DENGAN total 67 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia telah menyerap 97% lapangan kerja dan menyumbang 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen mempercepat upaya digitalisasi UMKM untuk memperkuat ekonomi nasional dan memperluas daya saing global.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamendigi) Nezar Patria menegaskan pentingnya transformasi digital ini dalam Seminar Pra Munas XIV Kagama di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Minggu (03/11).
Baca juga: BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal untuk UMKM di 14 Provinsi
Nezar menjelaskan bahwa digitalisasi UMKM tidak sekadar adopsi teknologi, tetapi juga mencakup pembangunan ekosistem yang mampu mendukung pertumbuhan bisnis.
Digitalisasi Bentuk Ekosistem Dorong Pertumbuhan UMKM
“Digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM. Dengan langkah ini, kita berharap UMKM Indonesia dapat bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Baca juga: Menteri UMKM: Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Modest Fashion Dunia
Dalam upaya mendorong adopsi teknologi digital secara luas, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menyiapkan infrastruktur dan pelatihan talenta digital, termasuk program pendampingan dan workshop pelatihan bagi UMKM untuk memperkuat strategi bisnis mereka.
Salah satu contoh penerapan teknologi digital yang berhasil adalah UMKM Botika di Yogyakarta yang memanfaatkan chatbot, serta e-Fishery yang menggunakan kecerdasan artifisial.
Strategi ‘3 Go’ Dorong UMKM Naik Kelas
Nezar Patria juga menyoroti strategi “3 Go” yang digagas Rumah Kreatif BUMN untuk membantu UMKM naik kelas melalui Go Modern, Go Digital, dan Go Online.
Go Modern bertujuan untuk modernisasi bisnis UMKM, Go Digital mengajak pelaku usaha memanfaatkan aplikasi dan otomatisasi.
Baca juga: Revolusi Pembiayaan UMKM: Terobosan Maman Tanpa Jaminan Aset, Tantangan atau Solusi?
Sementara Go Online menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi digital seperti media sosial dan platform e-commerce.
“Strategi ini penting agar UMKM dapat menjangkau pasar global dengan lebih luas dan tanpa batas. Dengan adopsi teknologi digital, posisi UMKM kita akan lebih kuat,” tambahnya.
Acara yang dihadiri 200 peserta dari kalangan mahasiswa dan Komunitas UMKM Kagama, baik secara luring maupun daring ini, juga melibatkan sejumlah tokoh dan praktisi seperti Ketua IV PP Kagama Paripurna P Soegarda, Direktur DPKM UGM Rustamaji, dan Head Digital Innovation BRI Kaspar Situmorang.
Seminar ini turut meresmikan 21 Komunitas UMKM di Yogyakarta, memperkuat sinergi antar pelaku usaha dalam menghadapi era digital.
Dengan berbagai inisiatif digitalisasi yang terus didorong, pemerintah berharap UMKM Indonesia semakin berdaya saing dan mampu menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. (SG-2)