Editorial

Hari Hutan Indonesia: Melawan Deforestasi untuk Masa Depan Lebih Hijau

Momen Hari Hutan Indonesia 2024 bukan sekadar perayaan, tetapi panggilan darurat bagi kita semua untuk menyelamatkan hutan yang semakin terancam oleh deforestasi. 

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
07 Agustus 2024
Deforestasi netto Indonesia tahun 2021-2022 sebesar 104 ribu hektare. (Ist/Greenpeace)

PADA peringatan Hari Hutan Nasional 2024, tema “Jaga Hutan, Jaga Iklim” kembali menggema di seluruh Indonesia. 

 

Momen ini bukan sekadar perayaan, tetapi panggilan darurat bagi kita semua untuk menyelamatkan hutan yang semakin terancam oleh deforestasi. 

 

Di tengah krisis iklim global, menjaga hutan menjadi langkah mendesak untuk mencegah bencana lingkungan yang lebih parah.

 

Baca juga: Peringatan Hari Hutan Indonesia, Generasi Muda Diajak Turut Aksi Jaga Hutan

 

Deforestasi dan Dampaknya

 

Indonesia, yang terkenal dengan hutan hujan tropisnya yang luas, kini menghadapi ancaman serius akibat deforestasi. 

 

Pembalakan liar atau illegal logging, ekspansi perkebunan kelapa sawit, dan pembangunan infrastruktur menjadi faktor utama yang menggerus luas hutan kita. 

 

Hasil pemantauan hutan Indonesia tahun 2022 menunjukkan bahwa luas lahan berhutan di seluruh daratan Indonesia adalah 96 juta hektare atau 51,2% dari total daratan, dengan 92% di antaranya berada dalam kawasan hutan.

 

Deforestasi netto Indonesia tahun 2021-2022 sebesar 104 ribu hektare, lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 113,5 ribu hektare. 

 

Meskipun ada penurunan sebesar 8,4%, angka ini masih menunjukkan betapa seriusnya ancaman deforestasi di Indonesia. 

 

Dampaknya tidak hanya hilangnya keanekaragaman hayati yang luar biasa, tetapi juga peningkatan emisi gas rumah kaca yang mempercepat laju pemanasan global.

 

Baca juga: Hari Hutan Indonesia 2024 Usung Tema Jaga Hutan Jaga Iklim

 

Hutan Indonesia berperan sebagai paru-paru dunia, menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. 

 

Ketika hutan ini ditebang, kemampuan mereka untuk menyerap karbon berkurang drastis, sementara karbon yang tersimpan dalam pohon dilepaskan kembali ke atmosfer, memperburuk efek rumah kaca.

 

Upaya Pemerintah: Antara Harapan dan Realita

 

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menekan laju deforestasi.

 

 Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut adalah salah satu langkah penting yang diambil. 

 

Baca juga: Proyek ‘Perhutani Digital Forest’ Dinilai Mampu Kelola Hutan Lebih Efisien

 

Namun, kebijakan ini perlu diikuti dengan tindakan konkret dan pengawasan ketat untuk memastikan efektivitasnya.

 

Pemerintah juga telah menggencarkan program reboisasi dan restorasi lahan kritis. Program ini bertujuan untuk memulihkan fungsi ekosistem hutan yang telah rusak. 

 

Namun, tanpa dukungan penuh dari masyarakat dan sektor swasta, program-program ini sulit mencapai hasil yang maksimal. 

 

Kolaborasi semua pihak diperlukan agar upaya ini tidak hanya menjadi wacana semata.

 

Peran Masyarakat dan Generasi Muda

 

Hari Hutan Nasional harus menjadi momen refleksi bagi kita semua, terutama generasi muda yang akan mewarisi bumi ini. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga kelestarian hutan. 

 

Edukasi tentang pentingnya hutan dan dampak negatif deforestasi harus terus digalakkan, baik melalui kurikulum pendidikan maupun kampanye publik.

 

Generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan. 

 

Inisiatif seperti gerakan penanaman pohon, kampanye anti-deforestasi di media sosial, dan dukungan terhadap produk ramah lingkungan dapat memberikan dampak signifikan. 

 

Partisipasi mereka dalam berbagai aktivitas konservasi akan menjadi dorongan moral bagi pemerintah dan pelaku industri untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

 

Masa Depan yang Berkelanjutan

 

Pada akhirnya, menjaga hutan adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah harus terus berkomitmen dan meningkatkan upaya dalam penegakan hukum terhadap pelaku deforestasi ilegal. 

 

Pelaku industri harus mengadopsi praktik berkelanjutan yang tidak merusak hutan. Dan kita, sebagai masyarakat, harus lebih bijak dalam menggunakan sumber daya alam.

 

Mari kita jadikan Hari Hutan Nasional ini sebagai momentum untuk beraksi nyata. 

 

Dengan menjaga hutan, kita menjaga iklim, dan pada akhirnya, menjaga masa depan kita sendiri. 

 

Masa depan yang berkelanjutan dan lebih hijau adalah warisan terbaik yang bisa kita berikan kepada generasi mendatang. (SG-2)