Ekonomi

Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang Diharap Berdampak Positif untuk Masyarakat

Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, menyatakan bahwa meskipun tidak semua pembudi daya dapat langsung menerapkan teknologi canggih ini, mereka setidaknya dapat mengadopsi beberapa aspek teknologi secara bertahap.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
24 Juni 2024
Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono beserta Tim Kunspek yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini saat ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin, Karawang, Jawa Barat, (Ist/DPR RI)

DI Dusun Sukajadi, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya (BLUPPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memperkenalkan teknologi modern dalam budi daya ikan nila salin. 

 

Dengan mesin pakan otomatis, sistem kincir, alat pengukur kualitas air berbasis Internet of Things (IOT), dan tenaga surya.

 

Selain itu, instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) yang ramah lingkungan, proyek ini diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat.

 

Baca juga: Wisuda Sekolah Menengah KKP: 103 Lulusan Terserap Industri Perikanan Luar Negeri



Proyek ini diharapkan menjadi model inspiratif bagi para pembudidaya ikan nila. 

 

Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, menyatakan bahwa meskipun tidak semua pembudi daya dapat langsung menerapkan teknologi canggih ini, mereka setidaknya dapat mengadopsi beberapa aspek teknologi secara bertahap.

 

 "Paling tidak model ini bisa menginspirasi para pelaku budidaya, terutama rakyat," kata Ono dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IV ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, baru-baru ini.

 

Harapan untuk Pembudi Daya Kecil

 

Ono Surono berharap bahwa proyek ini dapat menghasilkan produksi nila salin dalam jumlah besar dan memberikan pelatihan serta pendidikan kepada masyarakat. 

 

"Sehingga pembudidaya kecil ini bisa melakukan seperti ini dan bisa memproduksi nila salin dalam jumlah produksi yang cukup besar," ujarnya. 

 

Baca juga: KKP Kurasi Ratusan UMKM Perikanan di 12 Provinsi untuk Naik Kelas

 

Ia juga mengusulkan agar proyek ini melibatkan masyarakat melalui program seperti Kampung Nila Salin yang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

 

Potensi Ekonomi dan Tantangan

 

Modeling budi daya ikan nila salin di Karawang, yang dibangun sejak 2023, memiliki luas 80 hektar dan total produksi mencapai 7.020 ton per tahun, dengan nilai ekonomi sebesar Rp 196,5 miliar. 

 

Namun, Ono menekankan pentingnya keseriusan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memastikan bahwa proyek ini bukan hanya menjadi model yang tidak pernah diaplikasikan kepada masyarakat.

 

Seruan untuk Aksi Nyata

 

"Yang penting Kementerian Kelautan dan Perikanan serius. Jangan ini hanya jadi model terus yang tidak pernah diaplikasikan ya ke masyarakat," tegas Ono. 

 

Baca juga: Bazar Produk Kelautan dan Perikanan, Langkah Maju Tingkatkan Konsumsi Ikan di Jawa Barat

 

Legislator dari daerah pemilihan Jawa Barat VIII ini berharap KKP dapat menyediakan permodalan yang memadai untuk pembudidaya rakyat agar teknologi dan model yang diperkenalkan dapat diterapkan secara luas.

 

Dengan potensi besar untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat, proyek budi daya ikan nila salin di Karawang ini menjadi ujian bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam komitmen mereka untuk mengembangkan sektor perikanan di Indonesia. 

 

Apakah proyek ini akan menjadi model sukses atau hanya sekadar rencana ambisius, tergantung pada aksi nyata dan dukungan yang diberikan kepada para pembudidaya kecil di lapangan. (SG-2)