SOKOGURU, JAKARTA– Tujuan UKM Pangan Award bukan sekadar kompetisi atau lomba, melainkan bagaimana pelaku UMKM bisa berjualan. Dalam proses berjualan tentu produk harus memiliki daya saing.
Salah satu cara mempunyai daya saing bisa lewat kompetisi, seperti dalam kegiatan UKM Pangan Award.
Demikian disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, saat meresmikan launching (peluncuran) UKM Pangan Award 2025, di Auditorium Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.
Baca juga: Peluang UMKM Pangan Naik Kelas, Kemendag Luncurkan UKM Pangan Award 2025
“Untuk berjualan, harus punya daya saing. Kalau tidak berkompetisi, kita tidak punya daya saing. Kalau punya daya saing, produk kita jadi laku,” ujar Mendag Busan, sapaan akrab Budi Santoso.
Ia pun mengajak para pengusaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengikuti seleksi UKM Pangan Award 2025.
Mendag mengatakan syarat produk berdaya saing harus laku di pasar dan hanya produk-produk berdaya sainglah yang bisa menghambat produk impor.
“Nah kompetisi ini sebenarnya salah satu cara untuk memotivasi kita supaya gimana sih UMKM ini mau meningkatkan daya saing. Goal sebenarnya ya jualan. Jadi, ini hanya salah satu instrumen untuk menuju ke langkah itu,” imbuh Mendag.
Baca juga: Mulai dari Nasi Jagung Instan hingga Camilan dari Singkong Raih UKM Pangan Award 2024
Dicarikan buyer
Selain menjual produk supaya laku, sambungnya, produk UMKM jangan hanya dipasarkan di dalam negeri, meski potensi pasarnya sangat besar. Tetapi coba juga melakukan ekspor.
“Jadi kalau pasar di dalam negeri sudah dicukupi oleh industri dan UMKM, kita jangan berhenti di situ. Kalau kita lihat, produk bapak-ibu ini juga berpotensi ekspor. Kita ada program UMKM Bisa Ekspor,” jelas Menteri Busan lagi.
Itulah sebabnya, sambungnya, setiap bulan ada kegiatan business matching. Dalam pertemuan bisnis itu perwakilan Kemendag di luar negeri, mencari buyer.
Baca juga: 10 Pelaku UKM Raih Pangan Award 2024 pada Pameran Pangan Nusa
“Nanti tinggal kita jawab secara online aja, melalui zoom meeting, jadi tidak ada biaya karena cuma online. Nah Bapak-Ibu nggak usah ketemu buyer-nya juga nggak masalah,” ungkap Mendag lagi.
Selanjutnya, Menteri Busan menjelaskan, business matching dari Januari sampai April 2025 sudah menghasilkan (penandatangan kontrak) dengan ratusan buyers senilai USD57,6 juta .
“Dan itu rata-rata UMKM yang belum pernah ekspor,” ujarnya.
Untuk mencapai ke arah sana, Busan menjelaskan, akan ada seleksi lebih dulu di pasar dalam negeri. Mulai dari ikut perlombaan, lalu ke pasar ritel dan ikut business matching.
Dok. Kemendag
Mendag pun mengatakan, para buyer yang melakukan impor tidak hanya di negara-negara yang banyak WNI-nya, tapi di negara lain yang sedikit WNI-nya.
“Sekarang kita juga membuat aturan standar mengenai pameran ekspor. Misalnya Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mau pameran ke luar negeri dan membawa lima UMKM yang sudah diseleksi. Hippindo wajib lapor ke kami (Kemendag),” ujarnya.
Tujuannya, ujar Busan, supaya para dirjen mengomunikasikan ke perwakilan Kemendag di negara tersebut untuk dicarikan buyer.
“Jadi sebelum berangkat, bapak-ibu itu sudah dicarikan buyer oleh perwakilan kita. Selain itu booth-nya juga harus terstandar.”
Di akhir sambutannya, Menteri Busan menyampaikan bahwa para pemenang UKM Pangan Award 2025 akan dibuatkan booth pada Pameran Trade Ekspor Indonesia (TEI) di Oktober mendatang.
“Jadi pada prinsipnya bagaimana kita pemerintah berkolaborasi dengan swasta untuk memasarkan produk UMKM. Kita bersemangat dalam memproduksi, tetapi dari sisi pemasaran juga harus bisa kita selesaikan dengan baik. Pemasaran di dalam maupun luar negeri,” tutup Mendag.
UKM Pangan Award merupakan program kolaborasi Kemendag dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Danone Indonesia, dan PT Batanghari Manunggal Jaya (Zeppelin).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag, Iqbal S. Shofwan menyampaikan laporan terkait penyelenggaraan UKM Pangan Award 2025.
Turut hadir dalam seremoni peluncuran UKM Pangan Award 2025, yaitu Executive Vice President Institutional Business Division BRI Danang Andi Wijanarko, Direktur Public Affairs and Sustainability Danone Indonesia Astri Wahyuni, dan General Manager PT Batanghari Manunggaljaya (Zeppelin) Shelly Sundjaja.
Hadir pula Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah, Sekretaris Jenderal Aprindo Wahyudi Hidayat, Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan UMKM Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Raden Teddy, serta perwakilan dari Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) dan para kepala dinas perdagangan di seluruh Indonesia. (Ros/SG-1)