Soko Bisnis

UMKM Masuk Era AI! Pasar Tradisional Kini Bisa Jualan Digital & Cashless

Kementerian UMKM meluncurkan digitalisasi pasar tradisional yang berbasis AI, dorong transaksi cashless & targetkan omzet pedagang naik dua kali lipat.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
29 Mei 2025
<p>Menteri UMKM Maman Abdurrahman meluncurkan Program Digitalisasi Pasar Tradisional Berbasis Artificial Intelligence (AI) di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa 27 Mei 2025. (Dok.Kementerian UMKM)</p>

Menteri UMKM Maman Abdurrahman meluncurkan Program Digitalisasi Pasar Tradisional Berbasis Artificial Intelligence (AI) di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa 27 Mei 2025. (Dok.Kementerian UMKM)

SOKOGURU, JAKARTA — Transformasi besar sedang berlangsung di pasar tradisional Indonesia sebagai upaya mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas. 

Kementerian UMKM bekerja sama dengan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan platform MPStore secara resmi meluncurkan Program Digitalisasi Pasar Tradisional Berbasis Artificial Intelligence (AI) di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa 27 Mei 2025.

Langkah ini menandai babak baru dalam pengembangan UMKM berbasis teknologi dan jadi bagian penting dari implementasi digitalisasi ekonomi rakyat. 

Baca juga: 27 Ton Ikan Layur Diekspor ke China, Menteri UMKM Resmikan Holding Klaster Perikanan!

Tak hanya itu, program ini ditargetkan mampu meningkatkan omzet pedagang pasar hingga dua kali lipat!

“Pasar tradisional selalu dianggap kumuh dan jauh dari teknologi. Sekarang waktunya berubah! Kita ingin ada optimalisasi teknologi digital agar transaksi meningkat di tengah isu daya beli melemah,” ujar Menteri UMKM Maman Abdurrahman.

Melalui program ini, pedagang pasar bisa melayani transaksi nontunai (cashless). Konsumen cukup scan QRIS, dan belanja bisa lebih cepat serta aman. 

Meski demikian, Menteri Maman menegaskan, digitalisasi tidak menggantikan cara lama, tetapi menambah pilihan dan memperluas akses pasar.

Indonesia Memiliki 17.443 Pasar Tradisional

Saat ini, Indonesia memiliki 17.443 pasar tradisional (data BPS 2024). Dengan masuknya teknologi, pasar-pasar tersebut berpeluang meraih peningkatan omzet signifikan sekaligus memperkuat daya saing.

“Kami tidak ingin digitalisasi ini hanya berhenti di Jakarta. Akan diperluas ke 6 provinsi lain dulu, lalu menyusul ke seluruh Indonesia,” lanjut Maman.

Tak berhenti di situ, Kementerian UMKM juga tengah menyiapkan Super Apps SAPA UMKM—platform besar yang memungkinkan seluruh UMKM bertransaksi, memasarkan produk, hingga masuk ke rantai pasok global.

Baca juga: Bupati Tangerang Dorong UMKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi! Dana Bergulir & Pendekatan 5K Jadi Andalan

“Kita sedang bangun platform besar agar semua UMKM terintegrasi dalam satu ekosistem. SAPA UMKM adalah masa depan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengaku senang dengan perhatian nyata pemerintah terhadap nasib pedagang pasar yang saat ini banyak mengalami penurunan omzet hingga 50 persen akibat pelemahan daya beli.

“Digitalisasi adalah solusi. Kami siap berkolaborasi penuh agar pasar kembali ramai dan pedagang punya penghasilan layak,” kata Mansuri.

Hal senada disampaikan Ahmad Ridha Sabana, Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Digital. 

Baca juga: Pemkot Tangerang Gratiskan Fasilitas Barcode untuk UMKM! Simak Cara Daftarnya Sebelum Kuota Habis!

Menurut Ahmad, era digitalisasi adalah keniscayaan dan pedagang pasar harus segera beradaptasi.

“Pemerintah sudah membangun ekosistem teknologi yang bagus. Sekarang saatnya dimanfaatkan oleh UMKM dan pedagang pasar. QRIS sudah tersedia, tinggal kita pakai,” jelasnya.

Hadir dalam peluncuran ini antara lain CEO MPStore Abdul Muidz Aad dan Habib Husein Ja’far sebagai Brand Ambassador MPStore. 

Langkah ini jadi harapan baru bagi jutaan pelaku usaha mikro di pasar-pasar tradisional agar tetap relevan dan tumbuh di era digital. (*)