MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, secara resmi membuka The 1st Indonesia International Quality Tourism Conference yang berlangsung di Hotel The Meru Sanur, Bali, Kamis (29/8).
Konferensi ini, yang digelar pada 29-30 Agustus 2024, bertema "Membangun Pengalaman Wisata Berkualitas Melalui Praktik Berkelanjutan dan Inovasi Kolaboratif."
Dalam pidato pembukaannya, Luhut menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian budaya dan lingkungan, terutama di Bali yang telah lama dikenal sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia.
Baca juga: Bandara Husein Kembali Beroperasi, Berharap Pariwisata Kota Bandung Kian Tumbuh
“Kita harus memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata tidak merusak budaya dan lingkungan Bali,” ujar Luhut.
Dia menegaskan komitmen pemerintah untuk menerapkan praktik-praktik berkelanjutan yang dapat meningkatkan kualitas pariwisata tanpa mengorbankan keunikan Bali.
Atasi Masalah Sampah dan Penggunaan Energi Hijau
Selain itu, Luhut juga memaparkan beberapa inisiatif pemerintah untuk mengatasi tantangan yang dihadapi Bali, termasuk pengelolaan sampah yang lebih baik dan penggunaan energi hijau.
Baca juga: 34 Standar Kompetensi Pariwisata Baru Siap Tingkatkan Daya Saing Indonesia
“Kami akan memastikan Bali tetap menjadi destinasi wisata kelas dunia dengan mempromosikan penggunaan energi ramah lingkungan dan memperbaiki infrastruktur yang ada,” tambahnya.
Setelah pidatonya, Luhut membuka acara secara simbolis dengan membunyikan gong di hadapan 300 peserta dari berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, asosiasi pariwisata, akademisi, industri pariwisata, dan organisasi internasional yang hadir.
Ketua Dewan Komisaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan bahwa konferensi ini merupakan platform penting bagi semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam menetapkan dan menerapkan standar pariwisata berkualitas.
“Konferensi ini benar-benar berfungsi sebagai wadah bagi semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam menetapkan dan menerapkan standar pariwisata berkualitas,” ujarnya.
Baca juga: Desa Cikaso, Kuningan, Jabar, Sukses Kembangkan Potensi Pertanian dan Pariwisata
Purbaya juga menyoroti peran penting industri perbankan dalam mendukung pariwisata berkualitas.
"Industri perbankan memainkan peran vital dalam menyediakan dukungan finansial untuk pengembangan infrastruktur pariwisata, termasuk hotel, resor, dan fasilitas transportasi," jelasnya.
Selain itu, bank juga menyediakan layanan keuangan yang memudahkan wisatawan dalam melakukan transaksi serta mendukung proyek-proyek ramah lingkungan yang mendorong praktik pariwisata berkelanjutan.
Dengan adanya konferensi ini, diharapkan solusi konkret dapat dihasilkan untuk mendorong pariwisata yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan di Indonesia, terutama di Bali. (Fajar Ramadan/SG-2)