SOKOGURU, SURABAYA – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menegaskan pentingnya sinkronisasi dan kolaborasi lintas sektor demi mendorong lompatan besar kemajuan UMKM nasional.
Hal ini disampaikan saat membuka acara Sosialisasi dan Konsultasi Publik Rancangan Rencana Strategis Kementerian UMKM Tahun 2025–2029 di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 2 Juni 2025.
"Pendekatan pembangunan UMKM tidak bisa lagi top-down. Kami ingin masukan konkret dari para Kepala Dinas UMKM se-Indonesia karena mereka yang paling tahu kebutuhan dan potensi wilayahnya," kata Helvi di hadapan para pejabat daerah.
Baca juga: Mewujudkan Pancasila Lewat UMKM: Keadilan Sosial yang Menyerap 97% Tenaga Kerja
Ia menegaskan, Kementerian UMKM di bawah arahan Presiden Prabowo telah menjalin kolaborasi lintas kementerian dan lembaga
Kementerian dan lembaganya termasuk dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Kemenekraf, Kemenkop, bahkan Kementerian Pertahanan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk akses pasar dan hilirisasi produk UMKM.
“Kami ingin membangun ekosistem kolaboratif, termasuk kemitraan strategis dengan BUMN, swasta, perguruan tinggi, platform digital hingga lembaga pembiayaan. Semua harus bergerak bersama,” ujar Helvi.
Baca juga:UMKM Masuk Era AI! Pasar Tradisional Kini Bisa Jualan Digital & Cashless
Sementara itu, Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang turut hadir dalam acara tersebut menekankan perlunya sinkronisasi program UMKM dari provinsi hingga kabupaten/kota agar tepat sasaran dan terasa manfaatnya langsung oleh pelaku usaha.
UMKM Bakal Punya Holding!
Dalam rancangan strategis lima tahun ke depan, Helvi mengungkap Kementerian UMKM tengah merumuskan berbagai regulasi penting, seperti:
* Rancangan Permen UMKM tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan UMKM.
* Regulasi Penyelenggaraan Satu Data UMKM.
* Regulasi tentang Holding dan Kemitraan UMKM.
"Kami ingin program UMKM tidak hanya menyentuh sisi pelatihan, tapi juga ekosistem besar yang mencakup data, regulasi, akses pasar, dan keberlanjutan kemitraan," jelasnya.
Baca juga: Alarm Ekonomi di NTT! DPR Soroti Anjloknya Kredit UMKM, Pembangunan Terancam Mandek
Helvi berharap melalui strategi partisipatif ini, UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga naik kelas hingga mampu ekspor dan bersaing di pasar global.
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim, para pejabat eselon, dan puluhan Kepala Dinas UMKM dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.(*)