Editorial

Peran Strategis BNI dalam Mendorong Pertumbuhan UMKM di Sulawesi Utara

Dukungan BNI tidak berhenti pada aspek permodalan semata. Di tengah era digital yang kian mendominasi, BNI juga mengambil inisiatif dengan membantu UMKM beradaptasi melalui digitalisasi proses bisnis. 

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
30 September 2024
IIlustrasi. Pelaku UMKM  mengikuti kegiatan pameran yang digelar Pemprov Sulawesi Utara. (Dok/Indimanado)

DALAM konteks pemulihan ekonomi pascapandemi, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi tumpuan harapan bagi banyak negara, termasuk Indonesia. 

 

Di Sulawesi Utara, BNI Kantor Wilayah 11 Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Suluttenggomalut) menunjukkan komitmen yang signifikan dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,2 triliun kepada UMKM hingga Agustus 2024. 

 

Langkah ini bukan hanya sekadar angka yang mengesankan; lebih dari itu, ini adalah sinyal positif tentang peran krusial BNI dalam membangkitkan sektor ekonomi yang sering kali terpinggirkan.

 

Baca juga: Pertamina Grand Prix of Indonesia: Digitalisasi UMKM, Apakah Langkah Tepat?

 

Transformasi Digital sebagai Kunci Kesuksesan

 

Dukungan BNI tidak berhenti pada aspek permodalan semata. Di tengah era digital yang kian mendominasi, BNI juga mengambil inisiatif dengan membantu UMKM beradaptasi melalui digitalisasi proses bisnis. 

 

Melalui platform Xpora.bni.co.id, pelaku UMKM diberikan akses untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di pasar yang semakin kompetitif. 

 

Hal ini adalah langkah cerdas yang menunjukkan bahwa BNI memahami pentingnya inovasi dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

 

Namun, meski langkah digitalisasi ini menjanjikan, tantangan yang dihadapi UMKM dalam mengadopsi teknologi tidak bisa diabaikan. 

 

Banyak pelaku UMKM yang masih terjebak dalam pola pikir tradisional dan kurang memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk beralih ke platform digital. 

 

Baca juga: Birokrasi dan Proteksi Asing: Tantangan UMKM Menuju Pasar Global

 

Oleh karena itu, selain penyediaan modal, BNI perlu melangkah lebih jauh dengan menawarkan pelatihan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.

 

Mengatasi Kesenjangan di Pasar Global

 

BNI juga telah menunjukkan komitmen untuk memperkuat pembinaan dan pengembangan UMKM, yang merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi. 

 

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi sektor ini adalah akses ke pasar global. 

 

Meskipun ada upaya untuk melakukan business matching, BNI perlu memastikan bahwa pelaku UMKM tidak hanya memiliki produk yang kompetitif tetapi juga pemahaman yang kuat tentang kebutuhan dan preferensi pasar internasional.

 

Satu pertanyaan yang perlu diajukan adalah: Sejauh mana BNI mampu menjembatani kesenjangan ini? 

 

Diperlukan kolaborasi yang lebih kuat antara BNI, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk membekali pelaku UMKM dengan keterampilan yang diperlukan untuk memasuki pasar global. 

 

Kesempatan atau Tantangan?

 

Meskipun investasi BNI di sektor UMKM di Sulawesi Utara patut diapresiasi, ini juga merupakan tanggung jawab besar. 

 

Dalam upaya untuk meningkatkan daya saing, BNI harus memastikan bahwa setiap pelaku UMKM yang mendapatkan dukungan memiliki rencana bisnis yang jelas dan realistis. 

 

BNI tidak hanya perlu menjadi penyedia dana tetapi juga mitra strategis yang berkomitmen untuk memastikan keberhasilan UMKM di berbagai tingkatan.

 

Baca juga: Kebijakan Ekspor Pasir Laut: Keputusan yang Ancam Lingkungan dan Kedaulatan

 

Secara keseluruhan, langkah-langkah yang diambil oleh BNI menunjukkan niat baik dan keseriusan dalam mendukung UMKM. 

 

Namun, keberhasilan jangka panjang dari inisiatif ini akan tergantung pada bagaimana BNI dapat mengatasi tantangan yang ada dan memberikan dukungan yang lebih holistik kepada sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia ini. 

 

Hanya dengan pendekatan yang komprehensif, BNI dapat membantu UMKM tidak hanya untuk bertahan, tetapi juga untuk bersinar di pentas global. (SG-2)