatif lokal yang telah berhasil membawa kesejahteraan bagi warga desa.

 

Klaster Telur Asin Abinisa, yang didirikan sejak 2018, berperan penting dalam memperkuat usaha masyarakat setempat. 

 

Baca juga: Klepon, Cemilan Manis dari Desa Bulang yang Mendunia Berkat Klasterku Hidupku BRI

 

Tidak hanya meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi, tetapi klaster juga membantu para pengusaha telur asin Desa Sujung memperluas akses pasar, mulai dari lokal hingga nasional. 

 

Dampaknya terasa jelas, pendapatan dan kesejahteraan warga desa pun meningkat signifikan.

 

Dari Telur Asin hingga Egg Roll

 

Pada awalnya, Klaster Telur Asin Abinisa hanya fokus pada produksi telur asin tradisional. 

 

Namun, dengan inovasi yang terus digalakkan, setahun kemudian mereka mulai mengembangkan produk baru, seperti egg roll dan telur asin omega.

 

Baca juga: BRI Lanjutkan Komitmen Bangun Desa dengan Program Desa BRILiaN 2024

 

Inovasi ini berhasil menarik perhatian pasar yang lebih luas, hingga saat ini produk mereka dipasarkan secara online melalui berbagai platform e-commerce.

 

Keberhasilan klaster ini tak hanya terbatas pada peningkatan penjualan. 

 

Berkat kualitas produk yang terjaga, Klaster Telur Asin Abinisa berhasil mendapatkan undangan dari BRI untuk berpartisipasi dalam acara Brilian Independence Week 2024 di Kantor Pusat BRI, Jakarta.

 

Baca juga: PON Expo XXI Aceh-Sumut: Momentum Penting untuk UMKM, Tapi Apakah Cukup?

 

Kualitas adalah Kunci Sukses

 

Salah satu rahasia sukses Klaster Telur Asin Abinisa adalah konsistensi dalam menjaga kualitas produk. 

 

Mereka menggunakan pakan bebek berbahan kepala udang, yang memberikan cita rasa unik pada telur asin mereka. 

 

Namun, ketersediaan kepala udang sebagai bahan baku sering menjadi tantangan. 

 

“Kami mendapatkan pasokan kepala udang dari supplier, tapi kadang pengiriman terlambat dan itu bisa mengganggu produksi,” ungkap Susi Rahwati, pemilik UMKM Abinisa sebagaimana dikutip situs BRI, Selasa (10/9).

 

Meski begitu, omzet klaster usaha ini tetap mampu mencapai ratusan juta Rupiah per bulan.

 

Dukungan BRI untuk Pengembangan Usaha

 

Peran BRI dalam pengembangan Klaster Telur Asin Abinisa tak bisa diabaikan. 

 

Selain memberikan dukungan finansial, BRI juga menyediakan pendampingan berupa pelatihan digital marketing dan pengembangan produk. 

 

“BRI sering memberikan arahan yang sangat bermanfaat bagi kami,” kata Susi.

 

Baca juga: Dorong Transformasi UMKM dan Songsong Era Baru Ekonomi Nasional

 

Program pemberdayaan klaster usaha seperti yang dilakukan BRI memang terbukti efektif. 

 

Hingga Juli 2024, BRI telah membentuk 31.488 klaster usaha melalui program Klasterku Hidupku dan menggelar lebih dari 2.000 pelatihan untuk mendukung pengembangan UMKM.

 

Menurut Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, fokus BRI di tahun 2024 adalah pada pemberdayaan UMKM. 

 

“Strategi kami mengutamakan pemberdayaan di depan pembiayaan. Kami memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” jelas Supari.

 

Kisah sukses Klaster Telur Asin Abinisa adalah bukti bahwa dengan inovasi, kerja sama, dan dukungan yang tepat, produk lokal bisa menembus pasar nasional dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat. (SG-2)