KEMENTERIAN Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) berkomitmen untuk memperkuat promosi dan penjualan produk dalam negeri melalui peningkatan jumlah pameran berskala nasional.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap masifnya serbuan produk impor ilegal yang mengancam kelangsungan usaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan industri lokal.
Plt Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM, Temmy Setya Permana, menekankan bahwa pameran besar seperti Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX) 2024 merupakan strategi penting untuk menghadapi tantangan ini.
Baca juga: Kemenkop UKM Akui Produk Impor Ilegal Matikan Sektor UMKM
"Kami mengapresiasi acara seperti JITEX 2024 karena ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk mengambil sikap dan berpihak pada UMKM," ujar Temmy dalam pembukaan JITEX 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (7/8).
Temmy juga mendorong masyarakat untuk aktif membeli produk lokal sebagai bentuk dukungan nyata terhadap Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).
"Jangan hanya bangga pada produk Indonesia, tapi juga harus membeli. Produk kita sudah banyak yang bagus," katanya.
Pemerintah telah menetapkan alokasi belanja sebesar 40% dari total pagu anggaran di setiap Kementerian/Lembaga (K/L) untuk produk dalam negeri.
Kebijakan ini diharapkan menciptakan ekosistem usaha yang lebih berdaya saing dan mampu mengurangi impor.
Baca juga: Inilah Tips UMKM Lokal Hadapi Banjirnya Produk Impor
"Pemerintah akan selalu menjadi pendukung utama pengembangan UMKM lokal," tambah Temmy.
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Hendrar Prihadi, menyebutkan bahwa pelaku usaha lokal dapat memanfaatkan fasilitas e-katalog LKPP untuk mendongkrak penjualan.
Rencana umum pengadaan pemerintah pada tahun 2023 sudah mencapai Rp1.226,2 triliun.
"Ini pasar besar untuk UMKM, karena minimal 40 persen harus digunakan untuk belanja produk UMKM atau penyedia jasa lokal," jelas Hendrar.
Untuk memudahkan akses pelaku usaha dalam negeri ke e-katalog, LKPP telah mengembangkan platform yang memungkinkan mereka menawarkan produk atau jasa kepada pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
"E-katalog adalah peluang besar untuk para pengusaha UMKM," katanya.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, menambahkan bahwa JITEX 2024, yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, bertujuan menarik minat investasi dan mendorong penjualan produk dalam negeri, khususnya untuk pasar ekspor.
Baca juga: Menjaga Integritas Pasar dan Industri Nasional dari Produk Impor Ilegal
"Kami berharap UMKM dapat memanfaatkan JITEX 2024 untuk memperluas jaringan dan kerja sama kemitraan dengan buyer asing," ujar Budihardjo.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, menegaskan komitmennya untuk mendukung UMKM melalui program pengembangan kewirausahaan terpadu Jakarta Entrepreneur (JakPreneur).
"Kami ada tujuh langkah pasti untuk menjadi sukses, didukung oleh APBD dan kolaborator," kata Ratu.
Dengan upaya ini, pemerintah berharap produk lokal tidak hanya dikenal di dalam negeri tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional, mengangkat citra dan kualitas produk UMKM Indonesia di mata dunia. (SG-2)