MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa digitalisasi melalui sistem e-Katalog telah memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia.
Dalam acara Temu Bisnis P3DN (Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri) ke-8 2024 bertema "Membangun Ekosistem Ekonomi Digital untuk Produk Lokal," Luhut menekankan bahwa e-Katalog tidak hanya menghemat anggaran negara hingga ratusan triliun rupiah, tetapi juga membuka jutaan peluang lapangan kerja baru.
Acara yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, pada Selasa (17/9), mempertemukan pelaku industri dengan pemerintah dalam upaya memperkuat ekosistem ekonomi digital berbasis produk lokal.
Baca juga: Luhut Pandjaitan: Pertumbuhan Pariwisata Tidak Merusak Budaya dan Lingkungan Bali
Efisiensi yang Mengesankan
Luhut menjelaskan bahwa sejak penerapan e-Katalog, yang kini mencatatkan 9,4 juta item terdaftar, pemerintah berhasil memangkas anggaran secara signifikan.
Bahkan, satu pengadaan laptop melalui sistem ini mampu menghemat hingga 40% dari total anggaran. Menurutnya, angka penghematan yang dihasilkan dari e-Katalog bukanlah jumlah kecil.
Baca juga: Gelar Business Matching P3DN, Pemkot Bandung Dorong Penggunaan Produk Dalam Negeri
"Selama setahun terakhir, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menghemat ratusan triliun rupiah melalui sistem ini. Penghematan ini berasal dari efisiensi pengadaan barang dan jasa," ujar Luhut.
Lebih lanjut, Luhut menegaskan bahwa kunci keberhasilan e-Katalog adalah transparansi yang dihasilkan dari sistem digital yang canggih.
Baca juga: Menkop UKM: Startup Indonesia Peringkat ke-6 Dunia, Dorong Terus ke Pasar Global
Setiap transaksi dan harga terekam dalam sistem, sehingga potensi manipulasi dapat diminimalkan.
"Orang tidak bisa lagi mencuri karena semuanya tercatat di mesin. Sistem ini otomatis mendeteksi anomali harga," tambahnya.
Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja Baru
Luhut juga menyoroti dampak ekonomi dari penerapan e-Katalog. Selain mencegah kebocoran anggaran, sistem ini turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga hampir 1 persen.
"Efisiensi dari e-Katalog berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan menciptakan jutaan lapangan kerja," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa dengan 9,4 juta produk terdaftar, peluang kerja baru di berbagai sektor semakin terbuka lebar.
Baca juga: Pertanyakan Akses Pembiayaan yang Lebih Inklusif dan Adil untuk Sektor UMKM
Produk-produk lokal yang tercantum dalam e-Katalog juga dapat dikelompokkan untuk menciptakan pasar domestik yang kuat, memperkuat industri berbasis produk lokal.
Bangun Ekosistem Digital yang Transparan dan Efisien
Menurut Luhut, keberhasilan e-Katalog bukanlah hasil kerja satu orang, melainkan kerja keras dari tim yang solid.
Saat pertama kali diluncurkan, e-Katalog hanya mencatatkan 50.000 item, namun kini jumlahnya meningkat pesat menjadi 9,4 juta item.
Ia optimistis bahwa dengan sistem yang terus dikembangkan, Indonesia dapat memperkuat posisinya di kancah ekonomi global.
"Dengan ekosistem yang transparan dan efisien, saya yakin kita bisa bersaing secara global dan menciptakan masa depan ekonomi yang lebih baik bagi Indonesia," tutup Luhut.
Sistem e-Katalog yang kini sudah mencapai versi ke-6 diharapkan dapat semakin mempercepat proses pengadaan barang dan jasa di seluruh Indonesia, membuatnya lebih cepat, tepat, dan transparan. (Fajar Ramadan/SG-2)