SOKOGURU - Kolak pisang adalah salah satu hidangan manis khas Indonesia yang selalu dicari, terutama saat bulan Ramadan.
Hidangan ini mudah dibuat, memiliki rasa yang lezat, dan bisa menjadi peluang usaha bagi pelaku UMKM kuliner. Berikut adalah cara pembuatan kolak pisang yang sederhana dan lezat.
Langkah pertama dalam membuat kolak pisang adalah menyiapkan bahan utama, yaitu pisang tanduk.
Pilih pisang yang sudah matang agar rasa manisnya lebih alami. Kupas kulit pisang dan potong-potong sesuai selera agar lebih mudah disantap.
BACA JUGA: Jangan Ketinggalan! 5 Tren UMKM yang Bakal Meledak Tahun Ini
Setelah pisang siap, langkah berikutnya adalah menyiapkan kuah kolak.
Didihkan 700 mililiter air dalam panci. Setelah air mendidih, masukkan 100 gram gula merah dan 100 gram gula pasir. Aduk perlahan hingga gula larut sempurna.
Agar rasa lebih kaya, tambahkan 1,5 sendok teh gula pasir tambahan, seperempat sendok teh garam, dan seperempat sendok teh vanili bubuk.
Aduk kembali hingga semua bahan menyatu dan menghasilkan aroma yang menggugah selera.
Setelah larutan gula mendidih, saring terlebih dahulu agar ampas dari gula merah tidak mengganggu tekstur kolak.
Kemudian, tuangkan kembali cairan tersebut ke dalam panci dan panaskan hingga mendidih lagi.
BACA JUGA: Cara Menghitung HPP untuk Usaha Es Buah di Bulan Ramadan, Biar Untung Maksimal!
Saat air sudah kembali mendidih, masukkan potongan pisang ke dalam panci. Diamkan beberapa saat agar pisang menyerap cita rasa manis dari kuah kolak. Tambahkan kolang-kaling untuk memberikan tekstur kenyal yang lebih menarik.
Untuk menambah kekayaan rasa, masukkan satu sachet santan instan. Aduk perlahan agar santan tidak pecah dan menghasilkan tekstur kuah yang lembut.
Proses ini penting untuk memastikan kolak memiliki rasa gurih yang seimbang dengan manisnya gula.
Masak hingga pisang dan kolang-kaling menjadi lebih empuk. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa menit tergantung dari tingkat kematangan pisang yang digunakan.
Pastikan untuk terus mengaduk agar kuah tidak pecah dan rasa tercampur merata.
UMKM Wajib Tahu! Bantuan PKH & BPNT 2025: Jadwal Cair, Syarat Baru, dan Cara Cek Penerima
Setelah semua bahan matang sempurna, matikan kompor dan diamkan sebentar sebelum disajikan. Kolak pisang siap disantap dalam keadaan hangat ataupun dingin sesuai selera.
Kolak pisang ini bisa menjadi ide bisnis yang menjanjikan bagi pelaku UMKM kuliner.
Selain mudah dibuat, bahan-bahannya juga terjangkau dan banyak diminati oleh berbagai kalangan, terutama saat bulan puasa.
Dengan kemasan yang menarik dan pemasaran yang tepat, kolak pisang bisa menjadi produk yang laris di pasaran.
UMKM kuliner bisa menjualnya dalam kemasan siap saji atau dalam bentuk frozen food yang bisa dikonsumsi kapan saja.
Bagi yang ingin memulai usaha kuliner berbasis makanan tradisional, kolak pisang adalah pilihan yang tepat.
Tak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi dan terus diminati sepanjang waktu.
BACA JUGA: Surat Undangan Cair BPNT & PKH Sudah Dibagikan, Cek Daerah yang Sudah Terima!
Strategi Sukses Jualan Kolak Pisang: Tips UMKM Kuliner Laris Manis
1. Perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi)
HPP mencakup biaya bahan baku utama, bahan tambahan, dan biaya operasional.
Bahan Baku (untuk 5 porsi kolak pisang)
Bahan | Jumlah | Harga Satuan (Rp) | Total (Rp) |
---|---|---|---|
Pisang Tanduk | 4 buah | 4.000 | 16.000 |
Gula Merah | 100 gram | 2.000 | 2.000 |
Gula Pasir | 100 gram | 1.500 | 1.500 |
Kolang-kaling | 100 gram | 3.000 | 3.000 |
Santan Instan | 1 sachet | 4.000 | 4.000 |
Vanili Bubuk | ¼ sendok teh | 500 | 500 |
Garam | ¼ sendok teh | 500 | 500 |
Air (700 ml) | - | - | - |
Gas & Listrik | - | - | 3.000 |
Total HPP | - | - | 30.500 |
Jadi, HPP per porsi = Rp 30.500 / 5 = Rp 6.100
2. Modal dan Harga Jual
Jika ingin mendapatkan keuntungan, kita perlu menambahkan margin keuntungan sekitar 50-100% dari HPP.
- Harga Jual per Porsi (50% keuntungan) → Rp 6.100 + (50% x 6.100) = Rp 9.150 (dibulatkan Rp 9.500)
- Harga Jual per Porsi (100% keuntungan) → Rp 6.100 + (100% x 6.100) = Rp 12.200 (dibulatkan Rp 12.500)
3. Keuntungan Per Porsi dan Per Hari
Jika dalam sehari dapat menjual 20 porsi, maka:
- Keuntungan 50% = (Rp 9.500 - Rp 6.100) x 20 = Rp 68.000
- Keuntungan 100% = (Rp 12.500 - Rp 6.100) x 20 = Rp 128.000
Kesimpulan
- Modal utama per hari: Rp 122.000 (jika produksi 20 porsi)
- Jika menjual dengan margin 50%, keuntungan per hari: Rp 68.000
- Jika menjual dengan margin 100%, keuntungan per hari: Rp 128.000
Potensi keuntungan ini bisa lebih besar jika dijual dalam kemasan menarik dan menggunakan strategi pemasaran online.
Apakah perlu dibuat tabel lebih rinci atau perhitungan dengan jumlah produksi berbeda? (*)