SOKOGURU - Bagi para pemilik usaha, keputusan untuk mengembangkan bisnis bukanlah hal yang mudah. Apalagi saat kebutuhan modal mendesak sementara dana tunai terbatas.
Bagi Anda yang memiliki simpanan emas, baik dalam bentuk perhiasan maupun logam mulia, pertanyaan berikutnya adalah apakah lebih baik dijual atau digadaikan untuk tambahan modal usaha?
Keputusan yang tidak mudah, karena masing-masing opsi berpotensi untung dan rugi, tergantung dari seberapa mendesak kebutuhan, seberapa besar target pengembangan, dan seberapa besar kemungkinan emas itu bisa ditebus kembali.
Untuk itu, dalam artikel ini akan dibahas lebih detail agar keputusan yang diambil bisa lebih sesuai.
Baca Juga:
1. Gadai Emas: Tambah Modal Tanpa Kehilangan Aset
Menggadaikan emas berarti Anda meminjam sejumlah dana dengan emas Anda sebagai jaminannya. Emasnya tetap milik Anda, dan bisa ditebus kembali saat usaha sudah menghasilkan. Ini bisa jadi pilihan menarik jika Anda optimis usaha akan cepat balik modal.
Kelebihan:
- Tidak kehilangan emas.
- Emas bisa ditebus kembali, apalagi kalau punya nilai sentimental atau direncanakan jadi warisan.
- Proses cepat.
- Gadai di Pegadaian, BUMN, atau bank syariah umumnya cair dalam hitungan jam.
- Bunga relatif rendah. di Pegadaian, bunga gadai emas sekitar 1,15%–2,4% per bulan tergantung tenornya.
Kekurangan:
- Ada risiko gagal tebus.
- Kalau usaha belum balik modal dan jatuh tempo tiba, Anda bisa kehilangan emas tersebut.
- Harus disiplin bayar cicilan dan bunga.
- Nilai pinjaman biasanya hanya 85–95% dari nilai emas.
Cocok jika:Usaha sudah jalan dan butuh tambahan modal cepat, yakin bisa bayar dalam waktu 3–6 bulan, dan emas punya nilai emosional, sehingga terasa berat jika harus dijual.
Baca Juga:
2. Jual Emas: Lepas Aset Demi Percepatan Bisnis
Kalau Anda tidak yakin bisa menebus emas yang Anda jaminkan dalam waktu dekat, menjual emas bisa jadi pilihan realistis.
Emas dijual sesuai harga pasar, dan dananya bisa langsung digunakan untuk mengembangkan usaha.
Kelebihan:
- Langsung dapat dana tunai penuh.
- Tidak ada beban bunga atau jatuh tempo.
- Bebas stres karena Anda tidak perlu memikirkan cicilan atau gagal tebus.
- Fokus ke pengembangan bisnis.
- Semua aset dialihkan demi kemajuan usaha.
Kekurangan:
- Kehilangan emas selamanya.
- Harga jual bisa lebih rendah.
- Apalagi untuk perhiasan, dikenakan potongan bisa mencapai 10–20%.
Cocok dilakukan bagi Anda yang butuh dana tanpa mau terikat cicilan, emas tidak memiliki nilai personal, merupakan hadiah, lebih mementingkan mempercepat ekspansi usaha daripada menyimpan aset.
Studi Kasus Sederhana
Misalnya, Anda punya perhiasan emas senilai Rp10 juta. Jika digadaikan, Anda bisa mendapatkan dana sekitar Rp8,5 juta (dengan asumsi 85% dari nilai emas), dan harus membayar cicilan sekitar Rp240.000 per bulan (jika bunga 2,4%).
Tapi jika emas dijual, setelah potongan toko, Anda bisa dapat sekitar Rp8,5–9 juta secara langsung tanpa beban cicilan.
Kalau usaha Anda bisa menghasilkan margin besar dalam 1–2 bulan, gadai bisa menguntungkan. Tapi kalau usahanya butuh waktu lebih panjang untuk balik modal, menjual bisa lebih aman agar tidak terjebak bunga berjalan.
Lalu, Pilih yang Mana?
Gadai emas jika:
1. Emas punya nilai emosional atau historis tinggi. Misalnya emas warisan orang tua, hadiah pernikahan, atau punya kenangan khusus. Karena Anda masih bisa menebus dan menyimpannya kembali di kemudian hari.
2. Usaha punya arus kas sehat dan bisa bayar cicilan. Kalau bisnis Anda sudah jalan dan ada pemasukan rutin, maka membayar cicilan dan bunga bukan masalah.
Jual emas jika:
1. Butuh dana besar, ingin fokus sepenuhnya ke pengembangan usaha tanpa memikirkan cicilan atau jatuh tempo.
2. Ragu Bisa Bayar Tepat Waktu
Kalau Anda belum yakin usaha akan langsung menghasilkan, dan ada risiko gagal bayar, maka jual lebih aman.
Mengelola aset seperti emas dengan bijak adalah bagian dari strategi keuangan yang sehat, terutama bagi para pelaku usaha. Emas bukan sekadar perhiasan atau simpanan, tapi bisa jadi alat bantu mendongkrak pertumbuhan bisnis jika digunakan dengan cermat.
Pilihlah dengan kepala dingin—bukan karena panik atau terburu-buru. Apakah digadai atau dijual, pastikan keputusan Anda membawa usaha naik kelas, bukan malah menambah beban keuangan.(*)