SOKOGURU, TANGERANG – Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran usaha mikro sebagai pilar utama ketahanan ekonomi keluarga.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Tangerang saat membuka kegiatan Temu Mitra Usaha Mikro 2025 yang digelar Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) di Vega Hotel Gading Serpong, Selasa. 27 Mei 2025.
Dengan tema "Naik Kelas Bersama Mitra, Wujudkan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang yang Unggul dan Inklusif", acara ini menjadi momentum strategis mempererat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha mikro, dan mitra pembiayaan.
Baca juga: Diskum Pemkab Tangerang Gelontorkan Pinjaman Bunga Rendah 4%, Ratusan UMKM Antusias!
“Usaha mikro punya peran strategis dalam mendorong roda perekonomian masyarakat. Kita ingin UMKM menjadi tulang punggung ketahanan ekonomi keluarga,” tegas Bupati Maesyal.
Sinergi Berkelanjutan Antara Pelaku UMKM dan Pemkab
Ia juga menekankan pentingnya sinergi berkelanjutan antara pelaku usaha dan pemerintah, termasuk dalam hal disiplin memanfaatkan dana bergulir yang disediakan oleh UPTD Pengelola Dana Bergulir (PDB).
“Kepercayaan ini harus dijaga. Dana bergulir yang diberikan harus dimanfaatkan secara bijak dan disiplin agar bisa terus berputar dan dinikmati pelaku usaha lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang Gratiskan Fasilitas Barcode untuk UMKM! Simak Cara Daftarnya Sebelum Kuota Habis!
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang, Anna Ratna Maemunah, mengatakan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat hubungan kemitraan antara UPTD PDB dengan para pelaku usaha mikro mitra.
Dalam kesempatan tersebut, Anna memperkenalkan pendekatan 5K sebagai strategi evaluasi dan pembinaan usaha mikro, yaitu:
* Karakter
* Kondisi
* Kemampuan
* Kapital
* Kolateral
“Pendekatan 5K ini menjadi landasan agar kemitraan berjalan sehat dan dana bergulir tetap terjaga dengan baik,” jelas Anna.
Baca juga: Pemkot Tangerang Buka Program UMKM Gratis, Ajarkan Cara Jualan Laris Lewat Media Sosial!
Anna juga mengingatkan bahwa dana bergulir bukanlah hibah, melainkan bentuk kepercayaan yang harus dikelola secara profesional.
Tujuannya adalah memperkuat pondasi ekonomi daerah dan mewujudkan kemandirian pelaku usaha mikro.
Acara yang berlangsung selama dua hari, 27–28 Mei 2025, ini diikuti 225 peserta, terdiri dari 142 pelaku usaha mikro mitra UPTD PDB.
Acara Menghadirkan Narasumber dari BJB, Jamkrida, dan BSI
Acara menghadirkan narasumber dari lembaga keuangan terkemuka seperti PT Penjaminan Kredit Daerah Banten (Jamkrida Banten), Bank Jabar Banten (BJB), dan
Bank Syariah Indonesia (BSI).
Melalui forum ini, para pelaku usaha dibekali wawasan penting soal permodalan, pengelolaan usaha, dan akses ke lembaga keuangan demi naik kelas dan bersaing secara inklusif di pasar yang semakin kompetitif.(*)