HAL paling mendasar dalam berbisnis terletak pada mindset yang dimiliki setiap pebisnis. Dalam mindset itu terdapat tiga hal yang saling membangun yakni mental, pola pikir, dan perilaku.
Ketiga hal tersebut adalah babak penentu yang bergantung pada treatment pebisnis terhadap bisnisnya baik didukung oleh mentalitasnya, pola pikir berbisnisnya, dan perilakunya.
Demikian disampaikan Coach Faransyah Agung Jaya dalam coaching terhadap 20 besar bjbpreneur 2024 bank bjb, secara daring pada Selasa (7/5).
Baca juga: Strategi Ekspansi Pasar Jadi Topik Menonjol Dibahas dalam Coaching bjbPreneur bank bjb
Coaching 20 besar bjbpreneur 2024 bank bjb ini dihelat selama dua hari (7-8 Mei 2024) sebagai pembekalan bagi 20 terbaik dari 2000-an peserta dalam ajang tersebut yang akan melalui grand final.
Para UMKM yang masuk grand final tersebut akan memperebutkan delapan kategori pemenang yakni Womenpreneur, Digipreneur, Agripreneur, Pemberdayaan Masyarakat, Inovasi Produk, Wirausaha Keberlanjutan, Penghargaan Khusus, dan Penghargaan Agregator UMKM.
Coaching dihadirkan sebagai komitmen bank bjb untuk mengakomodir dan meningkatkan daya saing mereka dan meningkatkan kemampuan para pelaku usaha, khususnya strategi-strategi untuk mengenalkan bisnis mereka kepada para investor atau sasaran pemirsa lainnya. Pada Pada hari pertama peserta diberikan pembekalan, lalu pada Rabu (8/5) peserta mempraktikan ilmu dari pembekalan tersebut.
Baca juga: 100 UMKM Terbaik Ikuti Coaching bjbPreneur Bank bjb
Sesi ini dipimpin oleh Coach Faransyah Agung Jaya, seorang figur yang diakui dalam dunia entrepreneurship Indonesia, tidak hanya menjadi ajang pembelajaran tetapi juga inspirasi bagi para pebisnis yang ingin naik kelas.
Menyusun Strategi
Dalam sesi ini, Faransyah Agung Jaya tidak hanya memberikan teori umum tentang berbisnis, tetapi juga mengajarkan bagaimana menyusun strategi bisnis yang konkret dan aplikatif.
“Setiap bisnis harus memiliki roadmap atau peta jalan yang jelas, yang dimulai dari pembuatan profil bisnis yang solid,” ujar Faransyah dalam salah satu sesinya.
Menurutnya, profil bisnis yang kuat adalah kunci pertama untuk menarik minat investor dan klien potensial.
Salah satu poin yang ditekankan adalah pentingnya melakukan analisis dan evaluasi bisnis secara independen. Faransyah mengingatkan bahwa feedback objektif adalah vital untuk memperbaiki dan mempertajam proposal bisnis.
“Anda harus bisa melihat bisnis Anda dari mata orang lain, itu penting untuk pertumbuhan,” tambahnya.
Proses ini membantu peserta dalam menyusun proposal bisnis yang tidak hanya menarik secara estetika tetapi juga logis dan menguntungkan.
Komunikasi efektif
Salah satu segmen yang menarik perhatian adalah ketika Faransyah menjelaskan tentang teknik presentasi 3-2-1, sebuah metode efektif untuk menyampaikan ide bisnis.
“Tiga menit pertama adalah untuk menarik perhatian, dua menit berikutnya untuk menguraikan poin penting, dan satu menit terakhir untuk memperkuat pesan dan menutup dengan kesan yang berdampak,” jelasnya.
Teknik itu, menurut Faransyah, diklaim mampu meningkatkan retensi informasi dan kejelasan pesan yang disampaikan.
Dalam dunia bisnis yang serba cepat, Faransyah juga menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi. Menurutnya, pebisnis harus berani mengambil risiko dan berpikir di luar kotak untuk mencapai keberhasilan.
“Kreativitas adalah mata uang baru di era digital,” ucapnya.
Ia mendorong para peserta untuk tidak hanya fokus pada apa yang sudah ada, tetapi juga memikirkan bagaimana mereka bisa memecahkan masalah dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Elevator pitch
Elevator pitch merupakan sebuah senjata ampuh dalam dunia bisnis yang sering digunakan untuk memperkenalkan sebuah produk atau bisnis dalam waktu sangat singkat.
Idealnya, elevator pitch dapat disampaikan dalam waktu sekitar 30 detik hingga dua menit — kurang lebih durasi perjalanan lift dari lantai dasar ke lantai atas di sebuah gedung perkantoran. Tujuan utamanya adalah untuk memikat dan menarik minat pendengar atau calon investor dengan cara yang ringkas namun efektif.
Elevator pitch, lanjut praktisi bisnis ini, harus dirancang dengan cermat sehingga mampu menyampaikan poin-poin penting mengenai bisnis atau produk dengan jelas.
Isinya biasanya mencakup apa yang menjadi keunikan dari produk atau bisnis tersebut, target pasar, serta model pendapatan. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan dasar yang mungkin ditanyakan oleh investor atau stakeholder potensial.
Faransyah menggarisbawahi pentingnya memiliki elevator pitch yang terfokus, faktual, dan mencerminkan ke depan (forward looking). Sebuah elevator pitch yang efektif tidak hanya menjelaskan apa yang ditawarkan, tapi juga mengapa dan bagaimana produk atau jasa tersebut dapat menjadi solusi atas masalah yang ada.
Komponen Elevator Pitch
Lebih lanjut, ia memaparkan komponen utama dalam elevator pich. Pertama, penyampaian Masalah dan Solusi. Ini adalah inti dari elevator pitch, di mana Anda menyampaikan masalah yang Anda identifikasi dan bagaimana produk atau layanan Anda menawarkan solusi yang efektif.
Kedua, Target Pasar: Mendefinisikan siapa target pasar Anda dan mengapa mereka membutuhkan produk atau jasa Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda memiliki pemahaman yang baik tentang pasar dan telah melakukan riset pasar yang memadai.
Ketiga, Keunikan Produk: Apa yang membedakan produk atau jasa Anda dari pesaing? Poin ini sangat penting untuk menarik minat calon investor atau pelanggan yang mungkin sudah familiar dengan solusi lain di pasar.
Keempat, Potensi Pertumbuhan dan Pendapatan: Bagaimana Anda akan menghasilkan uang? Apa model pendapatan Anda? Calon investor sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana Anda berencana untuk mengembalikan investasi mereka.
Kelima, Tim: Menyampaikan kekuatan dan keahlian tim di balik produk atau jasa juga sangat penting. Ini memberikan kepercayaan kepada calon investor bahwa tim Anda memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan dan mengembangkan bisnis.
Mempersiapkan Elevator Pitch yang Efektif
Pembuatan elevator pitch yang efektif memerlukan keterampilan untuk menyaring banyak informasi menjadi beberapa kalimat yang padat dan menarik. Beberapa tips dalam merancang elevator pitch yang menarik antara lain:
Ketajaman Fokus: Jangan mencoba untuk menuturkan semua aspek bisnis dalam satu pitch. Pilihlah beberapa poin penting yang paling mampu menggambarkan nilai dan potensi bisnis Anda.
Personalisasi Pitch: Sesuaikan pitch Anda dengan siapa Anda berbicara. Sebuah pitch untuk investor teknologi mungkin berbeda dengan pitch untuk calon klien atau partner bisnis.
Latihan: Sering-seringlah mempraktikkan pitch Anda. Ini tidak hanya membantu Anda untuk menghafal poin-poin penting, tapi juga membuat Anda lebih nyaman saat menyampaikannya.
Panggilan untuk Bertindak: Akhiri dengan sebuah ajakan atau pertanyaan yang akan membuka jalan untuk diskusi lebih lanjut.
Elevator pitch adalah alat yang sangat penting dalam dunia bisnis, terutama untuk start-up yang sedang mencari investor atau ingin memperluas jaringan mereka.
Sebuah elevator pitch yang dirancang dengan baik dapat membuka pintu untuk kesempatan baru dan membantu Anda bergerak lebih dekat menuju kesuksesan bisnis.
Oleh karena itu, penting bagi setiap entrepreneur untuk menguasai seni merancang dan menyampaikan elevator pitch yang efektif.
Sesi coaching bjbpreneur ini tidak hanya membuka mata para pebisnis muda atau yang sudah berpengalaman tentang pentingnya merencanakan dan menyusun strategi, tetapi juga memberikan mereka alat untuk melakukannya.
Di akhir sesi, Faransyah mengajak semua peserta untuk tidak berhenti belajar dan selalu berusaha meningkatkan diri.
“Bisnis yang berhasil adalah bisnis yang terus bergerak maju, selalu siap belajar dan beradaptasi,” tutup Faransyah.
Sesi ini meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta dan membuka banyak peluang baru dalam cara mereka menjalankan bisnis.
Dengan perencanaan yang matang, evaluasi yang mendalam, dan eksekusi yang efektif, mereka kini lebih siap untuk menghadapi tantangan bisnis di masa depan dan naik ke tingkat berikutnya dalam karir mereka. (Faj/SG-1)