RIBUAN warga memadati Job Fair yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan (Dinasker) Kota Bandung di Grand Lodakara Hall, Bandung, Selasa (25/6).
Antusiasme ini terlihat sejak pagi hari, di mana warga sudah mengantre untuk mencari peluang kerja.
Salah satu peserta, Septi, 18, mengaku sengaja datang untuk mencari pekerjaan. Menurutnya, job fair ini mempermudah pencarian lowongan kerja.
Baca juga: Job Fair Kota Bandung Kembali Hadir, Tersedia 5.435 Lowongan untuk Lulusan SD Hingga S2
"Saya tadi ke stand Sosro, Alfamart, dan IBF. Masih mencari-cari dan belum 'apply'. Semoga ada yang cocok. Ini mempermudah dalam mencari lowongan kerja," katanya.
Rama Suryaatmaja, 25, seorang lulusan perguruan tinggi di Bandung, mengetahui acara ini dari media sosial. Ia sedang mencari pekerjaan di bidang marketing dan sales.
"Aplikasi New BIMMA sangat membantu dalam memasukkan data dan persyaratan. Semoga lebih banyak perusahaan yang bergabung dan durasi acara bisa diperpanjang," ujarnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bandung berkomitmen mendampingi dan memfasilitasi para pencari kerja melalui job fair.
Baca juga: Job Fair di Mal Seasons City, Jakarta Barat, Buka 2.396 Lowongan Pekerjaan
"Ini adalah job fair pertama tahun ini dan akan ada lagi pada September 2024 dengan lebih banyak formasi. Semoga bisa dimanfaatkan masyarakat," ujarnya sebagaimana dikutip situs Pemkot Bandung.
Kepala Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman, menyatakan bahwa job fair ini bertujuan untuk menyerap tenaga kerja secara optimal.
Baca juga: 10 Juta Gen Z Menganggur, Tanpa intervensi Tepat, Bonus Demografi Bisa Jadi Bom Waktu
"Tahun 2023, 62,09 persen pencari kerja terserap melalui bursa kerja. Kali ini, job fair diikuti oleh 41 perusahaan dengan 5.435 lowongan," ujar Andri.
"Kami menargetkan 10.000 pengunjung dan berharap dapat menyerap minimal 50 persen tenaga kerja dari jumlah lowongan yang tersedia," jelasnya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Meski aplikasi New BIMMA memudahkan pendaftaran, masih ada tantangan dalam memastikan semua peserta memiliki akses dan kemampuan menggunakan teknologi tersebut.
Selain itu, ketersediaan lowongan yang mencakup berbagai bidang dan tingkatan pendidikan masih perlu ditingkatkan agar semua pencari kerja memiliki peluang yang sama.
Rencananya, job fair ini akan digelar dua kali selama tahun 2024.
"Kami berharap acara ini dapat dimanfaatkan oleh lulusan fresh graduate, SMK, atau SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya," tambah Andri.
Evaluasi dan Harapan
Acara job fair ini menunjukkan komitmen Pemkot Bandung dalam menekan angka pengangguran.
Namun, evaluasi berkelanjutan dan peningkatan aksesibilitas serta keragaman lowongan tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi.
Para pencari kerja, khususnya dari kalangan muda, berharap agar lebih banyak perusahaan yang bergabung dan acara ini dapat diadakan lebih sering.
Selain itu, ada harapan bahwa pemerintah dapat menyediakan pelatihan tambahan untuk meningkatkan keterampilan pencari kerja agar lebih siap bersaing di pasar tenaga kerja.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan job fair selanjutnya dapat memberikan dampak yang lebih besar dan membantu lebih banyak warga Bandung mendapatkan pekerjaan yang layak. (SG-2)