DANA Moneter Internasional (IMF) melalui laporan World Economic Outlook mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Asia Tenggara pada 2024, yakni sebesar 5,2%.
Meskipun angka tersebut tidak berubah dari tahun lalu, namun secara relatif mengalami penurunan dari 5,3% pada 2023.
Sebagai perbandingan, Filipina berada di posisi kedua dengan tingkat pengangguran 5,1%, diikuti Brunei Darussalam dengan 4,9%, Malaysia 3,52%, Vietnam 2,1%, Singapura 1,9%, dan Thailand dengan angka terendah di kawasan, yakni 1,1%.
Baca juga: 10 Juta Gen Z Menganggur, Tanpa intervensi Tepat, Bonus Demografi Bisa Jadi Bom Waktu
Thailand juga mencatatkan rekor sebagai negara dengan tingkat pengangguran terendah di dunia, mengalahkan Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat.
Di sisi lain, laporan IMF menunjukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi secara global dipegang oleh Sudan dengan angka mencengangkan sebesar 49,5 persen.
Afrika Selatan dan Georgia menyusul dengan tingkat pengangguran masing-masing 33,5% dan 15,7%.
IMF mendefinisikan tingkat pengangguran sebagai persentase angkatan kerja yang aktif mencari pekerjaan.
Baca juga: Tekan Angka Pengangguran Perbanyak Generasi Muda Berwirausaha
Penting untuk dicatat bahwa angka ini tidak mencakup individu usia produktif yang tidak aktif mencari pekerjaan, seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, atau mereka yang sudah menyerah mencari pekerjaan.
Baca juga: Ribuan Pencari Kerja Mengantre Ikuti Job Fair Kota Bandung
Meskipun Indonesia mengalami penurunan angka pengangguran dari tahun lalu, posisi sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di Asia Tenggara menyoroti tantangan serius yang dihadapi pasar tenaga kerja di Tanah Air.
Kondisi ini memerlukan perhatian mendalam terkait efektivitas kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas pekerjaan yang ada.
Perbedaan mencolok antara Indonesia dan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Singapura menunjukkan perlunya reformasi struktural dalam sistem ketenagakerjaan Indonesia.
Bagaimana pemerintah Indonesia akan menanggapi isu ini dan mengimplementasikan kebijakan yang dapat mengurangi pengangguran secara signifikan akan menjadi perhatian utama ke depan.
Baca juga: Pemprov Kepri Sukses Turunkan Angka Pengangguran
Sementara itu, negara-negara dengan tingkat pengangguran ekstrem seperti Sudan dan Afrika Selatan juga menunjukkan perlunya bantuan internasional dan reformasi ekonomi untuk mengatasi masalah pengangguran yang berkepanjangan.
Analisis mendalam mengenai penyebab dan solusi potensial untuk masalah pengangguran di berbagai negara dapat memberikan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan dan ahli ekonomi global. (SG-2)