Ekonomi

100 UMKM Terbaik Ikuti Coaching bjbPreneur Bank bjb

Seorang entrepreneur jangan hanya memikirkan bagaimana produk bisa terjual. Karena produk terjual akarnya adalah bagaimana seorang entrepreneurs mampu memetakan tiga hal, yakni kapasitas, kapabilitas, dan aksesibilitas.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
18 April 2024
Dok. Sokoguru/Fajar Ramadan

SEBANYAK 100 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terbaik dalam ajang bjbpreneur bank bjb mengikuti webinar  coaching bisnis untuk menaikan kelas bisnis mereka. 

 

Dalam webinar tersebut, para pelaku UMKM diberikan pelatihan bertajuk Business Acumen for Entrepreneurs. Topik tersebut mencakup diversifikasi antara entrepreneur dan pedagang serta evaluasi dan strategi yang mereka jalankan. 


“Pedagang berbeda dengan entrepreneur, pedagang hanya memikirkan usaha yang jangkanya pendek dan berbasis pada keuntungan saja. Sementara entrepreneur merupakan seseorang yang membuat bisnis untuk jangka panjang, jadi di sana ada usaha untuk terus berinovasi dan membuat usaha yang dijalankannya berkelanjutan serta tumbuh dari level ke level,”  ujar ICF Master Certified Coach dan Executive Business Coach Vise Grow, Al Falaq Arsendatama, Rabu (17/4). 

 

Baca juga: Sebanyak 500 dari 2065 Pendaftar Berkesempatan Ikuti Pelatihan bjbPreneur 2024


Dalam webinar yang berlangsung selama tiga jam itu, para pelaku usaha menyimak berbagai pengetahuan bisnis sangat bernilai untuk melakukan inisiatif-inisiatif yang berdampak bagi bisnis mereka. 


“Seorang entrepreneurs jangan hanya memikirkan bagaimana produk bisa terjual. Karena produk terjual akarnya adalah bagaimana seorang entrepreneurs mampu memetakan tiga hal, yakni kapasitas, kapabilitas, dan aksesibilitas yang mereka miliki dalam berbisnis,” imbuhnya. 


Tiga hal tersebut, lanjut Al,  menjadi aspek krusial untuk menjalankan bisnis secara konseptual. Tak hanya omzet yang dapat terukur dengan memetakan tiga hal tersebut, tetapi juga aspek lain seperti manajemen, rantai pasok, finansial, operasional, inbound dan outbound logistic, marketing and sales, firm infrastructure, human resource, technology development, dan procurement

 

Baca juga: 500 UMKM Terpilih Mengikuti Riset Pasar dalam Bootcamp bjbPreneur 2024

 


Prinsip tersebut, menurutnya,  salah satu yang dikenalkan oleh Michael Porter sebagai konsep Value Chain sangat berdampak pada praktik manajerial terhadap bisnis agar mampu bersaing di kemudian hari. 


“Sementara prinsip lainnya, yakni bagaimana seorang entrepreneur mampu memberikan kebermanfaatan produk kepada konsumen. Kebermanfaatan itu adalah sejauh mana seorang pebisnis mampu memberi nilai pada konsumen dibandingkan dengan pesaing bisnis yang dimiliki para pelaku usaha mencakup solusi yang ditawarkan dan benefit yang ditawarkan,” jelasnya lagi. 


Lebih lanjut, Al memaparkan perlunya mendiagnosis  atau menganalisis bisnis sendiri melalui berbagai aspek inti dalam berusaha, yakni keuangan, penjualan, pemasaran dan branding, produk dan layanan, serta manajemen sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana bisnis yang dijalankan berjalan on the track atau ada beberapa hal yang perlu dibenahi. 

 

“Sesi webinar ini akan dilanjutkan dengan business coaching, dari 100 peserta terpilih akan dibagi menjadi 12 kelompok dengan mentornya masing-masing. Kemudian selanjutnya akan dilakukan business action plan yang nantinya menjadi langkah-langkah konkret dan strategis untuk mengembangkan bisnis kawan-kawan di sini,” imbuhnya. 


 

Didampingi mentor

Dalam kesempatan yang sama, Al memperkenalkan para mentor yang akan memberikan mendampingi para entrepreneurs, di antaranya Bambang Irawan, Robby Lasman, Gita Mahardika, Sugiarti Rosbak, Afryan Palao, MN Fannie Prasetyo, Lika Satvarini, Budiastuti, Debora Ayu, Onma Gultom, Rama Dhonanto, dan Denny Simano. 

 

Baca juga: bjbPreneur on Campus UNS Solo Jadi Ajang Kolaborasi Pelaku Usaha dan Akademisi

 

Para coach bisnis tersebut akan mendampingi para pelaku UMKM terbaik berdasarkan sektor usaha yang mereka jalankan, di antaranya Kerajinan, Pertanian, Kuliner, dan Kreatif. 


“Menjadi entrepreneur itu kita mau main gim yang panjang, jadi siapin diri buat temen-temen yang akan coaching untuk berlari maraton, kalau sprint jangka pendek. Kalau jangka pendek mindsetnya untung doang, itu gak salah perlu dialokasikan waktu untuk bikin perencanaan, strategi pengembangna, evaluasi, rencana investasi nantinya dari uang yang masuk minjem uang bukan sesuatu yang dilarang ketika melakukan sesuatu yang analitikal, kalau sudah memutuskan lari maraton harus siap mental, bulan ini tidak dapat profit tapi kita data konsumen yang banyak itu suatu keuntungan,” tuturnya. 

 

Pada kesempatan itu, Khoerul Anwar, salah satu peserta coaching bjbpreneur bank bjb yang memiliki jenama Kutanam.id mengungkapkan bahwa dirinya kini mendapatkan insight lebih yang dapat diterapkan dalam bisnisnya sekarang.

 

“Kadang kita mikirnya penjualan terus tanpa memikirkan evaluasi, dari webinar tadi saya menjadi paham bahwa evaluasi menjadi hal paling penting dalam meningkatkan bisnis yang berjalan,” imbuhnya. 

 

Lebih lanjut, Khoirul pun mengaku ternyata dalam berbisnis terdapat parameter-parameter yang dapat digunakan sehingga strategi-strategi yang dilakukan bisa berdampak pada perkembangan bisnis. 


“Saya excited banget, ga sabar untuk segera coaching karena banyak yang ingin saya tahu terlebih untuk mengembangkan bisnis saya. Jadi, saya ingin tahu apakah ada timeline tertentu yang menjadi tahapan untuk mengembangkan bisnis yang saya jalani, jadi saya ga sabar untuk mengetahui itu,” pungkasnya. (Faj/SG-1)


Dalam webinar yang berlangsung selama tiga jam itu, para pelaku usaha menyimak berbagai pengetahuan bisnis sangat bernilai untuk melakukan inisiatif-inisiatif yang berdampak bagi bisnis mereka. 


 “Seorang entrepreneurs jangan hanya memikirkan bagaimana produk bisa terjual. Karena produk terjual akarnya adalah bagaimana seorang entrepreneurs mampu memetakan tiga hal, yakni kapasitas, kapabilitas, dan aksesibilitas yang mereka miliki dalam berbisnis,” imbuhnya. 


Tiga hal tersebut, lanjut Al,  menjadi aspek krusial untuk menjalankan bisnis secara konseptual. Tak hanya omzet yang dapat terukur dengan memetakan tiga hal tersebut, tetapi juga aspek lain seperti manajemen, rantai pasok, finansial, operasional, inbound dan outbound logistic, marketing and sales, firm infrastructure, human resource, technology development, dan procurement


Prinsip tersebut, menurutnya,  salah satu yang dikenalkan oleh Michael Porter sebagai konsep Value Chain sangat berdampak pada praktik manajerial terhadap bisnis agar mampu bersaing di kemudian hari. 


“Sementara prinsip lainnya, yakni bagaimana seorang entrepreneur mampu memberikan kebermanfaatan produk kepada konsumen. Kebermanfaatan itu adalah sejauh mana seorang pebisnis mampu memberi nilai pada konsumen dibandingkan dengan pesaing bisnis yang dimiliki para pelaku usaha mencakup solusi yang ditawarkan dan benefit yang ditawarkan,” jelasnya lagi. 


Lebih lanjut, Al memaparkan perlunya mendiagnosis  atau menganalisis bisnis sendiri melalui berbagai aspek inti dalam berusaha, yakni keuangan, penjualan, pemasaran dan branding, produk dan layanan, serta manajemen sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana bisnis yang dijalankan berjalan on the track atau ada beberapa hal yang perlu dibenahi. 

 

“Sesi webinar ini akan dilanjutkan dengan business coaching, dari 100 peserta terpilih akan dibagi menjadi 12 kelompok dengan mentornya masing-masing. Kemudian selanjutnya akan dilakukan business action plan yang nantinya menjadi langkah-langkah konkret dan strategis untuk mengembangkan bisnis kawan-kawan di sini,” imbuhnya. 


Didampingi mentor

Dalam kesempatan yang sama, Al memperkenalkan para mentor yang akan memberikan mendampingi para entrepreneurs, di antaranya Bambang Irawan, Robby Lasman, Gita Mahardika, Sugiarti Rosbak, Afryan Palao, MN Fannie Prasetyo, Lika Satvarini, Budiastuti, Debora Ayu, Onma Gultom, Rama Dhonanto, dan Denny Simano. 

 

Para coach bisnis tersebut akan mendampingi para pelaku UMKM terbaik berdasarkan sektor usaha yang mereka jalankan, di antaranya Kerajinan, Pertanian, Kuliner, dan Kreatif. 


“Menjadi entrepreneur itu kita mau main gim yang panjang, jadi siapin diri buat temen-temen yang akan coaching untuk berlari maraton, kalau sprint jangka pendek. Kalau jangka pendek mindsetnya untung doang, itu gak salah perlu dialokasikan waktu untuk bikin perencanaan, strategi pengembangna, evaluasi, rencana investasi nantinya dari uang yang masuk minjem uang bukan sesuatu yang dilarang ketika melakukan sesuatu yang analitikal, kalau sudah memutuskan lari maraton harus siap mental, bulan ini tidak dapat profit tapi kita data konsumen yang banyak itu suatu keuntungan,” tuturnya. 

 

Pada kesempatan itu, Khoerul Anwar, salah satu peserta coaching bjbpreneur bank bjb yang memiliki jenama Kutanam.id mengungkapkan bahwa dirinya kini mendapatkan insight lebih yang dapat diterapkan dalam bisnisnya sekarang.

 

“Kadang kita mikirnya penjualan terus tanpa memikirkan evaluasi, dari webinar tadi saya menjadi paham bahwa evaluasi menjadi hal paling penting dalam meningkatkan bisnis yang berjalan,” imbuhnya. 

 

Lebih lanjut, Khoirul pun mengaku ternyata dalam berbisnis terdapat parameter-parameter yang dapat digunakan sehingga strategi-strategi yang dilakukan bisa berdampak pada perkembangan bisnis. 


“Saya excited banget, ga sabar untuk segera coaching karena banyak yang ingin saya tahu terlebih untuk mengembangkan bisnis saya. Jadi, saya ingin tahu apakah ada timeline tertentu yang menjadi tahapan untuk mengembangkan bisnis yang saya jalani, jadi saya ga sabar untuk mengetahui itu,” pungkasnya. (Faj/SG-1)