SOKOGURU, JAKARTA — Terobosan besar kembali ditunjukkan Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menteri UMKM Maman Abdurrahman secara resmi melepas ekspor 27 ton ikan layur ke Kota Fuzhou, Fujian, China, senilai kurang lebih USD 75.000 melalui program strategis Holding UMKM Klaster Kelautan dan Perikanan.
Ekspor tersebut menjadi penanda penting dimulainya pelaksanaan Program Holding UMKM, yang digadang-gadang akan mendorong pertumbuhan usaha mikro hingga menembus pasar global.
Baca juga: Wow! Pasar Tradisional Kini Bisa Transaksi Nontunai Berkat Teknologi AI dari Kementerian UMKM
“Klaster kelautan dan perikanan yang menjadi pilot project Program Holding UMKM saat ini memiliki nilai strategis dari potensi ekonomi, khususnya hasil laut ke negara tujuan ekspor,” ujar Menteri Maman.
Pernyataan Menteri UMKM disampaikan dalam acara Kick-Off Holding UMKM Klaster Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu 28 Mei 2025.
Holding UMKM: Solusi UMKM Naik Kelas
Menteri Maman menjelaskan bahwa Holding UMKM dirancang sebagai program strategis berbasis klaster, dengan fokus pada sektor-sektor potensial.
Untuk tahap awal, Kementerian UMKM telah mengidentifikasi 10 sektor prioritas, salah satunya sektor otomotif, yang akan dijadikan benchmark dalam membangun ekosistem rantai pasok UMKM terhadap industri besar.
Namun, Maman menegaskan bahwa tujuan Holding UMKM tak berhenti di seremonial. Target utamanya adalah mendorong skala usaha masing-masing klaster agar terus tumbuh dan berkembang.
“Kementerian UMKM berharap seluruh sektor ekonomi strategis membangun ekosistem kemitraan bisnis yang mampu menciptakan nilai tambah sekaligus memperluas lapangan kerja,” ujarnya.
Menghubungkan UMKM dengan Industri Besar
Program ini lahir dari kegelisahan Maman melihat daya ungkit UMKM yang masih rendah akibat kurangnya konektivitas dengan industri besar.
Untuk itu, ia menggagas konsep “Closed Loop Business Ecosystem”, yaitu model kemitraan bisnis yang solid dan terhubung dari hulu ke hilir.
Baca juga: 1.000 Mahasiswa UGM Siap Bantu UMKM Go Digital, Kolaborasi Besar KKN Bareng Kemendag!
“UMKM adalah pengelola sumber daya ekonomi bangsa. Mereka adalah pahlawan ekonomi yang harus dilindungi dan diberdayakan sesuai amanat regulasi,” tegas Maman.
Dukungan Perbankan untuk UMKM
Dalam momen bersejarah ini, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian UMKM dan Bank Negara Indonesia (BNI).
MoU ini menegaskan dukungan penuh BNI terhadap program Holding UMKM melalui layanan perbankan, akses pembiayaan, dan pendampingan bisnis.
Program ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi UMKM agar naik kelas, memiliki daya saing tinggi, dan mampu mengakses pasar internasional secara berkelanjutan. (*)